- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Lebih baik makan singkong betulan daripada makan roti "Ngimpi"


TS
Alioedinkk
Lebih baik makan singkong betulan daripada makan roti "Ngimpi"
Beyond the ordinary: The secret to cassava's magic is far better than cheesy toast.
Ada rahasia di balik singkong yang membuatnya jauh lebih baik daripada sekadar membayangkan roti bakar topping keju,Ngimpi!

Kita juga melihat ilusi. Sebuah tangan lain, yang terangkat penuh kerinduan, mencoba menggapai "roti mimpi" yang melayang di atas awan. Roti ini tidak nyata; ia dihiasi dengan warna-warni yang memukau dan tampak begitu manis, namun ia terbuat dari awan dan ilusi. Roti itu tidak bisa digenggam, dan terlihat seperti akan lenyap kapan saja. Ini adalah simbol dari janji-janji kosong, harapan palsu, dan kebahagiaan yang tidak pernah benar-benar bisa diraih.
Ini adalah pengingat visual yang kuat bahwa sering kali, apa yang terlihat sederhana dan kasar (singkong betulan) jauh lebih berharga dan bisa diandalkan daripada apa yang terlihat indah dan mudah digapai (roti mimpi).
Hidup ini sering kali menempatkan kita di persimpangan jalan, di mana pilihan-pilihan menantang batin kita. Ada singkong betulan, yang kasar, keras, dan sering kali tak menarik dipandang. Ia adalah cerminan dari kenyataan yang telanjang, yang mungkin tak menjanjikan kemewahan, namun ia nyata. Ia mengisi perut, memberi kekuatan, dan menopang langkah-langkah kita di bumi yang keras ini.
Lalu, ada roti mimpi. Ia adalah ilusi yang memikat, selembut awan dan semanis madu. Setiap gigitannya menjanjikan kebahagiaan yang tak bertepi, kekayaan yang tak terukur. Namun, ia hanyalah fatamorgana. Ia tak pernah benar-benar mengisi, hanya membius akal sehat. Ketika mimpi itu buyar, yang tersisa hanyalah kekosongan yang menggerogoti jiwa.
Lalu, ada roti mimpi. Ia adalah ilusi yang memikat, selembut awan dan semanis madu. Setiap gigitannya menjanjikan kebahagiaan yang tak bertepi, kekayaan yang tak terukur. Namun, ia hanyalah fatamorgana. Ia tak pernah benar-benar mengisi, hanya membius akal sehat. Ketika mimpi itu buyar, yang tersisa hanyalah kekosongan yang menggerogoti jiwa.
Maka, lebih baik kita memilih singkong betulan. Meskipun rasanya hambar, ia adalah kebenaran yang tak terelakkan. Ia mengajari kita tentang ketahanan, tentang menghargai apa yang ada, dan tentang menemukan kekuatan sejati dalam kesederhanaan. Biarkan orang lain mengejar roti mimpi yang tak pernah tergapai. Kita, dengan tangan yang kotor dan perut yang kenyang oleh kenyataan, akan berdiri lebih teguh. Sebab, dalam kepahitan singkong betulan, ada manisnya arti kehidupan yang sesungguhnya.
Ada rahasia di balik singkong yang membuatnya jauh lebih baik daripada sekadar membayangkan roti bakar topping keju,Ngimpi!
Gambar ilustrasi tersebut,menggambarkan pilihan yang kita hadapi dalam hidup.
Kita melihat kenyataan. Sebuah tangan yang kuat dan berkerut memegang erat singkong betulan, yang ditarik dari tanah yang gersang. Akar dan tanah yang menempel pada singkong menunjukkan betapa nyatanya ia, betapa kerasnya perjuangan untuk mendapatkannya, dan betapa substansialnya ia. Ini adalah simbol dari kerja keras, realitas yang sederhana, dan kepuasan yang didapat dari hal-hal yang nyata.
Kita melihat kenyataan. Sebuah tangan yang kuat dan berkerut memegang erat singkong betulan, yang ditarik dari tanah yang gersang. Akar dan tanah yang menempel pada singkong menunjukkan betapa nyatanya ia, betapa kerasnya perjuangan untuk mendapatkannya, dan betapa substansialnya ia. Ini adalah simbol dari kerja keras, realitas yang sederhana, dan kepuasan yang didapat dari hal-hal yang nyata.
Kita juga melihat ilusi. Sebuah tangan lain, yang terangkat penuh kerinduan, mencoba menggapai "roti mimpi" yang melayang di atas awan. Roti ini tidak nyata; ia dihiasi dengan warna-warni yang memukau dan tampak begitu manis, namun ia terbuat dari awan dan ilusi. Roti itu tidak bisa digenggam, dan terlihat seperti akan lenyap kapan saja. Ini adalah simbol dari janji-janji kosong, harapan palsu, dan kebahagiaan yang tidak pernah benar-benar bisa diraih.
Ini adalah pengingat visual yang kuat bahwa sering kali, apa yang terlihat sederhana dan kasar (singkong betulan) jauh lebih berharga dan bisa diandalkan daripada apa yang terlihat indah dan mudah digapai (roti mimpi).
Hidup ini sering kali menempatkan kita di persimpangan jalan, di mana pilihan-pilihan menantang batin kita. Ada singkong betulan, yang kasar, keras, dan sering kali tak menarik dipandang. Ia adalah cerminan dari kenyataan yang telanjang, yang mungkin tak menjanjikan kemewahan, namun ia nyata. Ia mengisi perut, memberi kekuatan, dan menopang langkah-langkah kita di bumi yang keras ini.
Lalu, ada roti mimpi. Ia adalah ilusi yang memikat, selembut awan dan semanis madu. Setiap gigitannya menjanjikan kebahagiaan yang tak bertepi, kekayaan yang tak terukur. Namun, ia hanyalah fatamorgana. Ia tak pernah benar-benar mengisi, hanya membius akal sehat. Ketika mimpi itu buyar, yang tersisa hanyalah kekosongan yang menggerogoti jiwa.
Lalu, ada roti mimpi. Ia adalah ilusi yang memikat, selembut awan dan semanis madu. Setiap gigitannya menjanjikan kebahagiaan yang tak bertepi, kekayaan yang tak terukur. Namun, ia hanyalah fatamorgana. Ia tak pernah benar-benar mengisi, hanya membius akal sehat. Ketika mimpi itu buyar, yang tersisa hanyalah kekosongan yang menggerogoti jiwa.
Maka, lebih baik kita memilih singkong betulan. Meskipun rasanya hambar, ia adalah kebenaran yang tak terelakkan. Ia mengajari kita tentang ketahanan, tentang menghargai apa yang ada, dan tentang menemukan kekuatan sejati dalam kesederhanaan. Biarkan orang lain mengejar roti mimpi yang tak pernah tergapai. Kita, dengan tangan yang kotor dan perut yang kenyang oleh kenyataan, akan berdiri lebih teguh. Sebab, dalam kepahitan singkong betulan, ada manisnya arti kehidupan yang sesungguhnya.


romanpicisan777 memberi reputasi
1
157
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan