Orang di Jakarta (dan kota besar lainnya) sering terlihat melamun saat naik mobil atau motor karena beberapa faktor yang saling berkaitan, terutama karena beban pikiran yang tinggi dan kondisi berkendara yang monoton. Berikut ini penyebab utamanya:

🧠 1. Tingkat Stres Harian yang Tinggi
Banyak orang di Jakarta hidup dengan tekanan berat: pekerjaan, kemacetan, biaya hidup, keluarga, dan tekanan sosial.[/li][li]Saat berkendara, pikiran mereka “mengembara” memikirkan masalah yang belum selesai — ini disebut mind-wandering.
🚗 2. Kemacetan yang Membosankan
Kemacetan membuat perjalanan menjadi sangat lambat dan repetitif.Otak kita cenderung masuk ke mode autopilot saat aktivitas terasa rutin — sehingga orang bisa “terlena” atau tampak seperti melamun.
😴 3. Kelelahan Fisik & Kurang Tidur
Banyak pekerja bangun pagi dan pulang malam, dengan waktu istirahat yang minim.Saat berkendara, rasa lelah itu muncul dalam bentuk tatapan kosong, kurang fokus, atau tertidur sesaat (microsleep) — ini sangat berbahaya.
📱 4. Distraksi Emosional atau Digital
Sebagian orang berkendara sambil memikirkan isi chat, sosial media, atau berita buruk yang baru mereka lihat.Pikiran jadi tidak hadir sepenuhnya di jalan, sehingga tampak melamun.
💔 5. Masalah Pribadi yang Berat
Putus cinta, kehilangan pekerjaan, konflik keluarga, atau krisis keuangan bisa membuat seseorang sangat tenggelam dalam pikirannya, bahkan saat mengendarai kendaraan.
🔎 Kesimpulan:
Melamun saat berkendara bukan hanya soal kebiasaan, tapi cerminan dari stres, kelelahan, dan tekanan mental yang tidak tertangani.