Iran Undang Prabowo ke Teheran Bukti Indonesia Punya Posisi Strategis

Kamis, 19 Juni 2025 | 15:10 WIB

AF

HH

Penulis: Anisa Fauziah | Editor: HP



Presiden Prabowo Subianto diundang Iran ke Teheran di tengah memanasnya konflik dengan Israel. (BPMI Setpres)

Jakarta, Beritasatu.com - Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat. Rentetan serangan udara dan rudal dari kedua belah pihak tak hanya menewaskan ratusan warga sipil, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran internasional.



Dalam situasi yang semakin genting ini, Iran secara resmi mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk berkunjung ke Teheran. Undangan tersebut dinilai bukan sekadar gestur diplomatik biasa.

Kepala Pusat Riset Politik BRIN sekaligus pakar hubungan internasional, Athiqah Nur Alami menilai bahwa undangan Iran merupakan sinyal penting dalam konstelasi diplomasi kawasan.



Dalam wawancaranya di program Beritasatu Utama, Kamis (19/6/2025), Athiqah menyebut Indonesia mulai dilihat sebagai aktor perdamaian yang relevan dalam konflik internasional.

Konflik Iran-Israel Tak Lagi Regional

Menurut Athiqah, eskalasi konflik Iran-Israel telah memasuki fase paling berbahaya, dengan jumlah korban sipil sedikitnya mencapai 240 jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah bagaimana konflik ini mulai menarik perhatian dan manuver dari kekuatan global.

“Pernyataan dari negara-negara besar memperkeruh suasana. Ini bukan lagi konflik lokal atau regional, tetapi sudah menyentuh dinamika geopolitik global,” ujarnya.

Keterlibatan aktor-aktor internasional, baik secara langsung maupun lewat retorika politik, menunjukkan bahwa konflik ini dapat menjadi pemicu instabilitas kawasan yang lebih luas, dari Timur Tengah hingga Asia Tenggara.

Undangan Iran Dinilai sebagai Pengakuan Diplomatik bagi Indonesia

Di tengah ketegangan akibat konflik Iran-Israel tersebut, undangan resmi dari Teheran kepada Presiden Prabowo bukan hal yang sepele.

Menurut Athiqah, ini merupakan bentuk pengakuan bahwa Indonesia masih memegang teguh prinsip bebas aktif dalam percaturan politik internasional.

“Atas dasar itulah saya kira undangan dari Iran patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa Indonesia dilihat sebagai aktor yang mampu memainkan peran damai di tengah konflik,” tuturnya.

Athiqah menambahkan, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan anggota G20, Indonesia memiliki posisi strategis untuk menjadi jembatan dialog antara Iran dan Israel.

Iran Ingin Tunjukkan Masih Ada Jalan Diplomasi

Lebih dari itu, Athiqah menyebut undangan Iran ke Prabowo juga merupakan bagian dari manuver diplomatik Teheran untuk menggalang dukungan internasional, khususnya dari negara-negara Muslim yang tidak memihak secara langsung pada blok kekuatan global.



“Ini bisa dilihat sebagai strategi Iran membangun narasi bahwa masih ada negara besar seperti Indonesia yang terbuka terhadap dialog,” ujarnya.

Menurutnya, Iran ingin menunjukkan bahwa mereka bukan sepenuhnya tertutup terhadap diplomasi. Dengan menggandeng negara seperti Indonesia, Iran berusaha menampilkan wajah moderat dan terbuka di tengah sorotan dunia yang terus menajam.

Indonesia Diminta Waspada dan Jaga Netralitas

Meski demikian, Athiqah mengingatkan agar Indonesia tidak gegabah dalam menyikapi undangan ini. Keseimbangan diplomatik harus tetap dijaga, mengingat sensitivitas konflik dan risiko politis di tingkat global.



“Penting bagi Indonesia untuk tetap memegang prinsip non-aligned, tapi tetap aktif mendorong penyelesaian damai. Ini saatnya Indonesia memainkan diplomasi yang kuat namun tidak berpihak,” tegasnya.

Athiqah meyakini, diplomasi damai Indonesia akan lebih efektif bila dilakukan secara konsisten dan dengan bahasa yang menjunjung kepercayaan, bukan keberpihakan.

https://www.google.com/url?sa=t&sour...Akddzu_2hsukA7