Kaskus

Hobby

purnamaadji1982Avatar border
TS
purnamaadji1982
Kisah Burung Buta: Sebuah Pelajaran Indah tentang Tawakal dari Rasulullah SAW
Pada suatu hari yang cerah, di tengah hamparan padang pasir yang luas, Rasulullah SAW berjalan bersama salah seorang sahabat yang paling beliau cintai, Anas bin Malik r.a. Panasnya mentari tidak menyurutkan semangat mereka, karena setiap langkah bersama Sang Nabi adalah sebuah pelajaran dan rahmat.

Di tengah perjalanan, mereka berhenti sejenak untuk beristirahat di bawah naungan sebatang pohon yang rindang. Pandangan Rasulullah SAW yang penuh kasih dan hikmah kemudian tertuju pada seekor burung kecil yang bertengger di dahan rendah. Ada sesuatu yang berbeda dari burung itu; ia tampak lemah, dan kedua matanya buta. Burung itu hanya diam, seolah menanti sesuatu dalam kepasrahan.

Dengan suaranya yang lembut, Rasulullah SAW menoleh kepada sahabatnya, Anas.

"Wahai Anas," tanya beliau, "Tahukah engkau apa yang sedang diucapkan oleh burung kecil yang buta itu kepada Tuhannya?"

Anas r.a., dengan segala kerendahan hatinya, menjawab, "Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, ya Rasulullah."

Nabi Muhammad SAW tersenyum, lalu menjelaskan, "Burung itu sedang berdoa dan mengadu kepada Penciptanya. Ia berkata, 'Ya Rabb, Engkau Maha Adil. Engkau telah mengambil penglihatanku, dan kini rasa lapar yang hebat tengah menderaku. Kepada siapa lagi aku akan memohon selain kepada-Mu?'"

Anas r.a. tertegun, hatinya tersentuh oleh doa tulus dari makhluk kecil yang tak berdaya itu. Ia memandangi burung itu dengan penuh iba. Bagaimana mungkin seekor burung buta dapat mencari makan untuk dirinya sendiri?

Namun, keajaiban dari Allah tidak pernah terlambat. Belum lama Rasulullah SAW selesai berbicara, tiba-tiba seekor belalang terbang entah dari mana. Anehnya, belalang itu tidak terbang menjauh, melainkan terbang lurus dan masuk tepat ke dalam paruh burung buta yang sedikit terbuka itu. Dengan sigap, sang burung menelan rezeki yang datang tak terduga itu.

Melihat kejadian luar biasa itu, kekaguman Anas r.a. semakin besar.

Rasulullah SAW kembali menatapnya dengan senyuman yang lebih dalam. "Anas, sekarang tahukah engkau apa yang diucapkannya setelah Allah memberinya makan?"

Sekali lagi, Anas r.a. menjawab dengan penuh takzim, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."

Lalu, Rasulullah SAW menyampaikan pesan inti dari seluruh peristiwa itu. Beliau bersabda:

"Burung itu kini bersyukur kepada Allah dan berkata: 'Maha Suci Allah! Barang siapa yang bertawakal—berserah diri sepenuhnya—kepada Allah, maka Allah pasti akan mencukupkan segala kebutuhannya.'"

Hikmah dari Kisah Ini:

Kisah sederhana ini membawa sebuah pesan yang sangat mendalam bagi kita semua:

1. Kekuasaan Allah tidak terbatas: Allah Maha Kuasa untuk memberikan rezeki dari arah yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. Pentingnya Tawakal: Tawakal adalah keyakinan penuh dalam hati bahwa Allah adalah satu-satunya yang mengatur segala urusan. Ini bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi berusaha sekuat tenaga lalu menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah.

3. Kasih Sayang Allah Meliputi Semua Makhluk: Jika seekor burung yang buta saja dijamin rezekinya oleh Allah, apalagi kita sebagai manusia yang diberi akal, iman, dan kemampuan untuk berdoa dan berusaha.

Semoga kisah ini dapat menguatkan keyakinan kita untuk selalu berserah diri dan berharap hanya kepada Allah SWT dalam setiap keadaan.

as-Shafūrī, Abdurrahman bin Abdul Salam. Nuzhatul Majālis. Jilid 2, hlm. 16. Cet. I. Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Diubah oleh purnamaadji1982 01-07-2025 00:25
0
75
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan