Sebanyak 29 dari total 285 tersangka yang ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang berperan sebagai kurir narkoba merupakan perempuan. Mayoritas dari mereka merupakan ibu rumah tangga.

"Berdasarkan data penyikapannya jaringan sindikat narkotika dan kasus yang kita rilis pada hari ini terdapat fakta yang sangat miris terhadap perempuan atau ibu-ibu rumah tangga yang terlibat dalam jaringan sindikat narkotika," ujar Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom dalam konferensi pers Senin (23/6/2026).

Menurut Marthinus perempuan-perempuan yang tertangkap itu diperdaya oleh jaringan sindikat narkotika untuk menjadi kurir narkotika antar pulau dan antar provinsi. 

"Dari temuan modus operandi yang digunakan para tersangka perempuan ini menggunakan cara yaitu menyembunyikan narkotika di area intim mereka," katanya.

Dia menyampaikan, penangkapan sejumlah tersangka perempuan yang terlibat penyelundupan narkoba ini dilakukan di beberapa wilayah yaitu di Pulau Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. 

"Para tersangka dari kalangan perempuan dan ibu-ibu rumah tangga secara sadar dan sukarela telah bersedia bekerja untuk kepentingan jaringan sindikat narkoba," katanya.

"Mereka secara sengaja memanfaatkan fisik dan sifat feminis mereka untuk mengelabui petugas demi mempermudah penyelundupan narkoba lintas pulau dan lintas provinsi," ujarnya. 

BNN dan Direktorat Jenderal Bea Cukai telah mengungkap sebanyak 172 kasus yang terhubung dalam jaringan sindikat yang beroperasi di dalam negeri maupun luar negeri. Sementara itu jumlah tersangka yang berhasil ditangkap yakni sebanyak 285 orang yang terdiri dari 256 laki-laki dan 29 perempuan. 

Adapun jumlah tersangka perempuan yang hari ini dihadirkan saat konferensi pers sebanyak 21 orang, sedangkan tersangka yang lain berada di tahanan di provinsi masing-masing.