Dalam pertemuan itu, Indonesia nunjukin keseriusannya buat ngegas kerja sama dagang yang saling menguntungkan. "Eropa jago di teknologi dan duit, kita punya sumber daya".

Nggak berhenti sampai di situ. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga ikutan ngebut di jalur negosiasi. Barengan sama Komisioner Uni Eropa urusan perdagangan, Maroš Šefčovič (yang susah banget ditulis namanya), mereka ngelanjutin pembahasan soal IEU-CEPA—alias perjanjian dagang besar-besaran antara Indonesia dan Uni Eropa yang udah digodok dari tahun 2016.

Dan kabar baiknya: Udah makin matang, bro! Targetnya rampung September 2025. Bahkan hari Minggu pun dipake buat meeting. Nggak ada istilah “weekend vibes” buat mereka.

“Beginilah kerja kita, bro. 7 hari seminggu, nggak kenal tanggal merah,” kata Airlangga.

Komisioner Šefčovič juga setuju, katanya ini bukan cuma soal ekonomi, tapi fondasi buat hubungan jangka panjang dua wilayah besar. Yang penting, UMKM bisa lebih gampang ekspor, dunia usaha lebih pasti, dan pelaku bisnis nggak perlu waswas lagi soal regulasi.

Jadi intinya?
Indonesia makin aktif main di level global. Dan kalau ini berhasil, bukan cuma negara yang cuan, tapi rakyat (termasuk ente semua) bisa ikut ngerasain manfaatnya. Semoga nggak cuma janji doang ya!

Sumber