Kaskus

News

jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Manufaktur RI Kontraksi Lagi, Sudah 4 Bulan Beruntun
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sektor manufaktur Indonesia masih tertekan. Namun tekanan itu sepertinya sudah mulai mereda.

Pada Jumat (1/8/2025), S&P Global melaporkan aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI). Untuk periode Juli, PMI manufaktur Indonesia ada di 49,2.

PMI di bawah 50 menandakan aktivitas yang mengalami kontraksi, bukan ekspansi. Kini, aktivitas manufaktur Indonesia sudah berada di zona kontraksi selama 4 bulan berturut-turut.

Meski demikian, kontraksi pada Juli sudah jauh membaik. Bulan sebelumnya, skor PMI manufaktur Tanah Air ada di 46,9.

"Kondisi sektor manufaktur Indonesia kembali lesu mengawali paruh kedua 2025. Akan tetapi, laju kontraksinya melambat," sebut keterangan tertulis S&P Global.

Produksi dan pemesanan baru (new orders) masih turun. Namun sekarang dalam laju yang melandai.

Permintaan ekspor masih turun. Sedangkan penciptaan lapangan kerja dan pembelian bahan baku juga masih berada di teritori negatif.

Ekspektasi pertumbuhan usaha untuk tahun mendatang masih melemah. Sedangkan keyakinan bisnis berada di level terendah sejak April 2012 atau sepanjang sejarah pencatatan.

Adapun harga bahan baku meningkat pesat. Laju kenaikannya jadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Alhasil, harga barang naik dengan laju tercepat sejak April.

"Data Juli mengindikasikan kembali negatifnya situasi manufaktur Indonesia. Penurunan produksi dan pemesanan baru terus terjadi pada awal kuartal III-2025, meski melandai dibandingkan Juni.

"Pada saat yang sama, permintaan eksposr masih lemah. Pengusaha juga masih menahan diri, terlihat dari penurunan penciptaan lapangan kerja dan pembelian bahan baku.

"Keyakinan terhadap tahun mendatang turun tajam pada Juli, dengan tingkat optimisme yang mencapai titik terendah sepanjang sejarah pencatatan. Dunia usaha mencemaskan tarif Amerika Serikat (AS) dan penurunan daya beli yang bisa menghambat volume produksi tahun mendatang," jelas Usamah Bhatti, Ekonom S&P Global Market Intelligence.

https://www.bloombergtechnoz.com/det...ulan-beruntun/



db84x4Avatar border
kucinghaohaoAvatar border
kucinghaohao dan db84x4 memberi reputasi
2
169
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan