- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pakis dan Suplir, Duo Tanaman yang Selalu Tumbuh Subur di Tempat Lembab.


TS
radityase09
Pakis dan Suplir, Duo Tanaman yang Selalu Tumbuh Subur di Tempat Lembab.
Sebagai seseorang yang lahir di pedesaan dan tumbuh di lingkungan yang masih umum menggunakan sumur, ada satu kesamaan yang selalu saya temui. Yaitu tumbuhnya pakis dan suplir di sekitaran sumur.
Walaupun tanaman tersebut banyak diperjual belikan dan dianggap sebagai tanaman hias di kota, pakis dan suplir seringkali dianggap sebagai tanaman yang mengganggu. Indah? Memang. Saya akhirnya bisa mengagumi keindahannya setelah merantau, dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang sama sekali berbeda.
Tapi bagi orang-orang di desa saya, kedua jenis tanaman ini tetap dianggap sebagai rumput, sehingga kalau mulai banyak tumbuh ya dibabati. Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang mengapa orang desa saya tetap tidak bisa melihat tanaman ini sebagai tanaman hias, melainkan fokus pada mengapa kedua tanaman ini selalu bisa muncul tiba-tiba di tempat lembab.
Jawabannya ternyata berakar pada bagaimana cara hidup pakis dan suplir yang unik, dan betapa cocoknya mereka dengan kondisi lembab yang ada di sekitar sumur atau tempat-tempat teduh lainnya di pedesaan.
Pakis dan suplir adalah jenis tumbuhan paku (Pteridophyta), yang berkembang biak menggunakan spora, bukan biji. Spora-spora ini sangat kecil, ringan, dan bisa terbawa angin atau air ke berbagai tempat. Biasanya kita dapat melihat spora mereka dibalik daun tua, dengan warna coklat tua yang ketika disentuh terasa seperti serbuk kayu halus.
Nah, ketika spora ini mendarat di tempat yang lembab, misalnya dinding sumur yang selalu basah atau di pinggiran sungai, mereka menemukan tempat ideal untuk tumbuh. Kelembaban adalah kunci utama bagi spora ini untuk berkecambah dan berubah menjadi tumbuhan kecil yang kemudian berkembang menjadi pakis atau suplir dewasa.
Selain itu, pakis dan suplir memang menyukai tempat yang tidak terlalu terang. Di kota, orang dengan sengaja menaruhnya di pojok ruangan atau taman yang rindang supaya bisa bertahan hidup. Tapi di desa, lingkungan alami sudah menyediakan semua yang mereka butuhkan: kelembaban, keteduhan, dan tanah yang tidak terlalu padat. Bahkan dinding bata yang terus-menerus basah sudah cukup sebagai media bagi suplir untuk hidup.
Lucunya, saya pernah mencoba menumbuhkan spora suplir dengan melarutkan spora mereka dalam air dan menyiramkannya ke media imitasi yang lembab. Setelah berbulan-bulan menunggu, alih-alih tumbuh di media yang saya sediakan, tanaman suplir baru justru muncul di bebatuan di bawah tanaman suplir saya yang asli. Benar-benar dikerjain oleh alam. Hahaha…
Menariknya lagi, keberadaan mereka juga bisa jadi semacam indikator alami. Jika pakis atau suplir mulai tumbuh subur di suatu tempat, besar kemungkinan area tersebut punya kelembaban tinggi dan minim cahaya matahari langsung. Ini bisa jadi petunjuk tak langsung tentang karakteristik mikroklimat di daerah itu.
Bagi orang-orang yang sensitif terhadap kelembaban atau memiliki daya tahan tubuh rendah akibat paparan jamur hitam (black mold), tumbuh suburnya suplir liar dapat menjadi indikator awal adanya kelembaban berlebih di dalam rumah. Meskipun tidak bisa dijadikan indikator utama, karena tingkat kelembaban dalam rumah juga sangat dipengaruhi oleh sistem ventilasi dan intensitas cahaya matahari yang masuk, setidaknya keberadaan suplir dapat membantu mengenali potensi masalah sejak dini.
Saya jadi berpikir, barangkali ini juga semacam pengingat bahwa sesuatu yang dianggap "liar" atau "mengganggu"bisa jadi punya sisi lain yang bermanfaat, kalau kita mau melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.


michaeljohnr875 memberi reputasi
1
42
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan