- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rusa ini memiliki zat kelenjar musk yang harganya Rp735 juta per kilogram
TS
Alioedinkk
Rusa ini memiliki zat kelenjar musk yang harganya Rp735 juta per kilogram
Rusa, yang termasuk dalam genus Moschus, adalah mamalia kecil yang terkenal karena satu alasan utama: produksi zat yang sangat berharga yang disebut musk. Zat ini berasal dari kelenjar khusus yang terletak di antara pusar dan organ intim rusa jantan. Selama berabad-abad, muskmenjadi salah satu bahan paling dicari dalam industri parfum karena aromanya yang kompleks, kuat, dan bertahan lama.
Tidak seperti jenis rusa pada umumnya, rusa kasturi tidak memiliki tanduk. Mereka memiliki taring kecil yang menonjol dari rahang atas, yang digunakan oleh rusa jantan untuk bertarung dan mempertahankan wilayahnya. Rusa ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, dengan bulu tebal yang membantunya bertahan hidup di lingkungan pegunungan yang dingin di Asia, seperti Himalaya dan Siberia. Mereka hidup soliter dan aktif di malam hari, mencari makan berupa lumut, daun, dan rumput.
Proses ekstraksi kasturi dari kelenjar rusa jantan sangatlah sulit dan kejam. Untuk mendapatkan zat ini, rusa kasturi jantan harus dibunuh. Setiap ekor rusa jantan hanya dapat menghasilkan sekitar 25 gram kasturi. Oleh karena itu, perburuan liar menjadi ancaman serius bagi populasi rusa kasturi, yang kini terancam punah.
Karena perburuan yang tidak terkendali dan status konservasi mereka yang terancam, penggunaan kasturi alami kini sangat dibatasi dan diatur secara ketat. Sebagian besar negara telah melarang perdagangan kasturi alami untuk melindungi spesies ini. Akibatnya, industri parfum beralih menggunakan kasturi sintetis yang diciptakan di laboratorium. Kasturi sintetis ini meniru aroma kasturi alami, tetapi dibuat dari bahan kimia, sehingga tidak memerlukan perburuan hewan.
Harga kasturi alami sangatlah fantastis. Karena kelangkaan, kesulitan ekstraksi, dan statusnya sebagai komoditas ilegal, harganya bisa mencapai $45.000 (sekitar Rp735 juta) per kilogram atau bahkan lebih. Ini menjadikannya salah satu bahan mentah hewani termahal di dunia, melebihi harga emas pada beberapa periode.
Tidak seperti jenis rusa pada umumnya, rusa kasturi tidak memiliki tanduk. Mereka memiliki taring kecil yang menonjol dari rahang atas, yang digunakan oleh rusa jantan untuk bertarung dan mempertahankan wilayahnya. Rusa ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, dengan bulu tebal yang membantunya bertahan hidup di lingkungan pegunungan yang dingin di Asia, seperti Himalaya dan Siberia. Mereka hidup soliter dan aktif di malam hari, mencari makan berupa lumut, daun, dan rumput.
Proses ekstraksi kasturi dari kelenjar rusa jantan sangatlah sulit dan kejam. Untuk mendapatkan zat ini, rusa kasturi jantan harus dibunuh. Setiap ekor rusa jantan hanya dapat menghasilkan sekitar 25 gram kasturi. Oleh karena itu, perburuan liar menjadi ancaman serius bagi populasi rusa kasturi, yang kini terancam punah.
Karena perburuan yang tidak terkendali dan status konservasi mereka yang terancam, penggunaan kasturi alami kini sangat dibatasi dan diatur secara ketat. Sebagian besar negara telah melarang perdagangan kasturi alami untuk melindungi spesies ini. Akibatnya, industri parfum beralih menggunakan kasturi sintetis yang diciptakan di laboratorium. Kasturi sintetis ini meniru aroma kasturi alami, tetapi dibuat dari bahan kimia, sehingga tidak memerlukan perburuan hewan.
Harga kasturi alami sangatlah fantastis. Karena kelangkaan, kesulitan ekstraksi, dan statusnya sebagai komoditas ilegal, harganya bisa mencapai $45.000 (sekitar Rp735 juta) per kilogram atau bahkan lebih. Ini menjadikannya salah satu bahan mentah hewani termahal di dunia, melebihi harga emas pada beberapa periode.
0
37
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan