Kaskus

Entertainment

yantosauAvatar border
TS
yantosau
Waktu yang Dipinjam
Waktu yang Dipinjam

1. Perjalanan Awal

Namanya Reza, 28 tahun, lulusan teknik mesin yang kini bekerja sebagai kurir motor. Dulu ia punya mimpi menjadi insinyur di perusahaan Jepang. Namun kenyataan membawanya ke lorong-lorong gang kota Makassar, mengantar paket dari pagi hingga larut malam.

Ia tidak pernah mengeluh. Bukan karena ia kuat, tapi karena tahu hidup tidak pernah memberi jeda bagi mereka yang berhenti. Ayahnya sakit stroke, ibunya penjual gorengan, dan adiknya baru masuk kuliah dengan hasil beasiswa. Semua alasan itu menjadi bahan bakarnya untuk tetap menyala.

2. Pertemuan dengan Waktu

Satu malam, saat ia mengantarkan paket terakhir, hujan turun deras. Ia berteduh di emperan toko kosong, lalu melihat jam tangan rusak di aspal. Ia ambil dan bersihkan. Ajaibnya, jam itu menyala pelan, jarum detiknya bergerak mundur.

Esok paginya, ia bangun di tanggal kemarin.

Awalnya ia mengira hanya mimpi. Tapi ketika ia mendatangi alamat penerima paket yang hari sebelumnya bermasalah, ia berhasil mengantarkan tepat waktu. Pelanggan itu bahagia dan memberinya tip besar. Hari itu, Reza menyadari: ia memegang jam yang bisa memundurkan waktu satu hari ke belakang.

3. Hari-Hari yang Berulang

Reza mulai menggunakannya. Ia perbaiki kesalahan, bantu ibunya jualan lebih laku, temani ayahnya lebih sering. Ia mulai menginvestasikan waktu yang ia “pinjam”. Setiap kali salah langkah, ia kembali, ulang, perbaiki. Hidupnya jadi seperti permainan yang bisa diulang hingga benar.

Ia menyelamatkan adiknya dari tabrakan. Membantu tukang becak yang kehilangan dompet. Bahkan, menyelamatkan seorang wanita tua dari dirampok di gang sempit. Reza jadi “pahlawan kecil” yang tak pernah dikenal, karena setiap hari ia ulang dan ulang demi menyempurnakan waktu.

4. Pilihan Sulit

Namun kemampuan itu tidak bertahan selamanya.

Jam itu mulai rusak. Setiap kali digunakan, detik waktunya jadi lebih cepat. Ia membaca tulisan di bagian belakang:
"Waktu yang dipinjam akan menagih kembali satu hari nyawamu."

Kini Reza tahu: ia sedang menggadaikan umurnya sendiri.

Setiap satu hari yang ia ulang, ia kehilangan satu hari hidupnya di ujung waktu.

Ia dihadapkan pada pilihan: terus memperbaiki dunia kecilnya, atau berhenti dan menjalani hidup seperti orang biasa.

5. Hari Terakhir

Hari itu, ia tidak memundurkan waktu. Ia biarkan paket terlambat. Ibunya tetap rugi. Ayahnya mengeluh. Adiknya menangis karena nilainya jeblok. Semua tampak berantakan. Tapi hari itu Reza melihat satu hal: semua orang tetap bertahan. Hidup tidak selalu harus sempurna.

Ia memutuskan menyimpan jam itu di kotak dan menguncinya.

Lalu esoknya, ia bangun, dan jam itu tidak menyala lagi.

Epilog

Tujuh tahun kemudian, Reza membuka bengkel kecil hasil tabungan dan kerja keras. Ayahnya sudah wafat, tapi pergi dengan bahagia. Ibunya membuka warung kecil di samping bengkel. Adiknya kini menjadi guru.

Jam tua itu masih ia simpan. Tidak lagi untuk dipakai, hanya untuk dikenang. Ia tahu, waktu tak pernah bisa diulang. Dan justru karena itu, waktu menjadi berharga.

“Kita tidak butuh waktu yang bisa diulang. Kita hanya perlu hati yang tidak menyerah saat waktu berjalan.”
jakoyy354Avatar border
intanasaraAvatar border
bang.toyipAvatar border
bang.toyip dan 2 lainnya memberi reputasi
3
95
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan