Zaman sekarang, kalau mau terkenal gak perlu prestasi. Yang penting berani, nekat, dan gak punya rasa malu. Viral dulu..akibatnya mikir nanti.

📱 Dari Joget Alay Sampai Settingan Murahan
Mungkin lo pernah liat:
Joget di jalan raya sambil telanjang dada
Nge-prank orang tua dengan kabar bohong
Nyari sensasi lewat settingan pacaran, terus “putus” demi views
Numpang tenar lewat konten sindir seleb
Semua itu bisa bikin jutaan views, followers naik, dan ujung-ujungnya… cuan.

😐 Viral Boleh, Tapi Kok Gak Pake Otak?
Ada yang bilang:
“Di medsos itu, makin gak waras makin laris.”
Padahal dulu, yang viral itu karena lucu, cerdas, atau inspiratif.
Sekarang?
Banyak yang bangga dibilang “kontroversial”, padahal cuma haus perhatian.

💸 Kenapa Tetap Laku?
Karena…
Algoritma suka sensasi
Netizen seneng ngasih atensi, walau itu hate-watch
Brand cari traffic, bukan nilai
Akhirnya, makin banyak yang ikut-ikutan: “Eh dia bisa viral cuma ngomong kasar, gue juga bisa dong!”

😓 Efeknya?
Normalisasi perilaku absurd
Anak-anak niru gaya konten yang gak sehat
Konten edukasi, seni, atau inspiratif makin tenggelam
Sampai kapan kita biarin viral jadi standar sukses bukan kualitas, bukan karya?

🤔 Pertanyaan Buat Kaskuser:
Menurut lo, fenomena “yang penting viral” ini:
🅰️ Salah medsos & algoritma
🅱️ Salah kita sendiri yang nontonin terus
🅲️ Gak masalah, emang udah zamannya
Pernah ketemu konten yang bikin lo mikir, “Ini ngapain sih?”
Atau lo punya pengalaman nyaris viral? Cerita dong! 👇