Wow! Diminati Al-Nassr, Manchester United Buru-buru Naikkan Harga Antony

Sepakbola selain merupakan olahraga paling populer di dunia ini sekarang, juga jadi bisnis yang paling menggiurkan. Mungkin di dekade kemarin dari tahun 2010 sampai 2020, dimana harga pemain sepakbola mulai makin menanjak naik dengan cepat, beberapa klub diantaranya seperti Chelsea diduga bikin harga pemain turut melonjak tinggi.

Oleh karena itu, bisnis jual beli pemain bisa jadi pemasukan yang gurih buat klub itu sendiri, yang pemain saat dibeli cuma seharga berapa juta dollar kemudian dijual dengan puluhan juta dollar. Apalagi jika klub sudah sponsornya banyak menutup jersey, udah gitu sering jual-jualin pemain muda potensial.







Karena hebat di Real Betis, akhirnya Al-Nassr pun jadi kepincut. Ini bermula dari pelatih MU Robin Amorim nggak memasukan Anthony jadi punggawa dari rencana untuk MU mengarungi musim depan kompetisi liga Inggris. Hingga winger Brazil ini dimasukkan dalam daftar pemain yang akan dijual MU.

Pertama MU mematok harga pemain 24 tahun ini sebesar 40 juta euro, ndilalah yang tertarik adalah klub kaya Al-Nassr yang dulu transfer Cristiano Ronaldo 400 juta euro, maka MU pun menaikkan harga Antony jadi 50 juta euro. Ini diungkapkan oleh MU, bahwa klub tersebut punya kemampuan finansial yang kuat, jadi nggak jadi masalah.

Walaupun baru sedikit naik dari harga beli Antony di awal, tapi lumayanlah untuk pemasukan MU, apalagi mereka baru saja kalah dari tim all star Asean, butuh pemain lagi yang lebih baik untuk mengarungi kerasnya persaingan di klasemen atas EPL. Selain Al-Nassr, dikabarkan Real Betis dan Atletico Madrid juga tertarik dengan pemain flamboyan ini.




Banyaknya pemberitaan tentang pembelian pemain lalu lalang di sesama klub-klub eropa dan juga dunia menunjukkan bahwa sebagian besar persepakbolaan di negara-negara itu sudah maju. Seharusnya semacam itu bisa dicontoh dan diikuti oleh liga Indonesia, dimana klub-klub itu bisa ikuti pola membeli pemain dan menjual pemain muda binaan mereka.

Bukan cuma mengambil pemain dari yang pemain tersebut sudah bebas transfer, tapi jual-beli pemain dari klub yang bisa jadi tanda kalau industri sepakbola sudah jadi dan tetap, selain itu, merekrut pemain bebas transfer pun akan bikin gajinya tinggi, karena mereka pemain tersebut tidak memiliki biaya transfer yang harus dibayar

Kontrak pemain jadi pendek-pendek, sekitar 1 atau 2 musim saja, yang mana diungkapkan media CNN Indonesia dengan pembicara pengamat sepakbola nasional Yusuf Kurniawan, sebagai gaya kolot bursa transfer, yang bukan bursa transfer modern.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Bola

CNN Indonesia