- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Miskin yang Sebenarnya Berasal dari Mentalitas?


TS
michaeljohnr875
Miskin yang Sebenarnya Berasal dari Mentalitas?
Saya menemukan pertanyaan menarik dari Quora yang berbunyi:
[url= [url]https://id.quora.com/Apakah-kemiskinan-diturunkan-secara-mentalitas]Apakah[/url] kemiskinan diturunkan secara mentalitas?[/url]
Sebuah pertanyaan sederhana yang justru menuntut jawaban yang kompleks. Tapi apakah memang demikian? Menurut saya, iya.
Tidak bisa dimungkiri bahwa ada banyak sekali faktor yang memengaruhi status ekonomi seseorang, seperti latar belakang, koneksi, sumber daya, dan berbagai aspek lainnya. Namun, satu hal yang menurut saya menjadi kunci utama adalah mentalitas.
Fakta bahwa orang kaya memiliki peluang lebih besar untuk menghasilkan keturunan yang juga kaya memang tidak terbantahkan. Tapi yang benar-benar memastikan apakah keturunan tersebut mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan kejayaan itu adalah mentalitas mereka.
Ambil contoh seorang bapak-bapak yang bekerja sebagai buruh kasar, tapi mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi, bahkan sampai S3 di luar negeri. Jika dipikir secara logika, penghasilan mereka saja mungkin sudah sangat pas-pasan untuk makan sehari-hari. Tapi kenapa bisa? Karena mereka memiliki mentalitas kaya.
Mereka sadar betul kondisi hidup mereka penuh keterbatasan, namun tidak serta merta menyerah. Orang-orang seperti ini memiliki aspirasi tinggi untuk terus maju dan memperbaiki keadaan. Mereka memahami kekurangan mereka sebagai orang tua, namun dengan sadar dan berani menyiapkan mentalitas anak-anak mereka agar terus mencari jalan keluar. Jadi, alih-alih bergantung pada keadaan ekonomi yang tidak pasti untuk melanjutkan sekolah, mereka mendorong anak-anaknya untuk berburu beasiswa.
Mereka paham, lahir miskin bisa jadi takdir, tapi bukan berarti harus menjadi putusan akhir.
Di sisi lain, ada pula keluarga kaya yang justru secara tidak sadar menurunkan mentalitas miskin kepada anak-anak mereka. Dengan dalih ingin memberikan kasih sayang yang besar, mereka menciptakan ketergantungan.
Mentalitas miskin seperti apa yang bisa diberikan oleh orang kaya? Mentalitas bahwa mama dan papa akan selalu hadir menyelesaikan semua masalah yang dihadapi anak. Bahwa uang bisa menyelesaikan segalanya. Apakah ini sepenuhnya salah? Tidak juga, karena kenyataannya kita hidup dalam sistem yang sangat kapitalis. Namun, kesalahan terbesarnya adalah mereka hanya mewariskan kemudahan tanpa membentuk kemandirian.
Tak heran jika banyak usaha besar yang justru hancur begitu diwariskan kepada generasi berikutnya. Karena orang-orang yang dulu selalu menyelesaikan masalah mereka, kini sudah tidak ada. Dan mereka tidak pernah diajarkan bagaimana cara berdiri sendiri.
Mentalitas seperti inilah yang membuat seseorang tidak siap menghadapi kerasnya hidup tanpa pegangan. Ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana, mereka cenderung panik, menyalahkan keadaan, atau hanya menunggu bantuan datang, alih-alih mencari solusi. Pada akhirnya, kemiskinan bukan hanya soal isi dompet, tapi juga soal cara berpikir.
0
17
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan