- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Edward Snowden yang Terlupakan Well....


TS
nada.sela
Edward Snowden yang Terlupakan Well....
Yaa yang dia ungkap kejadian semua 

Bayangkan seorang agen intelijen muda membongkar rahasia besar: pemerintah diam-diam memata-matai seluruh dunia. Itulah yang dilakukan Edward Snowden tahun 2013. Bocorannya soal program pengawasan massal rahasia NSA (Badan Keamanan Nasional AS) mengguncang dunia. Kisahnya adalah tentang mengapa dia melakukannya, bahaya teknologi bagi privasi kita, dan harga yang harus dia bayar.
Dari Cinta Negara Jadi Pembocor Rahasia:
Awalnya Patriot: Snowden lahir dari keluarga yang mengabdi pada negara. Tragedi 9/11 membuatnya ingin membela AS, bahkan sempat jadi tentara.
Jenius Teknologi: Bakatnya di dunia komputer membawanya ke posisi tinggi di CIA dan NSA.
Mata Terbuka: Keraguan muncul saat ia lihat agen intelijen merusak hidup orang demi informasi. Puncaknya di Hawaii, ia temukan dokumen rahasia yang mengejutkan:
Pejabat tinggi (termasuk Wakil Presiden & Direktur NSA) tahu program mata-mati domestik bernama Stellar Wind itu ilegal, tapi tetap dijalankan!
Laporan untuk publik adalah kebohongan yang dirancang menutupi kebenaran.
Puncak Kekecewaan: Ketika bos intelijen AS berbohong di depan Kongres, menyangkal adanya program pengumpulan data massal, Snowden yakin sistemnya rusak. Ia memutuskan: kebenaran harus diungkap ke publik.
Kenapa Ponsel di Kantongmu adalah "Mata-Mata"?
Snowden jelaskan rahasia di balik kemampuan pemerintah memata-matai:
Doktrin Pihak Ketiga (Hukum Usang): Ini aturan hukum dari tahun 1970-an. Intinya: data yang kamu berikan ke perusahaan (misal, riwayat telepon ke provider) dianggap bukan milikmu lagi! Pemerintah bisa ambil tanpa izin pengadilan.
Ponsel = Mata-Mata Sempurna: Tahu nggak? Ponselmu terus melacak dan melaporkan posisimu ke menara sinyal, kapan saja, bahkan saat tidak dipakai! Ini menciptakan jejak digital permanen semua pergerakanmu.
Kolusi & "Catatan Permanen": Snowden sebut perusahaan teknologi dan pemerintah kerja sama mengumpulkan data ini. Bukunya berjudul Permanent Record (Catatan Permanen) sebagai peringatan: di era digital, kesalahan atau aktivitas kita tercatat selamanya, tak bisa dihapus.
Manusia yang Dieksploitasi: "Ini bukan soal data," tegas Snowden, "tapi manusia yang dieksploitasi." Triliunan data itu mewakili cerita, mimpi, dan kelemahan hidup manusia yang kini jadi komoditas.
Terjebak di Rusia & Dilema Hukum:
Kenapa Tidak Pulang? Snowden ingin diadili secara adil. Masalahnya, ia dituntut pakai Espionage Act (UU Mata-Mata jaman Perang Dunia I). UU ini melarangnya membela diri dengan alasan "kepentingan publik" di pengadilan. Hakim hanya akan tanya: "Apakah Anda bocorkan rahasia?" Bukan "Kenapa?" Bagi Snowden, ini bukan pengadilan yang adil.
Terdampar Bukan Pilihan: Saat transit di Rusia tahun 2013, paspor AS-nya dibatalkan oleh pemerintahnya sendiri. Ia terjebak. Meski kini tinggal di Rusia, ia tetap mengkritik kebijakan AS maupun Rusia.
Lebih dari Sekadar Kisah Pembocor Rahasia:
Pengakuan Snowden adalah cermin bagi kita semua:
Kita menikmati kenyamanan teknologi (ponsel, internet), tapi sering lupa bahwa privasi kita mungkin sudah "terjual".
Dia memaksa kita bertanya: Di negara yang katanya bebas, seharusnya siapa yang mengawasi siapa? Apakah pemerintah boleh mengawasi warganya secara massal dan rahasia?
Intinya: Snowden mengorbankan hidupnya yang normal untuk membuka mata dunia soal bahaya pengawasan massal dan pentingnya memperjuangkan privasi digital di zaman kita. Kisahnya adalah peringatan abadi tentang kekuasaan, teknologi, dan arti kebebasan.
This thread inspired by


Bayangkan seorang agen intelijen muda membongkar rahasia besar: pemerintah diam-diam memata-matai seluruh dunia. Itulah yang dilakukan Edward Snowden tahun 2013. Bocorannya soal program pengawasan massal rahasia NSA (Badan Keamanan Nasional AS) mengguncang dunia. Kisahnya adalah tentang mengapa dia melakukannya, bahaya teknologi bagi privasi kita, dan harga yang harus dia bayar.
Dari Cinta Negara Jadi Pembocor Rahasia:
Awalnya Patriot: Snowden lahir dari keluarga yang mengabdi pada negara. Tragedi 9/11 membuatnya ingin membela AS, bahkan sempat jadi tentara.
Jenius Teknologi: Bakatnya di dunia komputer membawanya ke posisi tinggi di CIA dan NSA.
Mata Terbuka: Keraguan muncul saat ia lihat agen intelijen merusak hidup orang demi informasi. Puncaknya di Hawaii, ia temukan dokumen rahasia yang mengejutkan:
Pejabat tinggi (termasuk Wakil Presiden & Direktur NSA) tahu program mata-mati domestik bernama Stellar Wind itu ilegal, tapi tetap dijalankan!
Laporan untuk publik adalah kebohongan yang dirancang menutupi kebenaran.
Puncak Kekecewaan: Ketika bos intelijen AS berbohong di depan Kongres, menyangkal adanya program pengumpulan data massal, Snowden yakin sistemnya rusak. Ia memutuskan: kebenaran harus diungkap ke publik.
Kenapa Ponsel di Kantongmu adalah "Mata-Mata"?
Snowden jelaskan rahasia di balik kemampuan pemerintah memata-matai:
Doktrin Pihak Ketiga (Hukum Usang): Ini aturan hukum dari tahun 1970-an. Intinya: data yang kamu berikan ke perusahaan (misal, riwayat telepon ke provider) dianggap bukan milikmu lagi! Pemerintah bisa ambil tanpa izin pengadilan.
Ponsel = Mata-Mata Sempurna: Tahu nggak? Ponselmu terus melacak dan melaporkan posisimu ke menara sinyal, kapan saja, bahkan saat tidak dipakai! Ini menciptakan jejak digital permanen semua pergerakanmu.
Kolusi & "Catatan Permanen": Snowden sebut perusahaan teknologi dan pemerintah kerja sama mengumpulkan data ini. Bukunya berjudul Permanent Record (Catatan Permanen) sebagai peringatan: di era digital, kesalahan atau aktivitas kita tercatat selamanya, tak bisa dihapus.
Manusia yang Dieksploitasi: "Ini bukan soal data," tegas Snowden, "tapi manusia yang dieksploitasi." Triliunan data itu mewakili cerita, mimpi, dan kelemahan hidup manusia yang kini jadi komoditas.
Terjebak di Rusia & Dilema Hukum:
Kenapa Tidak Pulang? Snowden ingin diadili secara adil. Masalahnya, ia dituntut pakai Espionage Act (UU Mata-Mata jaman Perang Dunia I). UU ini melarangnya membela diri dengan alasan "kepentingan publik" di pengadilan. Hakim hanya akan tanya: "Apakah Anda bocorkan rahasia?" Bukan "Kenapa?" Bagi Snowden, ini bukan pengadilan yang adil.
Terdampar Bukan Pilihan: Saat transit di Rusia tahun 2013, paspor AS-nya dibatalkan oleh pemerintahnya sendiri. Ia terjebak. Meski kini tinggal di Rusia, ia tetap mengkritik kebijakan AS maupun Rusia.
Lebih dari Sekadar Kisah Pembocor Rahasia:
Pengakuan Snowden adalah cermin bagi kita semua:
Kita menikmati kenyamanan teknologi (ponsel, internet), tapi sering lupa bahwa privasi kita mungkin sudah "terjual".
Dia memaksa kita bertanya: Di negara yang katanya bebas, seharusnya siapa yang mengawasi siapa? Apakah pemerintah boleh mengawasi warganya secara massal dan rahasia?
Intinya: Snowden mengorbankan hidupnya yang normal untuk membuka mata dunia soal bahaya pengawasan massal dan pentingnya memperjuangkan privasi digital di zaman kita. Kisahnya adalah peringatan abadi tentang kekuasaan, teknologi, dan arti kebebasan.
This thread inspired by







bang.toyip dan 6 lainnya memberi reputasi
7
637
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan