- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ara Respons Kritik Rumah Subsidi 14 Meter Lippo yang Viral


TS
nadaramadhan20
Ara Respons Kritik Rumah Subsidi 14 Meter Lippo yang Viral

Pengunjung melihat contoh desain (mock up) rumah subsidi dengan luas 23,4 meter persegi di Jakarta, Kamis (12/6/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, merespons kritik atas contoh (mockup) rumah subsidi besutan Lippo Group yang banyak diulas dan viral di media sosial.
Menurutnya, keputusan pemerintah untuk memberikan subsidi bagi rumah seluas 14-18 meter persegi masih belum final. Karena itu, hingga saat ini pemerintah masih terus mengumpulkan masukan dari berbagai kalangan.
“Kalau masukan-masukan, dari siapa saja kita terima. Pro kontra, biasa. Orang saya belum ambil keputusan, kok. Jangan kau mengartikan sendiri. Artian saya sekarang adalah tahapan menerima masukan. Nanti, pada saatnya artinya apa? Kita putuskan pada waktunya,” ujarnya di Kantor Pusat Blue Bird, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2025).
Karena itu, Ara, sapaan Maruarar, juga menganggap berbagai kritik terkait atas rumah subsidi usulan Lippo Group tersebut sebagai masukan. Meski begitu, klaimnya, wacana pembangunan rumah subsidi dengan ukuran 14-18 meter persegi juga mendapat banyak respon positif, utamanya dari anak-anak muda.
“Ini tahapannnya, namanya membahas masukan, draft. Kritik, saran, diperkenankan. Mau soal ukuran, mau soal desain, pembiayaan, soal lokasi, semuanya kita dengarkan. Saya rasa ini adalah langkah yang baik. Kenapa? Saya kan bukan mensosialisasikan keputusan, saya memberikan wacana, saya mau dapat respon publiknya seperti apa,” tegasnya.
Meski kini rencana pembangunan rumah subsidi seluas 14-18 meter persegi masih dalam tahap mengumpulkan masukan, namun Ara tak menyebut bahwa pihaknya bakal membuka peluang untuk memperluasan ukuran rumah subsidi atau tidak. Dia hanya memastikan, rumah berukuran mini tersebut ditujukan untuk dibangun di daerah perkotaan.
Selain juga untuk menghilangkan stigma rumah subsidi yang selama ini banyak dibangun di daerah-daerah penyangga Jakarta, sekaligus untuk memenuhi keinginan masyarakat muda yang menginginkan rumah murah dengan desain yang lebih menarik serta progresif.
“Selama ini kan rumah subsidi kebanyakan ada di daerah, di pinggiran. Boleh dong, kita berpikir dengan anggaran yang besar, dengan cara berpikir milenial yang juga berkeinginan untuk sebagian kalau bisa (memiliki rumah) di kota, desainnya yang lebih menarik, yang lebih progresif. Kenapa nggak? Kita uji nanti, ruginya bagi konsumen apa?”
Tirto
Klo emang buat di kota kenapa gak bikin rusun aja dah pack

Diubah oleh nadaramadhan20 Kemarin 18:48




aldonistic dan guystrong31407 memberi reputasi
2
396
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan