- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indonesia Akan Sediakan Lahan Untuk Dukung Ketahanana Pangan Warga Palestina


TS
danantara
Indonesia Akan Sediakan Lahan Untuk Dukung Ketahanana Pangan Warga Palestina
Jakarta - Menteri Pertanian Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer Salimia menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat yang diterimanya selama kunjungan kerja di Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, ia menegaskan pentingnya mempererat hubungan persaudaraan dan kerja sama konkret antara Indonesia dan Palestina, khususnya di bidang pertanian.
"Kami sangat menghargai dukungan Indonesia terhadap rakyat dan negara Palestina," ujarnya saat meninjau lahan pertanian di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Selama empat hari berada di Indonesia, delegasi dari Palestina telah mengunjungi Kementerian Pertanian, lembaga penelitian pertanian di Bogor, hingga melihat langsung potensi pertanian rawa di Ogan Ilir.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya membangun kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua negara.
“Kami sudah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pelatihan, riset pertanian, dan perdagangan antara kedua belah pihak,” jelas Prof. Rezq.
Dari hasil pertemuan tersebut, disepakati bahwa Indonesia akan menyediakan lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan rakyat Palestina.
Kunjungan ini pun bertujuan untuk meninjau langsung lokasi-lokasi yang berpotensi dikembangkan.
Palestina juga berencana mengadopsi teknologi pertanian dari Indonesia serta mencoba menanam tanaman yang biasa tumbuh di tanah air untuk diuji coba di negaranya.
Prof. Rezq menegaskan bahwa ini merupakan kunjungan awal dan akan dilanjutkan dalam waktu dekat dengan kunjungan lanjutan yang lebih teknis.
“Kami berencana kembali dalam sebulan atau beberapa bulan ke depan untuk membahas lebih rinci mengenai teknologi, pola tanam, dan jenis komoditas yang akan dikembangkan bersama,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Suwandi, menambahkan bahwa Palestina menunjukkan ketertarikan serius untuk berinvestasi dalam pengembangan padi di Indonesia.
Saat ini, proses penjajakan awal sedang dilakukan, termasuk menilai lokasi yang tersedia dan potensi bentuk investasinya.
“Apakah investasi ini dari hulu sampai hilir, atau melalui pola kemitraan, masih akan dibahas lebih lanjut,” jelas Suwandi.
Menurut Suwandi, saat ini Sumsel memiliki sekitar 516 ribu hektar lahan padi eksisting, dengan potensi tambahan dari lahan rawa yang belum tergarap maksimal.
Pemerintah telah menyiapkan lahan di beberapa wilayah, seperti Ogan Ilir dan OKI, untuk mendukung kerja sama tersebut.
“Target awalnya 10 hingga 20 ribu hektar lahan yang bisa dikembangkan bersama dengan Palestina,” ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya kolaborasi pertanian yang kuat antara Indonesia dan Palestina.
Selain memperkuat hubungan bilateral, kerja sama ini juga menjadi simbol solidaritas nyata Indonesia dalam mendukung kemandirian pangan Palestina melalui sektor pertanian.
https://palpos.disway.id/read/696578...i-ogan-ilirkah
Indonesia kelaparan
Palestina makan makan

Dalam kunjungan tersebut, ia menegaskan pentingnya mempererat hubungan persaudaraan dan kerja sama konkret antara Indonesia dan Palestina, khususnya di bidang pertanian.
"Kami sangat menghargai dukungan Indonesia terhadap rakyat dan negara Palestina," ujarnya saat meninjau lahan pertanian di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Selama empat hari berada di Indonesia, delegasi dari Palestina telah mengunjungi Kementerian Pertanian, lembaga penelitian pertanian di Bogor, hingga melihat langsung potensi pertanian rawa di Ogan Ilir.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya membangun kolaborasi yang saling menguntungkan antara kedua negara.
“Kami sudah menandatangani perjanjian kerja sama di bidang pelatihan, riset pertanian, dan perdagangan antara kedua belah pihak,” jelas Prof. Rezq.
Dari hasil pertemuan tersebut, disepakati bahwa Indonesia akan menyediakan lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan rakyat Palestina.
Kunjungan ini pun bertujuan untuk meninjau langsung lokasi-lokasi yang berpotensi dikembangkan.
Palestina juga berencana mengadopsi teknologi pertanian dari Indonesia serta mencoba menanam tanaman yang biasa tumbuh di tanah air untuk diuji coba di negaranya.
Prof. Rezq menegaskan bahwa ini merupakan kunjungan awal dan akan dilanjutkan dalam waktu dekat dengan kunjungan lanjutan yang lebih teknis.
“Kami berencana kembali dalam sebulan atau beberapa bulan ke depan untuk membahas lebih rinci mengenai teknologi, pola tanam, dan jenis komoditas yang akan dikembangkan bersama,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Suwandi, menambahkan bahwa Palestina menunjukkan ketertarikan serius untuk berinvestasi dalam pengembangan padi di Indonesia.
Saat ini, proses penjajakan awal sedang dilakukan, termasuk menilai lokasi yang tersedia dan potensi bentuk investasinya.
“Apakah investasi ini dari hulu sampai hilir, atau melalui pola kemitraan, masih akan dibahas lebih lanjut,” jelas Suwandi.
Menurut Suwandi, saat ini Sumsel memiliki sekitar 516 ribu hektar lahan padi eksisting, dengan potensi tambahan dari lahan rawa yang belum tergarap maksimal.
Pemerintah telah menyiapkan lahan di beberapa wilayah, seperti Ogan Ilir dan OKI, untuk mendukung kerja sama tersebut.
“Target awalnya 10 hingga 20 ribu hektar lahan yang bisa dikembangkan bersama dengan Palestina,” ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya kolaborasi pertanian yang kuat antara Indonesia dan Palestina.
Selain memperkuat hubungan bilateral, kerja sama ini juga menjadi simbol solidaritas nyata Indonesia dalam mendukung kemandirian pangan Palestina melalui sektor pertanian.
https://palpos.disway.id/read/696578...i-ogan-ilirkah
Indonesia kelaparan
Palestina makan makan







danusetyo dan 4 lainnya memberi reputasi
5
321
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan