- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Respon Usulan Pemakzulan Gibran: Harus Satu Paket


TS
hukumonline
Jokowi Respon Usulan Pemakzulan Gibran: Harus Satu Paket
SOLO – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merespon munculnya desakan pemakzulan terhadap anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.
Jokowi mengatakan pemakzulan di Indonesia seharusnya satu paket. Dia meminta semua pihak mengikuti sistem ketatanegaraan. Menurutnya, pemakzulan terhadap wapres harus didasari pelanggaran berat, bukan sekadar opini atau ambisi.
“Pemilihan presiden kemarin kan satu paket. Bukan sendiri-sendiri. Di Filipina itu sendiri-sendiri, di kita ini kan satu paket. Ya memang mekanismenya seperti itu,” kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6/).
“Ya, negara ini kan negara besar yang memiliki sistem ketatanegaraan. Ya, diikuti saja proses sesuai ketatanegaraan kita,” sambungnya.
Dia juga mengatakan, bahwa Indonesia berbeda dengan Filipina. Jokowi menilai pemakzulan tak semudah membalikkan telapak tangan.
Menurutnya pemakzulan harus didasari dengan alasan yang kuat seperti adanya pelanggaran pidana atau pelanggaran berat lainnya.
“Bahwa pemakzulan itu harus presiden atau wakil presiden misalnya korupsi, atau melakukan perbuatan tercela, atau melakukan pelanggaran berat. Itu baru (dapat dimakzulkan),” jelas dia.
Jokowi juga menyampaikan, dirinya tak sakit hati atas serangan terhadap putra sulungnya itu melalui isu pemakzulan. Menurutnya, isu tersebut merupakan salah satu bentuk dinamika demokrasi.
“Itu dinamika demokrasi kita. Biasa saja, biasa. Dinamika demokrasi kan ya seperti itu,” tambah dia.
Diketahui, munculnya isu pemakzulan Gibran sebagai Wapres RI bermula dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mendesak pimpinan lembaga seperti DPR RI, MPR RI, dan DPD RI.
Dalam surat desakan tersebut terdapat tanda tangan dari empat sosok purnawirawan jenderal TNI seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
https://waspada.co.id/jokowi-respon-...us-satu-paket/
wiwokdetok notonletokdetok
Jokowi mengatakan pemakzulan di Indonesia seharusnya satu paket. Dia meminta semua pihak mengikuti sistem ketatanegaraan. Menurutnya, pemakzulan terhadap wapres harus didasari pelanggaran berat, bukan sekadar opini atau ambisi.
“Pemilihan presiden kemarin kan satu paket. Bukan sendiri-sendiri. Di Filipina itu sendiri-sendiri, di kita ini kan satu paket. Ya memang mekanismenya seperti itu,” kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6/).
“Ya, negara ini kan negara besar yang memiliki sistem ketatanegaraan. Ya, diikuti saja proses sesuai ketatanegaraan kita,” sambungnya.
Dia juga mengatakan, bahwa Indonesia berbeda dengan Filipina. Jokowi menilai pemakzulan tak semudah membalikkan telapak tangan.
Menurutnya pemakzulan harus didasari dengan alasan yang kuat seperti adanya pelanggaran pidana atau pelanggaran berat lainnya.
“Bahwa pemakzulan itu harus presiden atau wakil presiden misalnya korupsi, atau melakukan perbuatan tercela, atau melakukan pelanggaran berat. Itu baru (dapat dimakzulkan),” jelas dia.
Jokowi juga menyampaikan, dirinya tak sakit hati atas serangan terhadap putra sulungnya itu melalui isu pemakzulan. Menurutnya, isu tersebut merupakan salah satu bentuk dinamika demokrasi.
“Itu dinamika demokrasi kita. Biasa saja, biasa. Dinamika demokrasi kan ya seperti itu,” tambah dia.
Diketahui, munculnya isu pemakzulan Gibran sebagai Wapres RI bermula dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mendesak pimpinan lembaga seperti DPR RI, MPR RI, dan DPD RI.
Dalam surat desakan tersebut terdapat tanda tangan dari empat sosok purnawirawan jenderal TNI seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
https://waspada.co.id/jokowi-respon-...us-satu-paket/
wiwokdetok notonletokdetok






bangsutankeren dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1K
55


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan