- Beranda
- Komunitas
- Animax Planet
Boruto Chapter 23: Setelah Boruto Terluka Parah, Kawaki Akhirnya Muncul


TS
gojosatori
Boruto Chapter 23: Setelah Boruto Terluka Parah, Kawaki Akhirnya Muncul
Konten Sensitif

Boruto tergeletak di tanah, tubuhnya penuh luka dan napasnya terengah setelah pertarungan sengit melawan Jura. Rasengan Uzuhiko yang selama ini menjadi andalannya ternyata tak cukup untuk menjatuhkan makhluk buatan dari pohon dewa itu. Jura, yang tubuhnya sudah hancur sebagian, masih berdiri tegak. Matanya merah, penuh kegilaan, aura chakra gelap menyelubungi tubuhnya yang terus beregenerasi.
Hutan tempat mereka bertarung kini porak-poranda. Angin kencang bertiup membawa aroma darah dan daun yang terbakar. Boruto mencoba berdiri, tapi lututnya gemetar. Ia tahu satu serangan lagi dari Jura bisa menjadi akhir baginya.
Tanpa aba-aba, Jura mengangkat tangannya, membentuk tombak chakra hitam dan melesatkan ke arah Boruto. Saat itu, Sarada dan Mitsuki tiba tepat waktu. Sarada berteriak memanggil nama Boruto, lalu menghantamkan Chidori-nya ke tombak itu dan menghancurkannya. Mitsuki mengulur ular chakra-nya, membungkus tubuh Jura dan mencoba menahannya.
Namun Jura terlalu kuat. Ia meraung dan meledakkan chakra-nya, melempar Sarada dan Mitsuki ke belakang. Mereka terpental, tubuh terbanting di tanah, terluka tapi belum kalah. Jura melangkah perlahan menuju Boruto yang sekarat, mulutnya bergumam, “Aroma itu… Kau bukan satu-satunya.”
Tiba-tiba, ledakan chakra terasa dari kejauhan. Dalam sekejap, sosok muncul dari atas tebing—Kawaki. Dengan wajah dingin, ia melompat turun, mendarat di antara Jura dan Boruto. Karma-nya aktif, mata Daikokuten-nya bersinar tajam. Tanpa banyak bicara, Kawaki langsung menghantamkan pukulan ke wajah Jura dengan kekuatan luar biasa, membuat makhluk itu terhempas ke pepohonan dan merobek tanah sepanjang puluhan meter.
Boruto, yang terkejut melihat kedatangan Kawaki, hanya bisa menatap tanpa berkata-kata. Di antara rasa lega, amarah lama kembali mengalir. Kawaki menatap balik, singkat, lalu berucap dingin, “Kau tetap ceroboh seperti biasa.”
Sarada mendekat, berusaha menengahi, “Bukan waktunya bertengkar. Jura belum selesai.”
Benar saja, Jura kembali berdiri. Tubuhnya perlahan menyatu kembali, luka-luka tertutup seperti tidak pernah ada. Ia menatap Kawaki penuh minat, lalu menyeringai. “Kau… Kau juga memiliki kekuatan itu. Lebih murni... lebih mendalam.”
Kawaki maju. Tanpa ragu, ia menyerang. Pertarungan pun pecah. Serangan demi serangan mereka tukar: pukulan, manipulasi dimensi, serangan chakra murni. Kawaki menunjukkan kekuatan luar biasa, bahkan membuat Jura kesulitan. Teknik Daikokuten yang mampu memindahkan objek dari dimensi lain digunakan untuk menciptakan perangkap mengejutkan. Jura sempat tertahan, tubuhnya mulai retak.
Namun, alih-alih ketakutan, Jura justru tertawa. Ia menatap langit, seakan memanggil sesuatu. “Aroma kalian… akhirnya mengumpulkan mereka semua.”
Langit mendadak menghitam. Suasana berubah drastis. Dari kejauhan, dua pohon raksasa mulai muncul di garis cakrawala, jauh lebih besar dan gelap dari Jura. Chakra mereka terasa menekan, membuat udara seolah menjerit.
Boruto yang sudah bangkit, walau masih lemah, berdiri di sisi Kawaki. Keduanya kini menatap ancaman yang baru saja muncul. Meski masih ada kebencian dan luka lama di antara mereka, sesuatu dalam tatapan mereka mulai berubah—kesadaran bahwa musuh yang mereka hadapi jauh lebih besar dari dendam pribadi.
Kawaki melirik Boruto singkat. “Kita harus menyelesaikan ini. Bersama.”
Boruto mengangguk, pelan. Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, dua vortex itu kembali berdiri berdampingan—siap melawan bencana yang akan datang.
Chapter pun ditutup dengan panel epik mereka berdiri bersebelahan, di bawah langit gelap, menghadapi siluet dua Pohon Dewa baru yang mulai bergerak.
Baca Juga Cerita Lainnya: https://naftclub.com/
0
3
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan