Kompas.com - 26/06/2025, 21:04 WIB Febryan Kevin Candra Kurniawan, Faieq Hidayat Tim Redaksi Lihat Foto Anak yang menjadi korban kekerasan oleh orangtuanya berinisial M (7) dirawat di RS Polri Kramatjati, Jumat (13/6/2025).(Dok. Humas KemenPPPA)

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati memberikan pendampingan psikologis kepada M (7), anak yang ditelantarkan ayahnya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kepala Bagian Humas RS Polri Kramat Jati, AKBP Firdaus, menjelaskan kondisi korban saat ini masih sulit diajak bicara.

"Iya betul, sudah ada psikolog yang mendampingi, hanya saat ini pasien belum bisa diajak bicara, hanya satu dua kata yang terucap," kata Firdaus saat dikonfirmasi, Kamis (26/6/2025).

Firdaus menambahkan, kondisi M terus membaik usai menjalani operasi tulang yang dilakukan tim dokter RS Polri Kramat Jati.

"Alhamdulillah kondisi sudah lebih baik dari pertama masuk RS Polri Kramat Jati," jelas Firdaus.

Meski demikian, M masih harus menjalani perawatan lanjutan dan belum diizinkan pulang.

"Masih akan menjalani perawatan, kami fokus pada pemulihan kesehatannya," jelasnya.

Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati menerjunkan enam dokter untuk menangani M (7), bocah yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh ayah kandungnya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

M dirujuk dari RSUD Kebayoran Lama dan tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Polri pada Kamis (12/6/2025) malam.

Saat ini, ia menjalani perawatan intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit) RS Polri Kramat Jati Kombes Erwinn Zainul menyampaikan, pihak rumah sakit telah membentuk tim medis khusus untuk memberikan penanganan maksimal terhadap korban.

“Upaya maksimal yang kami bisa berikan adalah sekarang dari perawatan intensif di PICU, dan kami dari Rumah Sakit Polri atas arahan pimpinan telah menyiapkan enam dokter secara berkolaborasi, untuk perawatan ini bisa maksimal,” ujar Erwinn saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).

Dari hasil pemeriksaan awal, tim dokter menemukan sejumlah kondisi medis serius yang dialami korban, di antaranya patah tulang pada lengan kanan, dugaan infeksi tulang, gizi buruk, anemia berat hingga bekas luka bakar di area wajah. Menurut Erwinn, fokus utama saat ini adalah menstabilkan kondisi umum kesehatan pasien.

"Tindakan operasi untuk memperbaiki patah tulang lengan kanan akan dilakukan apabila kondisi pasien sudah cukup stabil," ungkapnya.

Selain itu, penanganan terhadap luka-luka dan kondisi medis lainnya akan dilakukan secara bertahap, sesuai kebutuhan.

"Pihak rumah sakit masih terus memantau perkembangan kondisi pasien dan akan memberikan update selanjutnya sesuai prosedur," jelas Erwinn.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kondisi Terkini Anak Ditelantarkan di Kebayoran Lama, Masih Sulit Bicara", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/...-sulit-bicara.
kasihan dirimu, nak. Cepat pulih
keluarga nggak ada jenguk
ayahnya masih buron ...