- Beranda
- Komunitas
- Story
- Daungroup Media
Waspadai Gejala Kanker Serviks Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter Obgyn


TS
medianusantara1
Waspadai Gejala Kanker Serviks Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter Obgyn

Media Nusantara - Waspadai Gejala Kanker Serviks Stadium Lanjut, Ini Kata Dokter
Kanker serviks dikenal sebagai salah satu jenis kanker paling mematikan bagi perempuan. Bukan karena cepat menyebar, tapi karena gejalanya sering tidak dirasakan hingga memasuki tahap lanjut. Inilah yang membuatnya dijuluki sebagai “silent killer”.
Kanker serviks dikenal sebagai salah satu jenis kanker paling mematikan bagi perempuan. Bukan karena cepat menyebar, tapi karena gejalanya sering tidak dirasakan hingga memasuki tahap lanjut. Inilah yang membuatnya dijuluki sebagai “silent killer”.
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, SpOG (K), Subsp Onk, ada sejumlah gejala yang patut diwaspadai terutama jika kanker sudah memasuki stadium lanjut. Salah satu tanda awal yang paling sering terjadi adalah keputihan tidak normal, yang bisa berwarna kuning, putih pekat, bahkan berbau menyengat. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, besar kemungkinan ada infeksi atau pertumbuhan sel tidak normal di leher rahim.
Lebih jauh, Prof. Yudi menjelaskan bahwa perdarahan saat atau setelah berhubungan intimjuga harus menjadi alarm. Terutama bila disertai dengan rasa nyeri di area panggul, punggung, atau perut bawah. Ini bisa mengindikasikan bahwa kanker telah menyebar ke jaringan lain di sekitarnya.
Gejala yang paling mengkhawatirkan muncul ketika kanker sudah berada pada stadium 4A atau 4B. Pada tahap ini, pasien bisa mengalami kebocoran saluran kencing atau feses melalui vagina, akibat kanker yang menembus dinding rahim menuju saluran pencernaan atau saluran kemih. “Kalau kanker sudah kena saluran kencing, pasien bisa ngompol terus. Kalau sudah ke rektum, feses bisa keluar lewat vagina. Itu tandanya sudah stadium lanjut,” jelas Prof. Yudi.
Namun kabar baiknya, kanker serviks sangat bisa dicegah. Dua langkah utama yang sangat dianjurkan oleh para dokter adalah pap smear rutin dan vaksinasi hps Pap smear disarankan dilakukan setiap 3 tahun sekali bagi perempuan usia 21 tahun ke atas, atau yang sudah aktif secara seksual. Sementara vaksin HPV dapat diberikan sejak usia 9 tahun dan efektif mencegah infeksi virus HPV penyebab utama kanker serviks.
Prof. Yudi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menunggu gejala muncul baru memeriksakan diri. “Kanker serviks tidak perlu ditakuti, tapi harus diwaspadai. Pencegahan jauh lebih mudah dan murah dibanding pengobatan saat sudah parah,” tegasnya.
Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli, mari ajak orang-orang di sekitar kita—terutama perempuan muda dan ibu rumah tangga—untuk peduli terhadap kesehatan reproduksi. Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa.
Penulis: Media Nusantara | Tanggal: 23 Juni 2025
0
4
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan