- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
CELIOS: Kopdes Berisiko Gagal Bayar Rp85,96 T dalam 6 Tahun


TS
jaguarxj220
CELIOS: Kopdes Berisiko Gagal Bayar Rp85,96 T dalam 6 Tahun
Bloomberg Technoz, Jakarta - Lembaga riset Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menyatakan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih memiliki potensi risiko gagal bayar hingga Rp85,96 triliun atas pinjaman yang diajukan, terlebih tengah terjadi penurunan laba dan aset pada Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Tim peneliti CELIOS menyampaikan potensi gagal bayar tersebut akan meningkat dari tahun ke tahun, yakni pada tahun pertama berpotensi sebesar Rp7,18 triliun; tahun kedua sebesar Rp8,24 triliun; tahun ketiga sebesar Rp10,12 triliun; tahun keempat Rp13,32 triliun; tahun kelima Rp18,77 triliun; dan tahun keenam Rp28,33 triliun.
"Dalam analisis yang dilakukan, diperkirakan ada risiko gagal bayar yang dapat mencapai Rp85,96 triliun selama enam tahun masa pinjaman, yang sangat membebani pemerintah desa sebagai penanggung jawab,” kata peneliti ekonomi CELIOS, Dyah Ayu dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).
Pada saat yang sama, Dyah menyatakan biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan dari pemenuhan suatu kebutuhan lain (opportunity cost) yang ditanggung sektor perbankan dapat mencapai Rp76,51 triliun.
Opportunity cost itu, kata dia, timbul akibat perbankan lebih memilih mendanai Kopdes dibandingkan menginvestasikan dananya pada instrumen yang lebih menguntungkan.
Potensi kerugian tersebut bisa timbul jika Kopdes telah beroperasi meski belum matang. CELIOS juga memandang bahwa pemilihan perbankan sebagai sumber dana pinjaman mencerminkan ketidaksiapan operasional Kopdes.
"Pemerintah perlu mengkaji kinerja koperasi selama ini apakah program Koperasi Merah Putih dengan menggunakan dana yang masif merupakan solusi atau justru beban. Jangan sampai dorongan ekspansi koperasi yang berbasis sentimen nasionalisme justru melemahkan ketahanan lembaga keuangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Dyah mencatat bahwa kebijakan tersebut berpotensi menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp9,85 triliun dan mengurangi pendapatan masyarakat hingga Rp10,21 triliun.
"Dampak negatif ini bahkan mencakup penurunan penyerapan tenaga kerja sebesar lebih dari 824.000 orang, yang menunjukkan bahwa kebijakan ini berisiko menciptakan distorsi ekonomi yang lebih besar," beber Dyah.
Dia juga menyoroti kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola Kopdes, di mana menurutnya, pengurus dengan kapasitas manajerial terbatas bisa membuat pengelolaan sumber daya dan berjalannya bisnis terganggu.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan 80.000 Kopdes Merah Putih pada Senin (21/7/2025). Dari 8.0000 Kopdes yang diresmikan, 103 di antaranya akan dijadikan model percontohan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati menyebut 103 koperasi mock-up tersebut akan dijadikan percontohan untuk ditiru koperasi lainnya yang masih bersiap-siap untuk beroperasi penuh. Ia menyebut pemerintah menargetkan agar seluruh Kopdes beroperasi penuh pada 28 Oktober mendatang.
"Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. [Kopdes Merah Putih] yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat," kata Adita melalui keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).
Adita mengatakan Kopdes Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan utama, yakni pembangunan baru; pengembangan koperasi yang telah terbentuk hingga revitalisasi koperasi yang sudah terbentuk.
Nantinya, lanjut dia, Kopdes Merah Putih akan menjalankan unit bisnis penjualan sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, gudang penyimpanan (cold storage) hingga distribusi logistik.
"Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir," ungkap dia.
"Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar," imbuhnya.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...dalam-6-tahun/
Gagal bayar segitu sih beneran bubar udah...
Tim peneliti CELIOS menyampaikan potensi gagal bayar tersebut akan meningkat dari tahun ke tahun, yakni pada tahun pertama berpotensi sebesar Rp7,18 triliun; tahun kedua sebesar Rp8,24 triliun; tahun ketiga sebesar Rp10,12 triliun; tahun keempat Rp13,32 triliun; tahun kelima Rp18,77 triliun; dan tahun keenam Rp28,33 triliun.
"Dalam analisis yang dilakukan, diperkirakan ada risiko gagal bayar yang dapat mencapai Rp85,96 triliun selama enam tahun masa pinjaman, yang sangat membebani pemerintah desa sebagai penanggung jawab,” kata peneliti ekonomi CELIOS, Dyah Ayu dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).
Pada saat yang sama, Dyah menyatakan biaya yang timbul karena hilangnya kesempatan dari pemenuhan suatu kebutuhan lain (opportunity cost) yang ditanggung sektor perbankan dapat mencapai Rp76,51 triliun.
Opportunity cost itu, kata dia, timbul akibat perbankan lebih memilih mendanai Kopdes dibandingkan menginvestasikan dananya pada instrumen yang lebih menguntungkan.
Potensi kerugian tersebut bisa timbul jika Kopdes telah beroperasi meski belum matang. CELIOS juga memandang bahwa pemilihan perbankan sebagai sumber dana pinjaman mencerminkan ketidaksiapan operasional Kopdes.
"Pemerintah perlu mengkaji kinerja koperasi selama ini apakah program Koperasi Merah Putih dengan menggunakan dana yang masif merupakan solusi atau justru beban. Jangan sampai dorongan ekspansi koperasi yang berbasis sentimen nasionalisme justru melemahkan ketahanan lembaga keuangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Dyah mencatat bahwa kebijakan tersebut berpotensi menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp9,85 triliun dan mengurangi pendapatan masyarakat hingga Rp10,21 triliun.
"Dampak negatif ini bahkan mencakup penurunan penyerapan tenaga kerja sebesar lebih dari 824.000 orang, yang menunjukkan bahwa kebijakan ini berisiko menciptakan distorsi ekonomi yang lebih besar," beber Dyah.
Dia juga menyoroti kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola Kopdes, di mana menurutnya, pengurus dengan kapasitas manajerial terbatas bisa membuat pengelolaan sumber daya dan berjalannya bisnis terganggu.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan 80.000 Kopdes Merah Putih pada Senin (21/7/2025). Dari 8.0000 Kopdes yang diresmikan, 103 di antaranya akan dijadikan model percontohan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati menyebut 103 koperasi mock-up tersebut akan dijadikan percontohan untuk ditiru koperasi lainnya yang masih bersiap-siap untuk beroperasi penuh. Ia menyebut pemerintah menargetkan agar seluruh Kopdes beroperasi penuh pada 28 Oktober mendatang.
"Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. [Kopdes Merah Putih] yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat," kata Adita melalui keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).
Adita mengatakan Kopdes Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan utama, yakni pembangunan baru; pengembangan koperasi yang telah terbentuk hingga revitalisasi koperasi yang sudah terbentuk.
Nantinya, lanjut dia, Kopdes Merah Putih akan menjalankan unit bisnis penjualan sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, gudang penyimpanan (cold storage) hingga distribusi logistik.
"Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir," ungkap dia.
"Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar," imbuhnya.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...dalam-6-tahun/
Gagal bayar segitu sih beneran bubar udah...





superman313 dan soelojo4503 memberi reputasi
2
179
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan