- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Luhut: Apa Sih Ijazah Itu? Yang Penting Kontribusi ke Negara


TS
kelamine.yamal
Luhut: Apa Sih Ijazah Itu? Yang Penting Kontribusi ke Negara
Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyindir polemik ijazah palsu Jokowi yang dinilainya tidak relevan. Menurutnya, di era yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, ada hal yang lebih penting ketimbang meributkan masalah keabsahan sebuah ijazah.
"Apa sih ijazah itu? Saya enggak tahu ijazah saya di mana. Yang penting kontribusi untuk negara," ujarnya usai peluncuran Yayasan Padi dan Kapas di Gedung BEI, Senin (28/7/2025).
Ia juga mendorong publik untuk mengedepankan akal sehat dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM demi kemajuan bangsa, dan menghindari hal-hal yang membuat gaduh.
"Kau tanya pada dirimu, apa yang sudah kau berikan pada negara ini? Apakah kau memberikan keributan atau pikiran-pikiran untuk membuat Indonesia lebih bagus?" tambahnya.
Dalam acara yang sama, Luhut menjelaskan bahwa deregulasi menjadi kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen pada 2030. Menurutnya, harmonisasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif.
Luhut mengibaratkan langkah deregulasi saat ini mirip dengan Kepres No. 4 Tahun 1985 di era Presiden Soeharto, yang sukses memacu pertumbuhan ekonomi. "Sama seperti dulu, Keppres No. 4/1985 oleh pemerintahan Pak Harto. Itu membuat ekonomi kita lebih bagus," ujarnya
Dengan cara tersebut, ia optimistis target pertumbuhan 7-8 persen bisa tercapai. "Presiden sudah memberitahukan, kita berharap itu segera bisa dieksekusi oleh Kementerian Perekonomian," tegasnya.
Luhut juga memaparkan simulasi yang telah dibuat DEN terkait dampak deregulasi terhadap pertumbuhan investasi asing. Menurutnya, hal tersebut akan memberikan dorongan terhadap relokasi modal dari Vietnam dan Taiwan ke Indonesia, menyusul diterapkannya tarif resiprokal 19 persen oleh AS terhadap Indonesia.
"Banyak orang dari Vietnam dan Taiwan ingin relokasi pabrik ke sini karena tarif 19 persen ini sangat berarti," jelas Luhut.
https://tirto.id/luhut-apa-sih-ijaza...ke-negara-heYu
Kalau ijazah gak perlu/penting, segera hapus aturan melamar pakai ijazah..
Ada juga komentar untuk apa pintar bahasa inggris, yg penting kerja...
Lah logikanya gimana sih, mau melamar ke perusahaan bonafid aja aja minimun skor, apalagi sekelas presiden, sang penguasa negara, dia disimbolkan harus orang yg berwibawa, kuat, dan cerdas.
Bahasa inggris itu hal basic, tapi pendukungnya suka mencak2 kalo dikasi tau.
"Apa sih ijazah itu? Saya enggak tahu ijazah saya di mana. Yang penting kontribusi untuk negara," ujarnya usai peluncuran Yayasan Padi dan Kapas di Gedung BEI, Senin (28/7/2025).
Ia juga mendorong publik untuk mengedepankan akal sehat dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM demi kemajuan bangsa, dan menghindari hal-hal yang membuat gaduh.
"Kau tanya pada dirimu, apa yang sudah kau berikan pada negara ini? Apakah kau memberikan keributan atau pikiran-pikiran untuk membuat Indonesia lebih bagus?" tambahnya.
Dalam acara yang sama, Luhut menjelaskan bahwa deregulasi menjadi kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen pada 2030. Menurutnya, harmonisasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif.
Luhut mengibaratkan langkah deregulasi saat ini mirip dengan Kepres No. 4 Tahun 1985 di era Presiden Soeharto, yang sukses memacu pertumbuhan ekonomi. "Sama seperti dulu, Keppres No. 4/1985 oleh pemerintahan Pak Harto. Itu membuat ekonomi kita lebih bagus," ujarnya
Dengan cara tersebut, ia optimistis target pertumbuhan 7-8 persen bisa tercapai. "Presiden sudah memberitahukan, kita berharap itu segera bisa dieksekusi oleh Kementerian Perekonomian," tegasnya.
Luhut juga memaparkan simulasi yang telah dibuat DEN terkait dampak deregulasi terhadap pertumbuhan investasi asing. Menurutnya, hal tersebut akan memberikan dorongan terhadap relokasi modal dari Vietnam dan Taiwan ke Indonesia, menyusul diterapkannya tarif resiprokal 19 persen oleh AS terhadap Indonesia.
"Banyak orang dari Vietnam dan Taiwan ingin relokasi pabrik ke sini karena tarif 19 persen ini sangat berarti," jelas Luhut.
https://tirto.id/luhut-apa-sih-ijaza...ke-negara-heYu
Kalau ijazah gak perlu/penting, segera hapus aturan melamar pakai ijazah..
Ada juga komentar untuk apa pintar bahasa inggris, yg penting kerja...
Lah logikanya gimana sih, mau melamar ke perusahaan bonafid aja aja minimun skor, apalagi sekelas presiden, sang penguasa negara, dia disimbolkan harus orang yg berwibawa, kuat, dan cerdas.
Bahasa inggris itu hal basic, tapi pendukungnya suka mencak2 kalo dikasi tau.




aldonistic dan pemerk0saan1998 memberi reputasi
2
541
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan