Kaskus

Entertainment

radityase09Avatar border
TS
radityase09
Sound Horeg: Sudah Diharamkan tapi Masih Menjamur
Sound Horeg: Sudah Diharamkan tapi Masih Menjamur

Fenomena sound horeg belakangan ini menjadi perbincangan yang tak kunjung reda. Meski sudah dilarang di banyak daerah karena dianggap mengganggu, budaya ini justru masih menjamur di berbagai pelosok Indonesia, terutama daerah Jawa timur. Suara bising yang dihasilkan dari speaker berdaya sangat tinggi seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian masyarakat.

Saya sendiri sama sekali tidak menyukai budaya sound horeg ini. Jujur saja, saya heran kenapa masih banyak orang yang justru menikmati suara yang, maaf, begitu cumiakkan telinga. Di tengah maraknya kampanye kesadaran akan kesehatan dan kebisingan, sound horeg terasa seperti antitesis terhadap hal tersebut. 

Bukan hanya soal bising. 

Sound horeg secara ilmiah juga berisiko merusak kesehatan. Karena menurut WHO paparan kebisingan maksimal yang boleh diterima orang dewasa adalah 85 desibel selama 8 jam. Sedangkan sound horeg memiliki indeks kebisingan di 130 desibel, yang mana sangat berpotensi merusak kemampuan dengar. Tidak hanya berpotensi merusak indra pendengaran, bagi bayi, orang tua, dan orang dengan gangguan jantung, sound horeg sangat membahayakan.   


Yang jadi pertanyaan adalah:Mengapa budaya ini tetap digemari?

Menurut saya ada beberapa alasan yang mungkin. 

Pertama, sound horeg sering dianggap sebagai simbol kemeriahan. Bagi sebagian orang, acara tidak dianggap ‘sukses’jika tidak disertai dengan suasana yang ramai dan meriah, salah satunya dengan dentuman sound horeg. Kedua, hadirnya sound horeg juga bisa menjadi ajang unjuk gengsi. Semakin besar dan keras suaranya, semakin dianggap ‘wah’ bagi beberapa pihak. Ketiga, faktor ekonomi juga tak bisa diabaikan. Banyak penyedia jasa sound system melihat peluang dari tren ini, dan permintaan yang terus tinggi membuatnya sulit diberantas sepenuhnya.


0
28
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan