Halo, pembaca yang budiman! Nama saya Kibul Gonzales — seorang pecinta game retro, penggemar web sederhana, dan seseorang yang masih percaya bahwa suara "bip" dari game 8-bit adalah musik bagi jiwa. Kalau kamu pernah bersenandung lagu Tetris atau teriak frustrasi saat Mario gagal melompat, selamat — kita mungkin berasal dari spesies nostalgia yang sama.

Baru-baru ini saya meluncurkan sebuah proyek kecil bernama retrogames purwana net. Ini adalah sudut kecil di internet tempat game-game lawas kembali hidup — bukan dengan grafis canggih atau ray tracing, tapi dengan piksel, chiptune, dan kenangan masa kecil yang murni.

Untuk mewujudkan semua ini, saya mencoba solusi bernama EmulatorJS, sebuah emulator berbasis browser yang memungkinkan orang memainkan game retro langsung di situs web. Awalnya saya tidak banyak berharap soal performa — karena, ya, ini hanya JavaScript di browser yang mencoba meniru mesin dari tahun 80-90an — tapi ternyata cukup bisa diandalkan, terutama untuk game-game kecil.

Inilah cerita pengalaman saya: kisah tentang rasa ingin tahu teknis, nostalgia masa kecil, dan kebangkitan digital.

Awal Mula retrogames purwana net
Dulu, bermain game itu sederhana. Tidak perlu kartu grafis 4080 atau monitor 144Hz. Cukup kotak abu-abu, dua tombol merah, dan cartridge yang kadang harus ditiup supaya bisa jalan.

Namun seiring waktu, konsol-konsol itu menghilang, dan game-nya ikut tenggelam. Tapi rasa cinta terhadap game-game itu tidak pernah pudar.

Bertahun-tahun kemudian, saya memandangi koleksi ROM saya yang berdebu dan bertanya, “Bagaimana kalau saya bisa membagikan ini ke orang-orang lewat web — bukan untuk pembajakan, tapi untuk nostalgia, edukasi, dan sebagai cara ‘coba dulu sebelum beli game aslinya?’”

Maka saya membuka laptop, mendaftarkan domain retrogames purwana net, dan mulai mencari cara untuk mengemulasi game-game itu langsung di browser. Di situlah saya menemukan EmulatorJS.

Menemukan EmulatorJS – Permata Web yang Tersembunyi?
EmulatorJS adalah proyek open-source yang menyatukan berbagai emulator sistem game ke dalam satu paket yang ramah browser. Ia mendukung sistem seperti NES, SNES, Game Boy, Sega Genesis, bahkan beberapa game awal PlayStation. Yang menarik? Tidak perlu instalasi. Semuanya berjalan langsung di browser via JavaScript.

Awalnya saya skeptis. Seberapa kuat sih JavaScript bisa meniru mesin keras yang sensitif soal waktu dan sumber daya? Tapi setelah saya coba — khususnya pada ROM kecil seperti game NES atau Game Boy — performanya cukup mengesankan.

Tentu, EmulatorJS bukan untuk gamer perfeksionis yang mengejar leaderboard atau speedrun. Tapi untuk kamu yang sekadar ingin nostalgia, main sebentar, dan tersenyum kecil melihat Mario melompat, ini sangat cukup.

Cara Menghidupkan Mesin Waktu Ini
Saya mulai dengan menguji EmulatorJS di subdomain percobaan. Dokumentasinya memang agak kasar — bukan hal yang langsung klik-jalan — tapi kalau kamu punya sedikit ilmu HTML dan kesabaran, pasti bisa.

Saya susun perpustakaan game-nya dengan rapi. Karena masalah legalitas itu penting, saya hanya mengunggah ROM yang open-source atau homebrew. Untuk game komersial yang terkenal, saya sediakan hanya untuk sesi percobaan singkat, sebagai bentuk demo agar orang bisa merasakan sensasinya.

Proses embedding emulator-nya cukup mudah. Saya buat antarmuka sederhana di mana pengunjung bisa memilih konsol dan memainkan game langsung di halaman. Ada fitur save state, dukungan controller fisik, dan bisa fullscreen — dan semuanya berfungsi dengan baik.

Yang paling mengejutkan saya? Waktu loading untuk game kecil sangat cepat. Untuk game seperti Tetris (Game Boy) atau Super Mario Bros. (NES), tinggal klik dan dalam 3 detik sudah bisa main.

Game yang lebih berat seperti SNES atau Genesis memang sedikit menantang. Tapi tetap bisa dimainkan dengan layak.

Soal Performa — Apa Benar Bisa Diandalkan?
Mari kita bicara jujur. Apakah EmulatorJS sempurna? Tidak.

Game besar kadang lag. Suara kadang patah-patah, terutama di SNES. Emulasi PlayStation? Masih jauh dari mulus — apalagi di perangkat biasa. Tapi saya memang tidak punya ekspektasi tinggi sejak awal.

Saya hanya ingin menghadirkan kembali rasa retro dengan cara yang paling simpel. Dan untuk tujuan itu, EmulatorJS melebihi ekspektasi saya.

Khususnya untuk game kecil seperti platformer, puzzle, dan 2D action, emulator ini stabil dan responsif. Saya tes di berbagai browser (Chrome, Firefox, Brave, bahkan Edge), dan hasilnya sebagian besar mulus.

Yang lebih penting dari performa adalah aksesibilitas. Pengunjung tidak perlu install apapun. Tidak perlu download file aneh. Tidak ada torrent. Cukup buka halaman, klik game, dan langsung main.

Etika Gaming – Coba Dulu, Baru Beli
Mungkin ada yang bertanya-tanya soal legalitas emulator dan ROM. Jadi izinkan saya menjelaskan posisi saya.

Filosofi saya jelas: ini bukan pembajakan — ini pelestarian digital dan sarana pembelajaran. Game yang saya unggah adalah ROM publik, homebrew, atau demo. Saya selalu mendorong pengunjung untuk membeli game aslinya lewat eShop, Steam, GOG, atau platform resmi lainnya.

Slogan saya: “Coba dulu, sebelum kamu beli — rasakan dulu sebelum kamu berkomitmen.”

Saya tidak ingin orang menghabiskan uang untuk game retro re-release hanya karena terkena euforia nostalgia. Lebih baik mereka coba dulu, lalu beli secara legal dan sadar. Dengan begitu, situs ini menjadi gerbang masuk, bukan tujuan akhir.

Membangun Komunitas Retro
Setelah situs diluncurkan, ada hal menarik yang terjadi. Saya menerima banyak pesan dari pengunjung — bukan soal performa, bukan soal fitur — tapi soal kenangan.

Seorang pengunjung bilang dia belum pernah main Double Dragon lagi sejak ayahnya meninggal, dan bisa memainkannya kembali membuatnya menangis. Pengunjung lain berkata, “Aku dulu main Kirby’s Dream Land waktu kecil, dan sekarang bisa kuperkenalkan ke anakku.”

Itulah keajaiban game retro. Mereka bukan sekadar game — mereka adalah mesin waktu.

Karena respon seperti itu, saya akhirnya membuat forum komunitas kecil dan server Discord untuk retrogames purwana net. Komunitasnya masih kecil, tapi orang-orang mulai berbagi skor, cerita nostalgia, bahkan menawarkan diri untuk membantu penerjemahan.

Bagian Teknis – Buat yang Suka Ngoprek
Untuk kamu yang ingin tahu bagaimana setup-nya, berikut gambaran teknis ringkas:

Frontend: HTML dan CSS sederhana, dengan sedikit JS untuk pemilihan game.

Backend: Tidak pakai backend kompleks kecuali ingin fitur akun pengguna atau sinkronisasi save state.

Penyimpanan: ROM disimpan di direktori aman, dipetakan ke launcher game.

EmulatorJS: Disertakan sebagai file JS statis dengan konfigurasi per sistem.

Kontrol: Mendukung keyboard dan gamepad. Di Chrome dan Firefox lancar.

Save State: Disimpan lokal via browser (IndexedDB), bisa juga diunduh.

Bukan arsitektur kelas enterprise, tapi cukup untuk nostalgia.

Apa Saja Kekurangannya?
Tentu saja, tidak ada sistem yang sempurna. Beberapa kelemahan EmulatorJS dan situs saya antara lain:

Dukungan di mobile masih kurang. Bisa dimainkan, tapi kontrol virtual kurang nyaman.

Suara kadang glitch, terutama di game SNES.

Legalitas ROM harus diawasi ketat. Tidak boleh asal unggah.

Waktu loading untuk ROM besar agak lama, tergantung koneksi.

Ke depan, saya ingin mengeksplorasi emulator berbasis WebAssembly atau sistem caching client-side agar lebih cepat. Tapi untuk saat ini, prinsip saya adalah: kesederhanaan lebih penting.

Satu Piksel, Satu Kenangan
Jadi, itulah saya — Kibul Gonzales, orang biasa yang cinta game retro dan membuat situs kecil agar orang lain bisa mengenangnya juga.

Apakah EmulatorJS emulator paling hebat? Tidak.

Apakah retrogames purwana net situs retro paling besar? Jelas bukan.

Tapi ini milik saya, dan berfungsi. Ia melakukan apa yang saya harapkan: mengingatkan orang tentang masa lalu yang lebih sederhana, membantu mereka mencoba sebelum membeli, dan membawa kebahagiaan retro ke browser semua orang.

Kalau kamu adalah seseorang yang tumbuh dengan tombol A-B dan layar CRT, saya undang kamu mampir. Mainkan satu level. Selamatkan sang putri. Kalahkan Dr. Robotnik. Atau cukup dengarkan musik Castlevania dan tersenyum.

Retro bukan sekadar gaya — itu adalah cara berpikir.

Terima kasih telah membaca, dan semoga pikselmu selalu bersinar terang.

— Kibul Gonzales
Pendiri retrogames purwana net
Aktivis Nostalgia Piksel | Penjelajah Emulator | Romantis Retro