- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sebby Sambom: Kota Wamena akan Menjadi Wilayah Operasi TPNPB-OPM


TS
mabdulkarim
Sebby Sambom: Kota Wamena akan Menjadi Wilayah Operasi TPNPB-OPM

Sebby Sambom mengatakan Wamena akan menjadi wilayah operasi baru bila pemerintah daerah setempat tidak berpihak kepada Orang Asli Papua.
6 Juni 2025 | 20.25 WIB
Mayor Amri Tabuni (kemeja biru) dan Sebby Sambom (kaos garis-garis). Dokumentasi TPNPB OPM
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menyatakan akan menjadikan Kota Wamena di Papua Pegunungan sebagai wilayah operasi yang baru. Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan Wamena akan menjadi wilayah operasi baru bila pemerintah daerah setempat tidak berpihak kepada Orang Asli Papua.
Adapun saat ini wilayah operasi kelompok separatis itu tersebar di Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Pegunungan Bintang, dan Sorong-Maybrat. Selain itu, TPNPB OPM mengklaim memiliki total 36 komando daerah wilayah pertahanan yang tersebar di seluruh Papua.
Sebby meminta kepada seluruh masyarakat pendatang yang sedang bekerja untuk meninggalkan Wamena. "Peringatan ini dikeluarkan demi keamanan dan nyawa (masyarakat pendatang)," kata Sebby dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 6 Juni 2025.
Dia menuding Bupati Jayawijaya Atenius Murib telah menginstruksikan kepada aparat keamanan untuk melakukan operasi khusus ke rumah-rumah warga sipil di Wamena. Menurut dia, pemerintah daerah setempat juga akan mengecap warga sipil yang tidak memiliki identitas diri sebagai milisi OPM.
Sebby berujar, tindakan pemerintah daerah yang memerintahkan militer beroperasi ke kediaman warga sipil dilakukan pasca adanya penyerangan dari kombatan OPM di depan Rumah Sakit Umum Daerah Wamena pada akhir Mei lalu. Dalam peristiwa itu, kelompok separatis mengklaim menembak mati seorang anggota kepolisian.
Tempo belum dapat menghubungi Atenius Murib untuk meminta tanggapannya ihwal tudingan tersebut. Namun, dalam keterangan resminya pasca penyerangan OPM di Wamena, Bupati Jayawijaya itu menyatakan bakal menindak tegas perbuatan OPM yang melakukan serangan di fasilitas publik.
Langkah tegas itu, kata Atenius, perlu dilakukan untuk menjaga ketertiban serta kenyamanan warga Wamena. Dia mengatakan Wamena merupakan daerah pendidikan, pembangunan, ekonomi dan kesehatan.
Karena itu, kata dia, masyarakatnya layak untuk hidup dan damai. "Kita tidak boleh memberi ruang sedikit pun bagi kelompok yang ingin mengganggu kedamaian," kata Atenius dalam keterangan resminya dikutip pada Ahad, 1 Juni 2025.
Atenius meminta kepada masyarakat untuk segera melapor ke pemerintah ataupun aparat keamanan bila keamanannya terancam. Termasuk, ujar dia, oleh kehadiran kelompok separatis yang membawa senjata masuk ke kampung-kampung di Wamena.
https://www.tempo.co/politik/sebby-s...oogle_vignette
TPNPB-OPM Wilayah Ndugama Minta Egianus Kogoya Tak Serang Wamena Papua

Egianus Kogoya perlu mengklarifikasi kepada markas TPNPB-OPM ihwal tindakannya membebaskan pilot Susi Air.
6 Juni 2025 | 19.36 WIB
Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya sesaat sebelum pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. Foto: TPNPB-OPM
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan menerima informasi dari milisi kelompoknya di wilayah Ndugama ihwal penyerangan di Wamena, Papua yang dilakukan oleh Egianus Kogoya. Dia mengatakan, tindakan mantan petinggi OPM di Ndugama itu mendapat penolakan dari kombatan.
"Mereka tidak setuju Egianus Kogoya pergi berperang di Wamena," kata Sebby dalam rekaman audio yang dibagikan ke Tempo pada Jumat, 6 Juni 2025
Menurut dia, penolakan terhadap Egianus Kogoya itu dikarenakan masih ada persoalan internal yang belum terselesaikan. Hal ini berkenaan dengan keputusan Egianus Kogoya yang membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merthens dari penyanderaan OPM tahun lalu.
Sebby mengatakan ada kepentingan Egianus Kogoya dalam pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut. Egianus diduga diiming-imingi uang miliaran rupiah dan kemerdekaan Papua oleh Edison Gwijangge bila membebaskan pilot tersebut. "Tapi ternyata dibohongi. Mereka (milisi di Ndugama) kecewa," ujarnya.
Dia juga mengecam tindakan Egianus Kogoya yang memilih menyerang Papua usai dibohongi oleh Edison Gwijangge. Menurut dia, perang tidak dilakukan atas dasar dendam pribadi.
Terlebih lagi, kata Sebby, TPNPB-OPM memiliki mekanisme tersendiri dalam mengumumkan perang di suatu wilayah. "Semua pasukan dan logistik siap. Egianus tidak bisa memerintahkan perang, hanya markas pusat yang bisa," ucapnya.
Dia berujar, Egianus perlu mengklarifikasi kepada markas TPNPB-OPM ihwal tindakannya membebaskan pilot Susi Air. Karena itu, Sebby meminta kepada Egianus Kogoya untuk kembali ke Ndugama dan menghentikan penyerangan di Wamena.
Di sisi lain, Sebby menilai Egianus Kogoya tidak sepenuhnya bersalah, lantaran turut menjadi korban penipuan Edison Gwijangge. Namun, dia menyayangkan sikap Egianus yang kerap berkelit dan tidak mengakui perbuatannya.
"Pemimpin yang bijak harus mengakui kesalahan, tidak mengelak untuk membela diri," katanya.
https://www.tempo.co/politik/tpnpb-o...oogle_vignette
Wamena ...
0
82
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan