- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Kembali Memanas ! JH-7 China Mencegat Pesawat Intelijen Elektronik YS-11EB Jepang


TS
si.matamalaikat
Kembali Memanas ! JH-7 China Mencegat Pesawat Intelijen Elektronik YS-11EB Jepang
Quote:
Hubungan China dan Jepang kembali memanas setelah pesawat pembom tempur JH-7 mencegat pesawat intelijen YS-11EB di lepas Laut China Timur. Menurut informasi resmi yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Jepang, pada hari Rabu, 9 Juli 2025, sekitar 15 menit dari pukul 10:50 hingga 11:05, sebuah pesawat pembom tempur JH-7 China terbang dekat dengan pesawat pengumpul intelijen YS-11EB milik Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) yang sedang melakukan pengawasan di Laut China Timur. JH-7 disebut melakukan pendekatan yang tidak biasa pada jarak horizontal sekitar 30 m dan jarak vertikal sekitar 60 m.
Selain itu, selama sekitar 10 menit dari pukul 10:00 hingga 10:10 pada hari Kamis tanggal 10 Juli 2025, sebuah pesawat pembom tempur JH-7 terbang dekat dengan pesawat pengumpul intelijen Pasukan Bela Diri Udara YS-11EB yang sedang melakukan pengawasan di Laut China Timur, kembali melakukan pendekatan yang tidak biasa dan disebut bisa menyebabkan tabrakan yang tidak disengaja.
Wakil Menteri Luar Negeri Funakoshi Takehiro menyampaikan kekhawatiran serius Jepang kepada Duta Besar Tiongkok Wu Jianghao atas insiden tersebut. Funakoshi menekankan bahwa tindakan ini dapat memicu tabrakan yang tidak disengaja dan sangat mendesak Pemerintah China untuk memastikan bahwa, tindakan serupa tidak terulang. China sejauh ini belum memberikan komentar resmi terkait insiden tersebut.
Bulan Juni lalu, China yang melayangkan protes karena pesawat patroli P-3C Orion milik JMSDF membayangi Grup Serang Kapal Induk Shandong di Laut Filipina. Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa, pengintaian jarak dekat terhadap aktivitas militer China oleh Jepang merupakan akar penyebab risiko terhadap keamanan maritim dan mendesak Jepang untuk menghentikan praktik tersebut. Sementara Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan apa yang mereka lakukan tidak berbahaya dan tak mau disalahkan atas insiden tersebut.
Quote:
Sebagai informasi bagi Agan, JASDF mengoperasikan sekitar tiga YS-11EB, merupakan pesawat YS-11 terakhir yang masih beroperasi. YS-11 diproduksi dari tahun 1962 hingga 1974 sebagai pesawat penumpang sipil, dengan JASDF dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) juga mengoperasikan varian militer pesawat tersebut. Ketiga YS-11EB tersebut ditugaskan ke Skuadron Intelijen Elektronik yang bermarkas di Pangkalan Udara Iruma di pulau utama Honshu.
YS-11EB dibuat khusus untuk pengumpulan intelijen elektronik (Electronic Intelligence/ELINT), merupakan misi mendeteksi, menganalisis, dan memetakan sinyal radar, komunikasi militer, dan emisi elektromagnetik musuh. Pesawat juga dipakai memantau aktivitas militer asing, mulai dari pesawat dan kapal di wilayah udara atau laut Jepang dan sekitarnya.
YS-11 adalah pesawat buatan lokal pertama Jepang pasca kekalahan mereka di Perang Dunia 2, tapi karena usianya yang sudah tua, Jepang telah menerbangkan EP-3 sebagai calon pengganti; merupakan varian intelijen dari pesawat patroli P-3 Orion. Jepang juga sedang mengembangkan varian berbasis pesawat jet modern seperti Kawasaki C-2 ELINT.
Quote:
Sementara itu, pesawat pembom tempur JH-7 yang mencegat YS-11EB dibuat oleh Xi’an Aircraft Industrial Corporation (XAC), pesawat mesin kembar ini memasuki dinas Angkatan Laut dan Udara Cina pada tahun 2004. JH-7 asli sendiri pertama kali terbang pada tahun 1988, kemudian resmi diperkenalkan pada tahun 1992
Pesawat ini oleh China diandalkan untuk misi peperangan anti-kapal, karena JH-7 dapat membawa empat rudal anti-kapal sekaligus bersama senjata lainnya. Varian produksi JH-7 yang asli kemudian ditingkatkan menjadi JH-7A, yang memiliki desain dan kemampuan yang lebih baik. Saat ini pihak Xian juga sedang mengembangkan varian JH-7B.
China sendiri semakin aktif beroperasi di wilayah Pasifik barat, yang dekat dengan wilayah Jepang. Bahkan pada bulan Juni kemarin, dua kapal induk China beroperasi bersama di wilayah itu. Akibatnya sejak sebulan lalu, Jepang disibukkan dengan pekerjaan untuk mengawasi kapal induk tersebut, mereka mengirim pesawat patroli maritim P-3C Orion untuk misi tersebut.
Dicegatnya YS-11EB baru-baru ini oleh JH-7 menandai meningkatknya ketegangan diantara kedua negara di wilayah Pasifik, dengan semakin aktifnya Angkatan Laut China mengirim kapal perang di sekitar wilayah Jepang, insiden seperti ini akan sering terjadi di masa mendatang.
Rererensi Tulisan: Kementerian Pertahanan Jepang
Sumber Foto: sudah tertera






nunuahmad dan 4 lainnya memberi reputasi
5
482
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan