Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Negara negara Melanesia harus kembalikan Papua Barat sebagai anggota penuh
Negara negara Melanesia harus kembalikan Papua Barat sebagai anggota penuh di MSG
Negara negara Melanesia harus kembalikan Papua Barat sebagai anggota penuh
Dominggus A. Mampioper

Negara negara Melanesia harus kembalikan Papua Barat sebagai anggota penuh di MSG
Pemimpin MSG dari kiri ke kanan, PM Solomon Jeremiah Manelle, PM PNG James Marape, PM Fiji Sitiveni Rabuka, PM Vanuatu Jonathan Rabat dan Pemimpin FLNKS Kaledonia Baru Rock Wamytan- Jubi/ Fiji Government

Jayapura, Jubi- Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape telah meminta agar negara negara anggota Melanesia Spearhead Group (MSG) untuk mengembalikan Papua Barat dan Kaledonia Baru dalam agenda keanggotaan penuh MSG.

Ia berbicara di Suva, Fiji pada Senin (23/6/2025) pada KTT Pemimpin MSG bahwa meskipun dialog tingkat tinggi dengan Indonesia (mengenai Papua Barat) dan Prancis (mengenai Kaledonia Baru) harus terus berlanjut,namun secara budaya “tidak bisa mencerminkan budaya Melanesia” jika tidak memberikan mereka tempat di meja perundingan.

Demikian dikutip jubi.id dari laman internet,www.postcourier.com.pg, Selasa (24/6/2025) setelah pertemuan KTT Pemimpin MSG tutup pada Senin (23/6/2025) malam.

Baik Papua Barat melalui United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai pengamat maupun Kaledonia Baru melalui Kanak Socialist National Liberation Front (FLNKS).

Memang Papua Nugini mengakui Papua Barat sebagai provinsi di Indonesia, menjadikan pernyataan halus yang mungkin membuat Jakarta gelisah. Orang orang di Papua Barat telah lama berjuang untuk merdeka dari Indonesia sejak 1969, pasca referendum 1969.

PM James Marape mendesak negara negara MSG untuk memperkuat ikatan budaya dan takdir bersama, merujuk pada peradaban Lapita kuno untuk menekankan kesamaan leluhur.

“Tuan Ketua (Ketua MSG sekarang PM Fiji ) kami adalah masyarakat kuno. Warisan kami sudah ada sejak 4500 tahun lalu,”katanya. “ Jejak budaya Lapita menyatukan kita..akar kami, laut kami,warisan kami, dan masyarakat kami,”tambahnya.

Negara negara Melanesia harus kembalikan Papua Barat sebagai anggota penuh
PM Fiji Ketua MSG sekarang menggantikan PM Vanuatu Jonathan Rabat (kiri)- Jubi/fijigovernment
“Meskipun batas batas modern kita dibentuk oleh proses kedaulatan dan sistem Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), MSG harus mencerminkan kesatuan budaya dan takdir bersama kita,”kata Marape.

Marape menegaskan kembali dukungan PNG terhadap proses dialog tingkat tinggi yang didukung Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dengan Indonesia, menekankan perlunya menghormati kedaulatan sambil mempromosikan hak hak Melanesia.

“MSG memiliki tanggung jawab terhadap semua warga Melanesia baik di Indonesia yang berdaulat, Selat Torres di bawah kedaulatan Australia atau di tempat lain Diskusi kita harus melindungi hak hak masyarakat tanpa melanggar batas batas negara,”katanya.

Ia mengatakan bahwa surat surat akan dikirimkan ke Paris dan Jakarta yang mencerminkan posisi MSG yang bersatu mengenai Papua Barat dan Kaledonia Baru. Mengenai usulan kunjungan Menteri Luar Negeri MSG ke Provinsi Melanesia di Indonesia, Marape dengan tegas dalam penentangannya.

“PNG tidak mendukung usulan ini,”katanya. “Sejak 2010, PIF telah meningkatkan keterlibatan dengan Indonesia ke tingkat pemimpin. Kunjungan Menteri akan menurunkan keterlibatan itu dan beresiko merusak jalur yang dibangun dengan hari hari,”katanya.

Marape memuji partisipasi Indonesia dalam dialog MSG dan menegaskan kembali bahwa hal itu tidak melanggar kedaulatan tetapi justru memperkuat tanggung jawab dan ikatan budaya Melanesia.

Ia menggambarkan MSG sebagai jangkar Forum Kepulauan Pasifik di masa yang tidak pasti dan mendesak para anggota untuk menjunjung tinggi identitasnya sambil melengkapi mekanisme regional yang lebih luas.

“ Saat PNG memperingati 50 tahun kemerdekaannya, kami mengucapkan terima kasih kepada saudara saudara MSG yang telah berjalan bersama kami dan kami berharap untuk tumbuh lebih kuat bersama selama 50 tahun ke depan,”tegasnya.

Budaya Lapita

Sementara itu Antropolog dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISiP) dan dosen antropologi Universitas Cenderawasih (Uncen) Dr Andro Loekito MSc mengakui kalau tradisi membuat tembikar dari tanah liat di Kampung Kayu Batu maupun di Kampung Abar Distrik Ebungfau Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua juga memiliki tradisi membuat tembikar.

“Budaya Lapita di Kampung Kayu Batu dan Kampung Abar berkaitan erat dengan tradisi pembuatan tembikar. Kampung Kayu Batu dan Abar merupakan dua lokasi di Papua yang masih melestarikan pembuatan gerabah, sebuah warisan budaya yang dibawa oleh nenek moyang mereka yang berasal dari Austronesia,”katanya.

Negara negara Melanesia harus kembalikan Papua Barat sebagai anggota penuh
Gerabah atau tembikar di Kampung Abar salah satu bukti sejarah budaya Lapito tersisa di Papua. Tercata sudah delapan generasi klen Fele pertahankan tradisi tembikar- Jubi/dok
Dikatakan budaya Lapita, dikenal dengan tembikar khasnya, menyebar di wilayah Pasifik, termasuk Papua, dan interaksi mereka dengan masyarakat setempat melahirkan budaya yang kompleks, termasuk tradisi gerabah

Lapita adalah budaya arkeologi yang terkait dengan Austronesia, yang penyebarannya dimulai dari Kepulauan Bismarck di Papua Nugini. Kepulauan Bismarck, termasuk New Britain, New Ireland, dan Manus, menjadi titik awal penting bagi penyebaran Lapita ke wilayah Pasifik lainnya.

Penemuan keramik Lapita di kepulauan ini, yang memiliki ciri khas hiasan “dentate-stamped”, menjadi bukti arkeologis penting dari penyebaran budaya ini. Studi arkeologi menunjukkan bahwa Lapita pertama kali muncul di Kepulauan Bismarck sekitar 3535 hingga 3234 tahun yang lalu.

Sedangkan budaya Lapita berasal dari wilayah Asia Tenggara, khususnya dari Filipina utara dan Taiwan, dengan penyebaran ke pulau-pulau Melanesia melalui migrasi laut. Mereka kemudian dikenal sebagai pelaut ulung yang menjelajahi dan menetap di banyak pulau di Pasifik, termasuk Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia.

Penelitian arkeologi dan genetik menunjukkan bahwa nenek moyang orang Lapita berasal dari Asia Tenggara, kemungkinan besar dari Filipina utara dan Taiwan.Mereka melakukan migrasi besar-besaran ke pulau-pulau Melanesia sekitar tahun 1600 hingga 500 SM, menggunakan teknologi perahu yang maju. (*

https://jubi.id/pasifik/2025/negara-...-penuh-di-msg/

pergerakan Papua Nugini dalam forum MSG


0
263
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan