TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menyatakan tidak terkait dengan tudingan perihal ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo yang kerap dilontarkan oleh pakar telematika Roy Suryo. Partai Demokrat menyatakan bahwa Roy Suryo bukan lagi kader Partai Demokrat setelah mengundurkan diri pada tahun 2019 silam.

"Roy Suryo tidak ada hubungannya dengan Demokrat. Dan karena itu Demokrat tidak ada hubungannya dengan kasus ijazah palsu," kata Anggota Majelis Partai Demokrat Hinca Pandjaitan saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, pada Senin, 28 Juli 2025. 

Hinca menjelaskan bahwa saat Roy Suryo mengundurkan diri, ia mengisi posisi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat untuk periode 2015-2020. Sehingga dia memastikan bahwa hubungan antara Partai Demokrat dan Roy Suryo telah berakhir sejak 2019. 

Adapun saat ini Partai Demokrat disangkut-pautkan sebagai dalang yang menggerakkan narasi ketidakpercayaan terhadap ijasah S1 Jokowi. Hal ini bermula dari kemunculan Sekretaris Jenderal Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Bersatu Ade Darmawan yang di sebuah agenda TV nasional yang membahas soal ijazah Jokowi.

Ade sendiri merupakan pihak yang melaporkan Roy Suryo dan kawan-kawan ke polisi atas dugaan penghasutan isu ijazah palsu Jokowi. 

Ade mengatakan bahwa dalang di balik isu itu berkaitan dengan warna baju biru yang ia kenakan. Dalam kesempatan berbeda, pentolan relawan Jokowi sekaligus Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, menyebut bahwa warna biru itu mengarah kepada partai politik yang memiliki dominan warna biru dalam identitas partainya.

Tempo masih berupaya meminta penjelasan kepada Ade Darmawan dan Silfester Matutina tentang arti partai biru tersebut. Di sisi lain Hinca Pandjaitan enggan dikaitkan dengan sikap politik Roy Suryo yang meragukan keaslian ijazah Jokowi.  

"Tidak ada hubungan antara apa yang dilakukan Roy Suryo dan Partai Demokrat. Itu tanggung jawab pribadi dia. Partai demokrat sama sekali tidak terlibat dan tidak ingin melibatkan diri soal kasus ijazah palsu" tutur anggota Komisi Bidang Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu. 

Hinca mengatakan isu ini menjadi perhatian khusus Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, kata Hinca, memerintahkan Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat untuk meluruskan hal ini. 

Partai Demokrat melalui unggahan di Instagram resmi @pdemokrat juga telah mengeluarkan pernyataan tertulis dengan menekankan bahwa partai tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan tudingan ijazah palsu Jokowi. 
"Istilah partai biru yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik kami," ujar Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dikutip dari Instagram @pdemokrat, pada Senin, 28 Juli 2025.

Herzaky meyakini ini merupakan upaya adu domba antara Jokowi dan SBY. Padahal, kata Herzaky, hubungan antara kedua mantan presiden itu selama ini harmonis. Walhasil narasi partai biru ini dianggap sebagai upaya provokasi. 

https://www.tempo.co/politik/soal-da...suryo--2051939