- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sayur itu Sehat, Tapi Butuh Latihan Agar Anak-Anak Suka!


TS
radityase09
Sayur itu Sehat, Tapi Butuh Latihan Agar Anak-Anak Suka!
“Anak saya susah makan sayur.”
Adalah sebuah keluhan paling umum yang diutarakan oleh orang tua. Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, anak yang tidak suka sayur seringkali bukan karena tidak suka, tapi tidak dibiasakan. Artinya, ada pola asuh yang kurang tepat yang dilakukan oleh orang tua ke anak-anaknya terutama saat usia emas mereka, yaitu hingga umur 5 tahun.
Apa pola asuh tidak tepat yang paling sering dilakukan? Pemikiran berupa: “Gak papalah nasinya diganti chiki, yang penting anak mau makan.”
Banyak orang tua secara tidak sadar menuruti kemauan anak demi menghindari drama saat makan. Ketika anak menolak sayur dan hanya ingin makan makanan favorit seperti ayam goreng, nasi putih, atau makanan olahan, sebagian orang tua memilih jalan pintas: mengalah.
Padahal, pola ini menanamkan kebiasaan buruk dalam jangka panjang. Anak terbiasa mendapat apa yang ia mau, tanpa dibimbing untuk memahami apa yang ia butuhkan. Nutrisi adalah hal yang tidak bisa dikompromi, terutama saat anak-anak pada masa tumbuh kembang emas.
Memberikan anak makanan yang mereka mau tanpa memberikan opsi makanan sehat dapat berdampak buruk pada kesehatan dan tumbuh kembangnya. Antara lain:
-Gangguan pencernaan seperti sembelit.
-Penurunan daya tahan tubuh.
-Kekurangan mikronutrien penting seperti vitamin A, C, dan zat besi.
-Risiko obesitas meningkat karena konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat.
Selain itu, kurangnya sayuran dalam pola makan bisa berdampak pada performa akademik dan perkembangan sosial anak juga, karena gizi yang tidak seimbang mempengaruhi suasana hati, energi, dan konsentrasi.
Lalu bagaimana caranya melatih selera makan anak sejak dini?
Kenalkan Sejak MPASI
Jangan tunggu anak besar. Sayur harus sudah jadi bagian dari menu sejak masa MPASI (Makanan Pendamping ASI). Semakin dini anak mengenal rasa alami sayuran, semakin besar peluang mereka menyukainya.
Jangan Menyerah Hanya Karena Ditolak
Rasa suka itu bisa tumbuh lewat pengulangan. Kadang butuh lebih dari 10 kali percobaan sampai anak benar-benar menerima satu jenis sayur. Kuncinya: konsisten dan jangan memaksa.
Latih Sensorik dan Motorik
Memberi anak kesempatan untuk menyentuh, meremas, mencium, dan mengenali berbagai bentuk serta tekstur sayuran bisa menumbuhkan rasa penasaran dan kenyamanan terhadap makanan tersebut. Aktivitas seperti memegang wortel mentah, mencuci brokoli, atau mengupas kacang panjang bukan hanya melatih motorik halus, tapi juga meningkatkan koneksi positif dengan makanan. Ini bisa secara tidak langsung menumbuhkan minat anak untuk mencicipi sayur yang sebelumnya mereka tolak.
Bahkan, banyak orang tua di luar negeri yang membiarkan anak mereka memakan makanannya sendiri di meja khusus sendirian sejak usia 1 tahun. Mereka memberikan kesempatan anak untuk mengeksplor makanan mereka sebebas mungkin, dengan peran orang tua hanya mengawasi dan membersihkan makanan setelah anak selesai.
Itulah sebabnya kita jarang melihat anak-anak di luar negeri mengalami drama tantrum saat makan, apalagi sampai harus dikejar-kejar ibunya sambil jalan. Semua itu karena mereka sudah dibiasakan dan dilatih sejak usia dini.
Beri Contoh yang Baik
Anak adalah peniru ulung. Jika orang tua makan sayur dengan lahap dan terlihat menikmatinya, anak pun akan lebih tertarik untuk mencoba.
Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Ajak anak memilih, mencuci, atau mengaduk sayur saat memasak. Keterlibatan mereka meningkatkan rasa ingin tahu dan kemungkinan untuk mencicipi hasil masakan.
Kreasikan Menu yang Menarik
Buat tampilan sayur lebih menggoda dengan bentuk lucu, warna-warni, atau campurkan ke dalam makanan favorit seperti bakso, omelet, atau pasta. Untuk menu kreasi menarik ini bisa dilakukan saat hari minggu saja. Karena jika kedua orang tua bekerja, ditambah lagi tidadk memiliki pembantu di rumah, akan ada sangat sedikit waktu yang bisa dialokasikan untuk kegiatan kreatif ini.
Tidak suka sayur itu bukanlah sifat alami anak, tapi akibat dari pola makan yang dibentuk sejak kecil. Maka, sebagai orang tua kita memiliki peran besar dalam membentuk selera makan anak yang sehat untuk menjamin kesehatan mereka di masa depan. Sekian!
0
77
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan