

TS
ONEchampionshipid
Berjaya di ONE Fight Night 32, Petarung Malaysia Aliff Incar Prajanchai

Meski tidak tampil dalam performa terbaik, Aliff Sor Dechapan keluar sebagai pemenang di ONE Fight Night 32: Nakrob vs. Jaosuayai yang membuatnya jadi kandidat terdepan untuk menantang Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai.

Hasil itu menandai kemenangan keempat beruntun bagi Aliff.
Meski bangga bisa mengalahkan seorang striker elite seperti El Jamari, Aliff mengungkap pada onefc.com bahwa performanya tidak sehingga ia tidak tampil seagresif biasanya:
“Saya senang bisa meraih kemenangan karena sebenarnya saya jatuh sakit selama pekan pertarungan. Saya juga harus mengubah strategi demi menang lewat poin. Rencana awal saya adalah untuk menang lewat knockout, tetapi karena saya tidak berada dalam kondisi terbaik, tim saya menawarkan strategi untuk mengalahkannya lewat poin.
“Saya senang meraih kemenangan. Bukan hasil yang diinginkan, tetapi ini kemenangan yang saya butuhkan.”
Baik Aliff maupun El Jamari punya momentum masing-masing sepanjang laga di ONE Fight Night 32.
Jika Aliff mengandalkan lesatan tendangan geledek dan tinjuan jarak jauh, El Jamari mampu mendesak sang lawan lewat hook kiri. Pukulan-pukulan kerasnya bisa saja membuat petarung lain terkapar, tapi tidak bagi Aliff.
“Dia adalah petarung agresif, jadi saya tahu dia akan melayangkan pukulan keras. Hook kirinya cukup solid. Bohong jika bilang tidak. Dia berhasil mendaratkan beberapa kali dan membuat saya sedikit kelimpungan.
“Walaupun saya gagal menangkisnya, pukulannya tidak cukup untuk memberi saya masalah. Kuat, tapi tidak cukup untuk meng-KO saya.”
Kemenangan Aliff terjadi hampir setahun sejak kemenangan ronde pertamanya atas kakak dari El Jamari, Zakaria El Jamari.
Sang atlet 22 tahun awalnya berencana untuk meraih hasil serupa kontra “The Sniper”, sayangnya misi itu gagal terlaksana:
“Saya yakin bisa menghabisinya seperti saya menghabisi kakaknya. Dia petarung yang lebih berbahaya, tetapi punya banyak kelemahan. Namun karena saya memprioritaskan kesehatan sendiri, saya tidak ingin terlalu kelelahan.”
Mimpi Menuju Kejuaraan Dunia Ada Dalam Jangkauan

Setelah laga, Prajanchai diundang menuju ring Lumpinee untuk saling berhadapan. Bahkan sebelum mereka bertatap muka, Aliff sudah meletakan tangannya di atas sabuk emas yang disandang sang juara bertahan:
“Saya bilang ke [Prajanchai], ‘Sabuk yang indah, dan saya ingin mencoba dan merebutnya darimu suatu hari nanti.’ Dia merespons dengan beberapa kata: ‘Tidak akan mudah.’ Itu saja.”
Terlepas dari momen intens di atas ring, Aliff menaruh rasa hormat tinggi pada Prajanchai, petarung legendaris dengan lebih dari 400 laga.
Aliff menambahkan jika bisa bertatap muka di tengah-tengah arena laga dengan Prajanchai saja sudah menjadi mimpi yang jadi nyata baginya:
“Dia adalah petarung berpengalaman dan salah satu juara paling hebat di luar sana. Dia sudah berada di sana bahkan sebelum saya mulai bertarung. Jadi itu adalah momen spesial bagi saya. Saya tak pernah membayangkan bisa berbagi momen seperti itu dengan sosok petarung hebat.”
0
13
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan