- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengapa zaman sekarang manusia banyak yang stress?


TS
muze99
Mengapa zaman sekarang manusia banyak yang stress?
Manusia zaman sekarang banyak yang mengalami stres karena gabungan berbagai faktor yang saling berkaitan, baik dari segi sosial, ekonomi, teknologi, hingga psikologis. Berikut beberapa alasan utama:
1. Tekanan Ekonomi dan Gaya Hidup
Biaya hidup tinggi: Kebutuhan pokok makin mahal, sedangkan pendapatan sering tidak seimbang.
Tuntutan karier: Banyak orang bekerja dengan beban berat, jam kerja panjang, atau job insecurity.
Persaingan yang ketat: Mulai dari sekolah, pekerjaan, sampai kehidupan sosial membuat banyak orang merasa tidak cukup baik.
2. Media Sosial dan Teknologi
Kecanduan informasi: Otak terus terpapar notifikasi, berita negatif, dan perbandingan sosial.
FOMO (Fear of Missing Out): Orang merasa ketinggalan jika tidak ikut tren atau tidak hidup seperti yang mereka lihat di media sosial.
Kehilangan koneksi nyata: Interaksi digital menggantikan komunikasi tatap muka, membuat banyak orang merasa kesepian meskipun ‘terhubung’.
3. Krisis Makna dan Identitas
Banyak orang merasa hidupnya "berjalan" tapi tidak punya arah atau makna yang jelas.Tuntutan untuk "menjadi sukses" atau "bahagia" justru menimbulkan kecemasan, apalagi jika tidak sesuai ekspektasi.
4. Kesehatan Mental Kurang Diperhatikan
Stigma: Masih banyak yang menganggap stres, depresi, atau cemas sebagai tanda lemah atau aib.
Kurangnya akses bantuan: Tidak semua orang bisa atau tahu cara mendapatkan bantuan psikologis.
5. Lingkungan Sosial yang Toksik
Tekanan keluarga, pasangan, atau lingkungan kerja yang tidak suportif.Budaya kompetitif atau judgmental juga bisa menambah tekanan mental.
Kalau kamu merasa stres, itu wajar dan manusiawi.
Yang penting adalah menyadarinya, mencari dukungan, dan belajar mengelola stres dengan cara yang sehat — seperti istirahat cukup, olahraga, meditasi, membatasi media sosial, atau bicara dengan orang yang dipercaya.
1. Tekanan Ekonomi dan Gaya Hidup
Biaya hidup tinggi: Kebutuhan pokok makin mahal, sedangkan pendapatan sering tidak seimbang.
Tuntutan karier: Banyak orang bekerja dengan beban berat, jam kerja panjang, atau job insecurity.
Persaingan yang ketat: Mulai dari sekolah, pekerjaan, sampai kehidupan sosial membuat banyak orang merasa tidak cukup baik.
2. Media Sosial dan Teknologi
Kecanduan informasi: Otak terus terpapar notifikasi, berita negatif, dan perbandingan sosial.
FOMO (Fear of Missing Out): Orang merasa ketinggalan jika tidak ikut tren atau tidak hidup seperti yang mereka lihat di media sosial.
Kehilangan koneksi nyata: Interaksi digital menggantikan komunikasi tatap muka, membuat banyak orang merasa kesepian meskipun ‘terhubung’.
3. Krisis Makna dan Identitas
Banyak orang merasa hidupnya "berjalan" tapi tidak punya arah atau makna yang jelas.Tuntutan untuk "menjadi sukses" atau "bahagia" justru menimbulkan kecemasan, apalagi jika tidak sesuai ekspektasi.
4. Kesehatan Mental Kurang Diperhatikan
Stigma: Masih banyak yang menganggap stres, depresi, atau cemas sebagai tanda lemah atau aib.
Kurangnya akses bantuan: Tidak semua orang bisa atau tahu cara mendapatkan bantuan psikologis.
5. Lingkungan Sosial yang Toksik
Tekanan keluarga, pasangan, atau lingkungan kerja yang tidak suportif.Budaya kompetitif atau judgmental juga bisa menambah tekanan mental.
Kalau kamu merasa stres, itu wajar dan manusiawi.
Yang penting adalah menyadarinya, mencari dukungan, dan belajar mengelola stres dengan cara yang sehat — seperti istirahat cukup, olahraga, meditasi, membatasi media sosial, atau bicara dengan orang yang dipercaya.
Diubah oleh muze99 Hari ini 09:58
0
35
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan