caturkristiyaniAvatar border
TS
caturkristiyani
Apakah id, Ego, dan Superego dimiliki Semua Manusia?
Apakah id, Ego, dan Superego dimiliki Semua Manusia?

Dalam dunia psikologi, perdebatan mengenai struktur kepribadian manusia telah berlangsung selama lebih dari satu abad. Salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam membentuk pemahaman awal tentang kepribadian adalah Sigmund Freud. Melalui teori psikoanalisisnya, Freud memperkenalkan gagasan bahwa kepribadian manusia terdiri dari tiga struktur utama: id, ego, dan superego. Ketiga komponen ini dianggap bekerja secara bersamaan dan dinamis dalam membentuk perilaku, pikiran, dan konflik internal seseorang.

Namun, pertanyaannya: Apakah semua manusia memiliki ketiga struktur kepribadian ini? Untuk menjawabnya secara komprehensif, mari kita telusuri lebih dulu siapa itu Sigmund Freud, apa itu teori psikoanalisis, serta bagaimana id, ego, dan superego bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

Oke, lanjut, ya, Gan. Hehehehe😎

Siapa itu Sigmund Freud?

Sigmund Freud adalah seorang neurolog asal Austria yang hidup pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 (1856–1939). Dia dikenal sebagai bapak psikoanalisis, salah satu cabang awal dalam ilmu psikologi yang fokus pada alam bawah sadar dan konflik batin.

Freud memulai kariernya sebagai dokter saraf, tetapi ketertarikannya pada gangguan mental membuatnya menggali sisi psikologis dari penderitaan manusia. Freud percaya bahwa banyak masalah psikologis bersumber dari konflik yang tidak disadari dalam diri seseorang, terutama yang berasal dari masa kanak-kanak.

Freud pun mengembangkan metode terapi yang disebut psikoanalisis, yang menggunakan teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, dan analisis mekanisme pertahanan diri untuk mengungkap isi alam bawah sadar pasien.

***

Teori Psikoanalisis dadi Sigmund Freud

Teori psikoanalisis Freud berfokus pada cara pikiran bawah sadar membentuk perilaku manusia. Menurutnya, perilaku kita bukan hanya hasil keputusan sadar, melainkan juga hasil dorongan dan konflik yang tersembunyi jauh di dalam jiwa.

Salah satu pilar utama dari teori ini adalah bahwa kepribadian manusia terdiri dari tiga struktur besar: id, ego, dan superego. Ketiganya bukan bagian fisik otak, melainkan sistem atau fungsi psikologis yang saling berinteraksi.

Freud menggambarkan ketiga komponen ini sebagai bagian dari sistem mental yang terbentuk sejak masa kanak-kanak dan terus berkembang seiring pertumbuhan individu. Ketiganya tidak bisa dipisahkan karena bekerja secara simultan dan sering kali konflik di antara mereka menyebabkan kecemasan, stres, atau bahkan gangguan psikologis.

***

3 Penjelasan tentang Id, Ego, dan Superego

1. Id

Id adalah bagian paling primitif dari kepribadian. Ia hadir sejak lahir dan merupakan sumber dari semua dorongan naluriah manusia seperti lapar, haus, seks, dan kemarahan. Id beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan(pleasure principle), yakni menginginkan pemuasan instan tanpa mempertimbangkan realitas.

Id tidak peduli apakah tindakannya moral atau realistis—yang penting adalah kesenangan langsung. Karena itu, id sering digambarkan sebagai “anak kecil” dalam sistem kepribadian: impulsif, tidak sabaran, dan egosentris.

2. Ego

Ego berkembang setelah id, biasanya saat anak mulai memahami dunia luar. Ia berperan sebagai penengah antara id dan realitas. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas (reality principle), yaitu mencari cara realistis untuk memenuhi dorongan id tanpa melanggar norma sosial.

Ego membantu kita berpikir logis, membuat keputusan, dan menunda kepuasan hingga waktu yang tepat. Bisa dibilang, ego adalah bagian "dewasa" dalam kepribadian, yang mencoba meredam desakan id agar tidak menimbulkan masalah di dunia nyata.

3. Superego

Superego adalah bagian dari kepribadian yang berkembang terakhir, biasanya saat anak belajar tentang nilai moral dari orang tua, guru, agama, dan masyarakat. Superego berfungsi sebagai pengawas moral, penilai baik-buruk, dan sumber rasa bersalah ketika seseorang menyimpang dari nilai yang diyakini.

Superego memiliki dua bagian: ideal ego (gambaran diri yang sempurna) dan conscience (hati nurani). Ia sering kali menuntut kesempurnaan, dan dalam kasus ekstrem bisa membuat seseorang merasa bersalah secara berlebihan.

***

Contoh Id, Ego, dan Superego dalam Kehidupan Sehari-hari

Agar lebih mudah dipahami, mari lihat ilustrasi singkat:

Situasi: Kamu lapar saat sedang berkendara melewati restoran cepat saji.

Id: "Aku lapar! Berhenti sekarang juga dan makan! Aku tidak peduli kalau macet atau sedang diet!"

Ego: "Oke, kamu lapar, tapi kita sedang di jalan. Kita akan cari tempat parkir dulu, lalu pesan makanan yang tidak melanggar program diet."

Superego: "Jangan makan junk food! Itu tidak sehat. Ingat kata ibumu, kamu harus jaga pola makan. Pulang saja dan masak sendiri."

Dalam ilustrasi ini, id menuntut pemuasan instan, ego menengahi dengan solusi realistis, dan superego mengingatkan akan nilai dan norma yang diyakini.

Jadi, kalau ada pertanyaan: Apakah semua manusia memiliki id, ego, dan superego sebagai bagian dari struktur kepribadiannya?

Jawabannya adalah: Ya, menurut Freud, semua manusia memilikinya.

***

✅ Penjelasan

Menurut teori psikoanalisis, setiap individu yang lahir sebagai manusia akan secara alami mengembangkan ketiga struktur ini:

Id sudah ada sejak lahir sebagai bagian dari naluri biologis.

Ego mulai berkembang saat anak belajar menyesuaikan diri dengan dunia nyata.

Superego tumbuh ketika anak menyerap nilai-nilai moral dari lingkungan sosial.

Ketiga bagian ini tidak dapat dipisahkan, dan keberadaannya bersifat universal. Namun, proporsi atau kekuatan antar bagian bisa berbeda-beda pada setiap individu. Misalnya:

Seseorang yang impulsif dan mudah marah mungkin lebih dominan id.

Orang yang rasional dan diplomatis cenderung memiliki ego yang kuat.

Seseorang yang kaku dan perfeksionis bisa jadi dikendalikan oleh superego yang dominan.

Bahkan gangguan psikologis tertentu bisa dijelaskan lewat ketidakseimbangan antar ketiga struktur ini. Misalnya, orang dengan obsesif kompulsif mungkin memiliki superego yang terlalu menekan ego, sehingga mereka terjebak dalam rasa bersalah dan kewajiban berlebihan.

❌ Apakah Ada Manusia yang Tidak Memiliki Salah Satu dari Ketiganya?

Dalam teori Freud, tidak. Semua manusia memiliki id, ego, dan superego, kecuali jika mengalami kerusakan mental ekstrem yang mengganggu struktur dasar kepribadian, seperti pada gangguan neurologis berat atau kelainan perkembangan ekstrem.

Namun, psikologi modern tidak selalu setuju secara literal terhadap gagasan ini. Banyak psikolog kognitif dan ilmuwan saraf yang menganggap struktur id–ego–superego lebih sebagai metafora daripada bagian aktual dalam otak.

***

Masih Relevankah Teori Ini?

Meskipun teori Freud telah banyak dikritik karena tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, ia tetap menjadi fondasi penting dalam psikologi, terutama dalam terapi, sastra, dan kajian humanistik. Banyak pendekatan modern, seperti terapi psikoanalitik, hipnoterapi, dan bahkan teknik penulisan karakter fiksi, masih menggunakan kerangka id, ego, dan superego.

Jadi, meskipun tidak semua ilmuwan setuju dengan semua aspek dari teori Freud, gagasan bahwa manusia memiliki tiga sistem dalam dirinya—yang saling tarik menarik antara dorongan, kenyataan, dan moralitas—masih relevan hingga hari ini.

***

🌼 Kesimpulan:

Setiap manusia memiliki tiga struktur psikologis: id, ego, dan superego menurut teori Sigmund Freud. Ketiganya tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi dan membentuk kepribadian utuh seseorang. Walau bukan teori yang mutlak dalam psikologi modern, id–ego–superego tetap menjadi lensa yang berguna untuk memahami konflik batin, motivasi, dan perilaku manusia.

***
🌸
🌸
🌸
Sekian dulu, GanSist, semoga suka dengan ocehan kali ini. <3
Diubah oleh caturkristiyani 20-07-2025 03:00
0
8
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan