Banyak orang saat ini cenderung mengalami stres karena kombinasi faktor eksternal yang semakin kompleks dan faktor internal yang rentan, seiring dengan perubahan zaman. Berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam:

🧠 1. Tekanan Hidup yang Meningkat
⏳ Kehidupan serba cepat:
Dunia digital mendorong budaya serba instan dan multitasking.

Banyak orang merasa "harus selalu produktif" dan takut ketinggalan (FOMO).

💸 Tekanan ekonomi:
Biaya hidup meningkat, tapi penghasilan tidak selalu mengikuti.

Banyak orang muda menghadapi beban utang, cicilan, atau sulit membeli rumah.

📱 2. Dampak Media Sosial
🔄 Perbandingan sosial yang berlebihan:
Melihat orang lain "terlihat sukses" di media sosial membuat banyak orang merasa gagal.

Filter, editan, dan pencitraan membuat standar kebahagiaan menjadi tidak realistis.

📲 Overstimulasi:
Terlalu banyak notifikasi, informasi, dan konten yang dikonsumsi menyebabkan kelelahan mental (mental fatigue).

💔 3. Kurangnya Koneksi Emosional yang Dalam
Interaksi sosial bergeser ke dunia digital, tapi seringkali terasa dangkal.

Banyak orang merasa kesepian meskipun dikelilingi banyak orang secara virtual.

⏰ 4. Keseimbangan Hidup yang Buruk (Work–Life Imbalance)
Jam kerja panjang, kerja remote yang tidak punya batas waktu jelas.

Sulitnya membedakan waktu kerja dan waktu istirahat, apalagi di era WFH atau bisnis online 24 jam.

🩺 5. Kesehatan Mental yang Masih Diabaikan
Stigma tentang stres, depresi, atau kecemasan masih kuat.

Banyak orang menekan perasaan karena takut dianggap “lemah” atau “kurang iman”.

Minimnya edukasi tentang cara mengelola emosi secara sehat.

🌏 6. Kondisi Global & Krisis Lingkungan
Ketidakpastian politik, perang, bencana, dan krisis iklim membuat banyak orang hidup dengan rasa cemas jangka panjang.

Generasi muda (Gen Z dan Milenial) merasa masa depan tidak seaman dulu.

🙏 7. Kehilangan Arah Spiritual dan Tujuan Hidup
Banyak yang terjebak dalam rutinitas atau pencapaian materi tanpa makna.