Dua tahun telah terlewati sejak Anna “Supergirl” Jaroonsak terakhir kali memasuki ring, namun memori kekalahan dari Cristina Morales terus menghantuinya. Kini, ia bertekad untuk membuka lembaran baru dalam kariernya.

Bintang muda Thailand ini ingin merebut kembali tempatnya dalam posisi elite di divisi atomweight saat menghadapi Teodora Kirilova dalam laga Muay Thai di ONE Fight Night 34: Eersel vs. Jarvis pada Sabtu, 2 Agustus, dan tayang di jam primetime Amerika dari Lumpinee Stadium di Bangkok, Thailand.
Bagi Supergirl, perjalanan kembalinya ke ONE Championship bukan tanpa rintangan.
Kekalahan dari Morales pada November 2023 terasa semakin menyakitkan karena sebuah insiden yang terjadi jelang laga.

Ia menjelaskan:

“Saya ingat berlatih keras untuk pertarungan itu. Saya sangat fit dan siap. Saya pikir ‘Oh saya akan menang mudah.’ Namun, pagi hari jelang laga, saya membuat kesalahan tanpa disadari.

“Saya bangun pada pukul 4 pagi, minum vitamin seperti biasa, termasuk vitamin C, dalam kondisi perut kosong. Saat saya tiba di lokasi, saya mulai merasa mual. Saya mencoba makan pisang, dan tak lama kemudian saya muntah di kamar mandi.”

Rasa sakit serta kekalahan yang ia derita hanya menjadi awal dari sebuah perjuangan berat yang ia jalani. Setelahnya, ia menderita krisis kesehatan mental yang hampir membuatnya berhenti bertarung.

Dengan penuh keraguan, ia terus bertanya apakah dunia pertarungan pilihan yang tepat baginya:

“Sejujurnya, saya telah bertarung sejak usia 8 tahun, berlatih secara terus menerus. Namun dalam beberapa tahun terakhir, saat saya mulai mendapat pengakuan dan media sosial menjadi bagian besar dari itu, kesehatan mental saya terdampak.

“Saya hampir berhenti bertarung karena semua komentar negatif online. Saya merasa terpukul, hampir depresi dan punya serangan panik. Terkadang, saya bahkan tidak bisa tidur.”

Sang bintang muda, yang telah berlaga dalam 40 pertandingan saat masih berusia 16 tahun, tiba-tiba tak lagi merasakan bara semangat yang telah membawanya menjadi petarung termuda dalam divisi striking ONE Championship.

Bahkan saat ada peluang, ia merasa ada sesuatu yang hilang:

“ONE telah menghubungi saya beberapa kali, tapi saya belum siap saat itu. Saya sibuk dengan pekerjaan, dan perasaan ‘saya ingin memukul seseorang’ belum tumbuh lagi. Sekarang, saya sudah benar-benar siap.”

‘Supergirl’ Ingin Bersinar Di ONE Fight Night 34

Setelah berfokus untuk membuka sasana di Phuket dan mencoba hal baru lain seperti menjadi model selama menepi dari kompetisi, Anna “Supergirl” Jaroonsak kembali menemukan semangat bertarungnya.

Dengan rekor Muay Thai sempurna 2-0 di ONE Championship, atlet yang pernah mengalahkan mantan Juara Dunia ISKA Kickboxing dan WBC Muay Thai Lara Fernandez ini jauh dari selesai.

Kembalinya Supergirl melawan Teodora Kirilova di ONE Fight Night 34 juga datang di waktu yang tepat, karena sang striker Bulgaria punya gaya tanding unik baginya:

“Setiap kali saya memutuskan untuk melakukan sesuatu, saya selalu bertanya pada diri sendiri, ‘Apakah saya ingin melakukan ini? Apakah saya masih punya perasaan itu?’ Jika saya merasa siap dan menginginkannya, maka saya akan mengejarnya.

“Saya percaya dengan kekuatan saya. Untuk pertarungan ini, saya benar-benar ingin lebih tenang dan akurat dengan serangan saya. Saya terfokus pada serangan berat dan akurat. Saya ingin meningkatkan strategi dan cara membaca pertarungan saya.”

Dengan postur setinggi 172 sentimeter dan usia yang lebih muda 13 tahun dari lawannya, Supergirl percaya bahwa keunggulan fisik serta kemampuan menyeluruhnya dalam Muay Thai akan menjadi hal pembeda.

Atlet asal Jaroonsak Muaythai ini menjelaskan:

“Dia kidal dan saya kurang begitu nyaman melawan atlet southpaw. Saya hanya pernah melawan mereka beberapa kali. Tapi saya berlatih untuk beradaptasi dan menggunakan teknik yang lebih luas saat ini.

“Kekuatan Teodora ada pada pukulan cepatnya. Kelemahannya adalah dia jarang menggunakan kakinya, kebanyakan hanya gaya tinju. Saya rasa saya punya unggul karena saya lebih bersenjata dalam Muay Thai.”