- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
The Prince of Egypt, Film Animasi dengan Visual dan Makna Luar Biasa


TS
jennifersanj640
The Prince of Egypt, Film Animasi dengan Visual dan Makna Luar Biasa
Akhir-akhir ini saya lagi suka menonton kembali film-film animasi jaman dulu. Mulai dari Kungfu Panda, The Lion King, Zootopia, hingga yang terbaru adalah The Prince of Egypt.
Mungkin banyak yang tidak familiar dengan film ini ya? Karena memang film ini rilis pada tahun 1998. Dan karena pada tahun 90 hingga 2000-an awal, film animasi masih dikuasai oleh Disney, film ini jadi kurang terdengar namanya di Indonesia. Meskipun begitu, The Prince of Egypt tetap dianggap sebagai film animasi non-Disney yan cukup sukses, dengan meraih pendapatan kotor sebesar 218 juta dollar.
Lalu apa yang membuat film ini menarik?
Film ini menceritakan tentang Moses atau yang biasa kita kenal sebagai Musa, baik dalam Alkitab Ibrani dan Al-Qur’an (mohon koreksi jika saya salah). Sebuah tema yang sangat unik, mengingat film animasi umumnya diperuntukkan untuk anak-anak.
Namun justru di situlah letak kekuatan The Prince of Egypt. Film ini berani mengangkat kisah religius dan historis dengan pendekatan yang serius dan emosional, namun tetap dapat diakses oleh penonton dari berbagai usia. Namun perlu dicatat, bahwa kisah dalam film ini diambil dari kisah yang ada dalam kitab Exodus atau Kitab Keluaran, sehingga mungkin berbeda dengan kisah Musa dalam Al-Quran.
Kedua, yang sangat membuat saya takjub adalah animasinya. Komponen penting yang tidak saya sadari saat menontonnya waktu kecil dulu. Animasinya sangat halus dan punya karakter, untuk ukuran tahun 1998 bisa dibilang kualitas animasinya berada di atas jamannya. Mulai dari riak air saat bayi musa melewati sungai Nil hingga sampai di tangan Ratu Tuya, hingga megahnya animasi saat Musa membelah laut merah dalam kejaran pasukan Rameses.
Selain visualnya, kekuatan lain dari film ini terletak pada musik dan pengisi suaranya. Soundtrack utamanya, “When You Believe,” yang dinyanyikan oleh Whitney Houston dan Mariah Carey, bahkan berhasil memenangkan Academy Award untuk Lagu Orisinal Terbaik. Bahkan mungkin musiknya lebih banyak dikenal orang daripada filmnya itu sendiri.
Skor musik yang digubah oleh Hans Zimmer juga memberikan kedalaman emosional yang luar biasa pada narasi film. Tidak heran jika banyak penonton yang menilai bahwa film ini lebih terasa seperti sebuah epik musikal ketimbang sekadar animasi anak-anak biasa.
Dari segi cerita, The Prince of Egypt juga mengangkat isu-isu yang relevan dan universal seperti identitas, kebebasan, tanggung jawab moral, dan pengorbanan. Karakter Moses digambarkan tidak hanya sebagai nabi atau pahlawan besar, tetapi juga sebagai manusia biasa yang mengalami kebingungan, konflik batin, dan rasa kehilangan. Ini membuat film ini terasa lebih dalam dan menyentuh, bahkan bagi penonton dewasa.
Skornya 8/10 buat saya.






winandhi647 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
328
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan