BOLASPORT.COM - Aliff Sor Dechapan mencuri perhatian jagat ONE Championship setelah berhasil meraih kemenangan krusial atas Elmehdi El Jamari dalam ajang ONE Fight Night 32 di Lumpinee Stadium, Bangkok.




Kemenangan yang diraih petarung berusia 22 tahun asal Malaysia ini pada 7 Juni lalu bukan sekadar menambah panjang catatan positifnya.

Hasil itu juga menempatkannya dalam posisi kuat untuk menantang Prajanchai PK Saenchai demi merebut sabuk kelas jerami Muay Thai.

Yang menarik, langkah Aliff ini berpotensi menyalip Jonathan di Bella, pemegang gelar interim kelas jerami kickboxing ONE Championship yang selama ini dianggap sebagai penantang pertama bagi Prajanchai.

Aliff, yang bernama lengkap Iman Aliff Rakib namun memilih nama ring Aliff Sor Dechapan demi menghargai sasana tempatnya berlatih, tampil dengan empat kemenangan beruntun termasuk KO spektakuler atas Zakaria El Jamari pada Agustus 2024 dalam waktu 97 detik.

Konsistensi performa tersebut membuatnya layak mendapatkan kesempatan emas ini.
Dalam wawancara dengan Onefc.com, Aliff mengakui bahwa kondisinya tidak prima menjelang pertarungan melawan adik Zakaria El Jamari tersebut.

"Saya senang bisa menang karena saya jatuh sakit selama pekan pertandingan," ungkap Aliff.

"Saya juga harus mengubah strategi untuk menang lewat poin."

"Rencana saya adalah meng-KO dia tetapi karena saya tidak merasa dalam kondisi terbaik, tim memberikan rencana untuk mengalahkannya lewat poin."

Meski demikian, Aliff berhasil mengatasi tantangan dari El Jamari yang tampil dengan serangan hook kiri berbahaya sepanjang pertarungan.

"Dia petarung agresif, jadi saya tahu dia akan menyerang saya dengan pukulan keras."

"Hook kiri-nya solid. Saya akan bohong kalau bilang tidak."

"Dia mengenai saya beberapa kali dan saya sempat pusing," kata Aliff.

"Meski saya tidak bisa berbuat banyak untuk membloknya, itu tidak cukup keras untuk benar-benar membuat saya berada dalam masalah."

"Pukulan itu kuat tetapi bukan yang bisa membuatnya meng-KO saya."

Klimaks malam tersebut terjadi ketika Prajanchai PK Saenchai diundang naik ke ring untuk bertatap muka langsung dengan Aliff.

Petarung Malaysia itu bahkan sempat menyentuh sabuk emas milik sang juara dunia.

"Saya bilang ke Prajanchai: 'Itu sabuk yang benar-benar bagus dan saya benar-benar ingin mencoba mendapatkannya dari Anda suatu hari nanti'."

"Dia merespons dengan beberapa kata: 'Itu tidak akan mudah'. Hanya itu," ungkap Aliff.

Situasi ini menciptakan dinamika menarik dalam hierarki penantang gelar kelas jerami.
Jonathan di Bella, yang menyandang gelar interim kickboxing di divisi yang sama, sebelumnya dianggap sebagai kandidat logis untuk menghadapi Prajanchai dalam laga penyatuan gelar.

Namun, momentum Aliff di Muay Thai, cabang olahraga yang sama dengan Prajanchai, memberikan argumen kuat bahwa dia layak mendapatkan prioritas lebih tinggi.

Prajanchai sendiri merupakan jagoan legendaris dengan lebih dari 400 pertarungan profesional dan diakui sebagai salah satu striker pound-for-pound terbaik dunia.

Dia saat ini memegang dua gelar sekaligus yaitu juara Muay Thai dan kickboxing di kelas jerami ONE Championship.

"Dia petarung yang sangat berpengalaman dan salah satu juara terbaik di luar sana," kata Aliff lagi.

"Dia sudah ada di sana bahkan sebelum saya mulai bertarung."

"Jadi itu momen spesial bagi saya. Saya tidak pernah berpikir bisa berbagi momen itu di ring dengan petarung sebagus dia."

Keputusan ONE Championship mengenai siapa yang akan menghadapi Prajanchai selanjutnya kini menjadi sorotan.

Aliff dengan tren positifnya di Muay Thai atau Di Bella dengan status juara interim kickboxing sama-sama memiliki klaim kuat.

Jika terpilih untuk menantang Prajanchai dan keluar sebagai pemenang, maka petarung berusia 22 tahun ini berhak mengeklaim diri sebagai juara pertama ONE Championship dari Malaysia.

Sumber: Bolasport.com