- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PSI Senggol Megawati, Patung Fatmawati Dibilang Ambisi Pramono Bikin Senang Ketum


TS
medievalist
PSI Senggol Megawati, Patung Fatmawati Dibilang Ambisi Pramono Bikin Senang Ketum
PSI Jakarta Mulai Senggol Megawati, Patung Fatmawati Dibilang Ambisi Pramono Bikin Senang Ketum PDIP
Tayang: Selasa, 12 Agustus 2025 06:51 WIB
Megawati dan Pramono (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima) dan August (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
SENGGOL MEGAWATI - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat peletakan batu pertama pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025), dengan tempelan foto Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan. August mulai menyenggol Megawati dalam kritiknya soal pembangunan Taman Bendera Puasaka.
TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi Fraksi di DPRD Jakarta yang paling lantang mengkritisi pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jakarta Selatan.
Taman Bendera Pusaka sendiri merupakan revitalisasi dari Taman Ayodya, Taman Langsat dan Taman Leuser.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung ingin menjadikan gabungan taman di kawasan Barito, dekat Blok M itu sebagai ikon baru yang tersohor se-ASEAN.
Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berencana meletakkan patung penjahit bendera pusaka, Fatmawati, di area pusatnya.
Pramono mengajak ketua umumnya di PDIP yang juga Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, melaksanakan peletakkan batu pertama secara tertutup pada Jumat (8/8/2025).
Megawati merupakan putri dari Fatmawati dan sang proklamator Sukarno.
Di sisi lain, pembangunan Taman Bendera Pusaka itu mengorbankan para pedagang Pasar Barito yang menjajakan hewan peliharaan seperti burung hingga kucing, termasuk pedagang buah dan warung makan.
Kendati Pemprov Jakarta ngotot merelokasi para pedagang, desain Taman Bendera Pusaka itu belum dibuka ke publik, akan jadi apa area pasar hewan yang sudah berdiri sejak 1970 itu.
Para pedagang Pasar Barito pun menolak direlokasi, bahkan sampai berunjuk rasa di depan kiosnya, pada Jumat (8/8/2025).
Senggol Megawati
Penasihat Fraksi PSI DPRD Jakarta, August Hamonangan, meminta Pramono agar tak memaksakan ambisinya membangun Taman Bendera Pusaka jika sampai mengorbankan para pedagang Pasar Barito.
"Kami memahami ambisi Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk menyatukan tiga taman guna menjadikan Jakarta kota yang lebih teduh dan membanggakan. Namun, ambisi ini tidak boleh mengorbankan nasib para pedagang Pasar Burung Barito," ucap August, Minggu (3/8/2025).
"Kami meminta Gubernur untuk mempertimbangkan kembali rencana ini. Pembangunan taman dapat ditunda terlebih dahulu sebelum Pemprov DKI mencapai kesepakatan dengan para pedagang," lanjutnya.
Anggota Komisi C DPRD Jakarta itu menilai rencana relokasi Pasar Barito itu tidak hanya mengancam pedagang-pedagang di 137 kios yang mengandalkan tempat itu untuk mencari nafkah.
Tetapi juga bagi para pembeli, terutama komunitas pecinta hewan yang berkunjung ke sana untuk mencari burung dan barang-barang perlengkapan lainnya.
"Kami menilai Pemprov DKI belum melakukan kajian mendalam terkait dampak relokasi terhadap pelanggan Pasar Burung Barito. Pelanggan pasar ini bukan hanya pembeli baru, tetapi juga pelanggan tetap yang mengandalkan pasar ini untuk mencari kebutuhan seperti pakan burung dan lain-lain," katanya.
Keesokan harinya, pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jakarta, August kembali bersuara soal relokasi pedagang Pasar Barito.
Ia meminta Gubernur Pramono menunda relokasi, sebab area yang disediakan untuk pedagang di Jalan Raya Lenteng Agung Timur, Jagakarsa belum siap.
Selain itu, sejumlah pasar di bawah pengelolaam PD Pasar Jaya yang akan dijadikan alternatif relokasi dinilai tidak memadai untuk kios hewan, karena tempatnya tertutup.
Beberapa pasar yang disiapkan itu ialah Pasar Mampang Prapatan, Pondok Labu, Pondok Indah, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama.
“Saya mewakili suara jeritan hati pedagang Pasar Burung Barito. Sama-sama kita ketahui, ada rencana Pemprov DKI Jakarta ingin menyatukan Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser menjadi Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka. Tapi ternyata ada kontroversi di lapangan. Sampai sekarang, lokasi relokasi di Lenteng Agung masih berupa lahan kosong,” kata August
“Harus dipikirkan bahwa Pasar Burung Barito ini sudah mendunia sejak 1979. Mengapa kita harus mengorbankan ikon ini dan para pedagang kecil yang hanya ingin mencari nafkah untuk keluarganya,” lanjutnya.
Pada Senin (11/8/2025), August lagi-lagi berkomentar soal pembangunan Taman Bendera Pusaka. Kali ini, dia "menyinggol" Megawati yang menurutnya tidak relevan diajak ikut peletakkan batu pertama.
"Sudah berkali-kali kami sampaikan mas Gubernur jangan berbangga dengan ambisi sampai-sampai beliau mengajak Ketua Umum partainya PDI Perjuangan yang mana menurut kami relevansinya tidak terlalu kelihatan nyata," kata August.
Seharusnya, momen peletakan batu pertama dapat dihadiri eks Gubernur DKI Jakarta atau pejabat terkait yang memang memiliki hubungan langsung dengan pembangunan di Ibu Kota.
"Ini yang diajak malah ketua umum PDIP yang juga salah satu penyampaian di situ akan mendirikan yang namanya Patung Fatmawati," ucap August.
Menurut August, tujuan Pramono membangun Taman Bendera Pusaka terkesan hanya simbolik, terlebih dengan pendirian patung Fatmawati, hanya mementingkan ambisi untuk menyenangkan Megawati.
"Ini terkesan hanya menyenangkan Ketua Umum yang diundang pada saat Groundbreaking. Alasan kami lebih kuat bahwasanya ini ambisi dari Mas Gubernur," ketusnya.
Pramono Tetap Lanjutkan
Sementara itu, Pramono Anung memastikan bakalan terus melanjutkan pembangunan Taman Bendera Pusaka meski ada penolakan dari para pedagang Pasar Barito.
Pramono berdalih, taman itu nantinya tak hanya difungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH), tapi juga pengendali banjir di wilayah itu.
“Taman itu akan digunakan untuk mengatur banjir. Karena ala? Di tempat itu selalu banjir,” ucap Pramono dikutip Senin (11/8/2025).
Untuk diketahui, Taman Bendera Pusaka yang mau dibangun Pramono merupakan pengintegrasikan tiga taman yang ada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, yaitu Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat.
Anggaran Rp50 miliar pun sudah disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk membangun Taman Bendera Pusaka.
Dari angka tersebut, sebagian besar anggaran akan digunakan untuk membuat sistem pengendali banjir.
“Untuk pengaturan banjirnya, biayanya bahkan lebih besar sedikit dibanding dengan mengintegrasikan taman itu,” ujarnya.
Dengan konsep seperti itu, Pramono berharap Taman Bendera Pusaka bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Pembangunan taman yang lokasinya dekat kantor Sekretariat ASEAN itu diharapkan rampung di akhir 2025 mendatang.
“Maka dengan demikian, apa yang akan menjadi manfaat buat lokasi yang sekarang menjadi Taman ASEAN atau Blok M yang pertama adalah penanganan banjir,” kata Pramono.
Kata Pedagang
Pedagang Pasar Barito di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan menempuh upaya hukum jika kios mereka digusur secara paksa.
Sebanyak 137 pedagang masih bertahan di Pasar Barito dan menolak untuk direlokasi ke kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa.
"Kalau ada pelanggaran hukum terhadap azas hukum pemerintahan yang baik, tentu kami sebagai warga negara, para pedagang, akan menempuh langkah itu," kata tim advokasi pedagang Pasar Barito, Fahmi Akbar, Sabtu (9/8/2025).
Fahmi mengungkapkan, Pemprov Jakarta tidak boleh bertindak semena-mena terhadap para pedagang termasuk dengan menggusur kios mereka.
Menurut dia, Pemprov Jakarta seharusnya melindungi para pelaku UMKM.
"Ya kalau dilakukan secara paksa, menurut kami ini bentuk kesewenangan ya, karena bagaimanapun pemerintah wajib melindungi para pelaku usaha ekonomi," ujar Murodih.
"Bagaimanpun ini adalah negara hukum, jadi tidak boleh ada kesewenang-wenangan ke pedagang," imbuh dia.
Fahmi pun menyarankan agar Pemprov Jakarta mengembangkan Pasar Barito menjadi destinasi wisata di Jakarta.
"Seharusnya ini dikembangkan oleh pemerintah DKI Jakarta menjadi destinasi wisata, atau disintesiskan menjadi sebuah lahan yang bisa bergerak untuk ekonomi kerakyatan," ucap Fahmi.
Pantauan TribunJakarta, Pasar Barito kian sepi pada Senin petang (11/8/2025).
Sejumlah kios sudah mulai tutup. Sebagian lain masih buka dan menjajakan hewan hingga aksesoris dan pakannya.
Spanduk protes juga terpasang di beberapa kios, seperti bertuliskan, "Tolak!!! Keputusan Sepihak."
Di tengah pasar juga berdiri tegak spanduk bergambar wajah August Hamonangan sambil mengepalkan tangan berlatar angka 80, logo resmi peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan pemerintah.
https://jakarta.tribunnews.com/2025/...-pdip?page=all
jd inget, Korut jg bikin patung mamanya Kim il-sung

Tayang: Selasa, 12 Agustus 2025 06:51 WIB

Megawati dan Pramono (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima) dan August (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
SENGGOL MEGAWATI - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat peletakan batu pertama pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025), dengan tempelan foto Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan. August mulai menyenggol Megawati dalam kritiknya soal pembangunan Taman Bendera Puasaka.
TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi Fraksi di DPRD Jakarta yang paling lantang mengkritisi pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jakarta Selatan.
Taman Bendera Pusaka sendiri merupakan revitalisasi dari Taman Ayodya, Taman Langsat dan Taman Leuser.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung ingin menjadikan gabungan taman di kawasan Barito, dekat Blok M itu sebagai ikon baru yang tersohor se-ASEAN.
Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berencana meletakkan patung penjahit bendera pusaka, Fatmawati, di area pusatnya.
Pramono mengajak ketua umumnya di PDIP yang juga Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, melaksanakan peletakkan batu pertama secara tertutup pada Jumat (8/8/2025).
Megawati merupakan putri dari Fatmawati dan sang proklamator Sukarno.
Di sisi lain, pembangunan Taman Bendera Pusaka itu mengorbankan para pedagang Pasar Barito yang menjajakan hewan peliharaan seperti burung hingga kucing, termasuk pedagang buah dan warung makan.
Kendati Pemprov Jakarta ngotot merelokasi para pedagang, desain Taman Bendera Pusaka itu belum dibuka ke publik, akan jadi apa area pasar hewan yang sudah berdiri sejak 1970 itu.
Para pedagang Pasar Barito pun menolak direlokasi, bahkan sampai berunjuk rasa di depan kiosnya, pada Jumat (8/8/2025).
Senggol Megawati
Penasihat Fraksi PSI DPRD Jakarta, August Hamonangan, meminta Pramono agar tak memaksakan ambisinya membangun Taman Bendera Pusaka jika sampai mengorbankan para pedagang Pasar Barito.
"Kami memahami ambisi Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk menyatukan tiga taman guna menjadikan Jakarta kota yang lebih teduh dan membanggakan. Namun, ambisi ini tidak boleh mengorbankan nasib para pedagang Pasar Burung Barito," ucap August, Minggu (3/8/2025).
"Kami meminta Gubernur untuk mempertimbangkan kembali rencana ini. Pembangunan taman dapat ditunda terlebih dahulu sebelum Pemprov DKI mencapai kesepakatan dengan para pedagang," lanjutnya.
Anggota Komisi C DPRD Jakarta itu menilai rencana relokasi Pasar Barito itu tidak hanya mengancam pedagang-pedagang di 137 kios yang mengandalkan tempat itu untuk mencari nafkah.
Tetapi juga bagi para pembeli, terutama komunitas pecinta hewan yang berkunjung ke sana untuk mencari burung dan barang-barang perlengkapan lainnya.
"Kami menilai Pemprov DKI belum melakukan kajian mendalam terkait dampak relokasi terhadap pelanggan Pasar Burung Barito. Pelanggan pasar ini bukan hanya pembeli baru, tetapi juga pelanggan tetap yang mengandalkan pasar ini untuk mencari kebutuhan seperti pakan burung dan lain-lain," katanya.
Keesokan harinya, pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jakarta, August kembali bersuara soal relokasi pedagang Pasar Barito.
Ia meminta Gubernur Pramono menunda relokasi, sebab area yang disediakan untuk pedagang di Jalan Raya Lenteng Agung Timur, Jagakarsa belum siap.
Selain itu, sejumlah pasar di bawah pengelolaam PD Pasar Jaya yang akan dijadikan alternatif relokasi dinilai tidak memadai untuk kios hewan, karena tempatnya tertutup.
Beberapa pasar yang disiapkan itu ialah Pasar Mampang Prapatan, Pondok Labu, Pondok Indah, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama.
“Saya mewakili suara jeritan hati pedagang Pasar Burung Barito. Sama-sama kita ketahui, ada rencana Pemprov DKI Jakarta ingin menyatukan Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser menjadi Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka. Tapi ternyata ada kontroversi di lapangan. Sampai sekarang, lokasi relokasi di Lenteng Agung masih berupa lahan kosong,” kata August
“Harus dipikirkan bahwa Pasar Burung Barito ini sudah mendunia sejak 1979. Mengapa kita harus mengorbankan ikon ini dan para pedagang kecil yang hanya ingin mencari nafkah untuk keluarganya,” lanjutnya.
Pada Senin (11/8/2025), August lagi-lagi berkomentar soal pembangunan Taman Bendera Pusaka. Kali ini, dia "menyinggol" Megawati yang menurutnya tidak relevan diajak ikut peletakkan batu pertama.
"Sudah berkali-kali kami sampaikan mas Gubernur jangan berbangga dengan ambisi sampai-sampai beliau mengajak Ketua Umum partainya PDI Perjuangan yang mana menurut kami relevansinya tidak terlalu kelihatan nyata," kata August.
Seharusnya, momen peletakan batu pertama dapat dihadiri eks Gubernur DKI Jakarta atau pejabat terkait yang memang memiliki hubungan langsung dengan pembangunan di Ibu Kota.
"Ini yang diajak malah ketua umum PDIP yang juga salah satu penyampaian di situ akan mendirikan yang namanya Patung Fatmawati," ucap August.
Menurut August, tujuan Pramono membangun Taman Bendera Pusaka terkesan hanya simbolik, terlebih dengan pendirian patung Fatmawati, hanya mementingkan ambisi untuk menyenangkan Megawati.
"Ini terkesan hanya menyenangkan Ketua Umum yang diundang pada saat Groundbreaking. Alasan kami lebih kuat bahwasanya ini ambisi dari Mas Gubernur," ketusnya.
Pramono Tetap Lanjutkan
Sementara itu, Pramono Anung memastikan bakalan terus melanjutkan pembangunan Taman Bendera Pusaka meski ada penolakan dari para pedagang Pasar Barito.
Pramono berdalih, taman itu nantinya tak hanya difungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH), tapi juga pengendali banjir di wilayah itu.
“Taman itu akan digunakan untuk mengatur banjir. Karena ala? Di tempat itu selalu banjir,” ucap Pramono dikutip Senin (11/8/2025).
Untuk diketahui, Taman Bendera Pusaka yang mau dibangun Pramono merupakan pengintegrasikan tiga taman yang ada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, yaitu Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat.
Anggaran Rp50 miliar pun sudah disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk membangun Taman Bendera Pusaka.
Dari angka tersebut, sebagian besar anggaran akan digunakan untuk membuat sistem pengendali banjir.
“Untuk pengaturan banjirnya, biayanya bahkan lebih besar sedikit dibanding dengan mengintegrasikan taman itu,” ujarnya.
Dengan konsep seperti itu, Pramono berharap Taman Bendera Pusaka bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Pembangunan taman yang lokasinya dekat kantor Sekretariat ASEAN itu diharapkan rampung di akhir 2025 mendatang.
“Maka dengan demikian, apa yang akan menjadi manfaat buat lokasi yang sekarang menjadi Taman ASEAN atau Blok M yang pertama adalah penanganan banjir,” kata Pramono.
Kata Pedagang
Pedagang Pasar Barito di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan menempuh upaya hukum jika kios mereka digusur secara paksa.
Sebanyak 137 pedagang masih bertahan di Pasar Barito dan menolak untuk direlokasi ke kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa.
"Kalau ada pelanggaran hukum terhadap azas hukum pemerintahan yang baik, tentu kami sebagai warga negara, para pedagang, akan menempuh langkah itu," kata tim advokasi pedagang Pasar Barito, Fahmi Akbar, Sabtu (9/8/2025).
Fahmi mengungkapkan, Pemprov Jakarta tidak boleh bertindak semena-mena terhadap para pedagang termasuk dengan menggusur kios mereka.
Menurut dia, Pemprov Jakarta seharusnya melindungi para pelaku UMKM.
"Ya kalau dilakukan secara paksa, menurut kami ini bentuk kesewenangan ya, karena bagaimanapun pemerintah wajib melindungi para pelaku usaha ekonomi," ujar Murodih.
"Bagaimanpun ini adalah negara hukum, jadi tidak boleh ada kesewenang-wenangan ke pedagang," imbuh dia.
Fahmi pun menyarankan agar Pemprov Jakarta mengembangkan Pasar Barito menjadi destinasi wisata di Jakarta.
"Seharusnya ini dikembangkan oleh pemerintah DKI Jakarta menjadi destinasi wisata, atau disintesiskan menjadi sebuah lahan yang bisa bergerak untuk ekonomi kerakyatan," ucap Fahmi.
Pantauan TribunJakarta, Pasar Barito kian sepi pada Senin petang (11/8/2025).
Sejumlah kios sudah mulai tutup. Sebagian lain masih buka dan menjajakan hewan hingga aksesoris dan pakannya.
Spanduk protes juga terpasang di beberapa kios, seperti bertuliskan, "Tolak!!! Keputusan Sepihak."
Di tengah pasar juga berdiri tegak spanduk bergambar wajah August Hamonangan sambil mengepalkan tangan berlatar angka 80, logo resmi peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan pemerintah.
https://jakarta.tribunnews.com/2025/...-pdip?page=all
jd inget, Korut jg bikin patung mamanya Kim il-sung

Diubah oleh medievalist Hari ini 15:04




BALI999 dan klimisind0g memberi reputasi
2
232
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan