- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Persekutuan Gereja Kecam Keras Penembakan 2 Buruh Bangunan Oleh KKB Papua


TS
mabdulkarim
Persekutuan Gereja Kecam Keras Penembakan 2 Buruh Bangunan Oleh KKB Papua
Persekutuan Gereja Kecam Keras Penembakan 2 Buruh Bangunan Oleh KKB Papua di Kabupaten Jayawijaya

Tayang: Jumat, 6 Juni 2025 10:30 WIT
Penulis: Taniya Sembiring | Editor: M Choiruman
zoom-inlihat foto
Persekutuan Gereja Kecam Keras Penembakan 2 Buruh Bangunan Oleh KKB Papua di Kabupaten Jayawijaya
Tribun-Papua.com
KECAM KKB - Sekretaris Umum PGI, Pendeta Darwin Darmawan mengecam keras aksi kekejaman yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menembak dua burh bangunan asal Purwakarta yang sedang mengerjakan gereja di Kota Wamena, Provinsi Papua Pegunungan.
Laporan Jurnalis Tribun-Papua.com, Taniya Sembiring
TRIBUN PAPUA COM, JAYAPURA – Pengecaman aksi penembakan terhadap dua pekerja bangunan gereja yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di Kampung Kwantipo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terus berdatangan.
Kali ini, kutukan dan kecaman itu datangdari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Mereka mengecam keras insiden yang terjadi pada proyek pembangunan Gereja GKI Air Garam tersebut.
Pasalnya penembakan brutal ini bukan hanya menghilangkan nyawa warga sipil, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas yang selama ini dijunjung tinggi masyarakat Papua.
Sekretaris Umum PGI, Pendeta Darwin Darmawan, menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia yang harus disikapi dengan tegas dan serius oleh semua pihak.
"Peristiwa ini tidak boleh dibiarkan. Komnas HAM bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta unsur gereja harus membentuk tim independen untuk mengusut tuntas kejadian ini. Pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Pendeta Darwin Darmawan.
Lebih lanjut Pendeta Darwin Darmawan menilai tragedi ini sebagai cerminan mendalam bahwa pendekatan dialogis dan damai masih sangat dibutuhkan untuk meredam konflik berkepanjangan di Papua.
"Penembakan ini memperlihatkan wajah kejam KKB yang tidak segan melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk para pekerja gereja yang sama sekali tidak bersenjata,”[/] ungkapnya.
Ia pun menekankan bahwa ketegasan negara dalam menegakkan hukum serta keterlibatan aktif gereja dalam proses dialog damai menjadi kunci agar wilayah Papua Pegunungan tidak terus menjadi medan konflik bersenjata yang memakan korban tak berdosa.
Pendeta Darwin menyerukan pentingnya menjaga perdamaian di Kota Wamena sebagai ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Menurutnya, Kota Wamena harus menjadi ruang aman bagi siapa pun yang tinggal dan bekerja di sana, tanpa takut menjadi korban kekerasan bersenjata.
"Kami mengajak semua pihak untuk menomorsatukan nilai kemanusiaan dan keadilan. Hentikan kekerasan, dan mari membuka ruang-ruang dialog yang tulus demi perdamaian di Tanah Papua," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, dua pekerja bangunan gereja asal Purwakarta Jawa Barat (Jabar) merengang nyawa dan bersimbah darah segar setelah tertembus timah panas, yang diduga dilesakkan dari senjata api kelompok separatis KKB Papua.
Saat ini, kedua jenazah tersebut sudah dievakuasi dan dikirim ke kampung halamannya di Purwakarta untuk dimakamkan. (*)
https://papua.tribunnews.com/2025/06...en-jayawijaya.
Pasca Penembakan di Jayawijaya, GKI Imbau Jemaat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Tayang: Kamis, 5 Juni 2025 16:27 WIT
Penulis: Amatus Hubby | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoPasca Penembakan di Jayawijaya, GKI Imbau Jemaat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Tribun-Papua.com/Amatus Huby
PENEMBAKAN DI JAYAWIJAYA: Ketua Klasis GKI Baliem Yalimo, Pdt. Eduard Su, S.Th, bersama warga Asotipo saat ditemui di Polres Jayawijaya. Ia ajak umat mengurangi aktivitas di luar rumah pasca ancaman TPNPB.
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Amatus Huby
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAWIJAYA – Ketua Klasis Gereja Kristen Injili (GKI) Baliem Yalimo Pdt. Eduard Su, S.Th, merespon penembakan yang menimpa dua tukang pekerja bangunan gedung Gereja GKI Imanuel Air Garam di Distrik Asotipo, Jayawijaya, Papua Pegunungan Rabu (04/06/2025) pagi.
"[b]Kami badan pekerja klasis dikagetkan dengan peristiwa hari ini. Sebagai bagian dari gereja, kami berdoa supaya Tuhan bekerja kuatkan keluarga korban, dan untuk pelaku biar Tuhan yang proses untuk peristiwa yang terjadi hari ini," ujarnya saat ditemui di Polres Jayawijaya, Rabu (04/06/2025).
Sebagai perwakilan pimpinan GKI di Papua Pegunungan, dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama ikut mendoakan kondisi dan situasi keamanan di Jayawijaya-Papua Pegunungan yang akhir-akhir ini kurang kondusif agar aman dan damai.
Pihak gereja juga telah mengeluarkan imbauan di setiap jemaat agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan juga ibadah-ibadah disesuaikan dengan situasi.
"Kami sudah imbau untuk warga jemaat dengan kondisi hari ini mungkin aktivitas di luar rumah dikurangi, ibadah-ibadah juga kami sesuaikan dengan situasi hari ini," jelasnya.
Selain itu, kepada jemaat dan para pelayan telah diimbau untuk membatasi pelayanan-pelayanan ke daerah luar.
"Kita tidak tahu pasti kapan ini berakhir, beberapa waktu lalu ada kejadian (penembakan) dan hari ini lagi, sebagai bagian dari gereja kami terus bawa dalam pergumulan doa Tuhan beri hikmat untuk pemerintah daerah, aparat keamanan, TNI-Polri untuk menyikapi ini," pungkasnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/2025/06...di-luar-rumah.
kecaman gereja

Tayang: Jumat, 6 Juni 2025 10:30 WIT
Penulis: Taniya Sembiring | Editor: M Choiruman
zoom-inlihat foto
Persekutuan Gereja Kecam Keras Penembakan 2 Buruh Bangunan Oleh KKB Papua di Kabupaten Jayawijaya
Tribun-Papua.com
KECAM KKB - Sekretaris Umum PGI, Pendeta Darwin Darmawan mengecam keras aksi kekejaman yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang menembak dua burh bangunan asal Purwakarta yang sedang mengerjakan gereja di Kota Wamena, Provinsi Papua Pegunungan.
Laporan Jurnalis Tribun-Papua.com, Taniya Sembiring
TRIBUN PAPUA COM, JAYAPURA – Pengecaman aksi penembakan terhadap dua pekerja bangunan gereja yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua di Kampung Kwantipo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terus berdatangan.
Kali ini, kutukan dan kecaman itu datangdari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Mereka mengecam keras insiden yang terjadi pada proyek pembangunan Gereja GKI Air Garam tersebut.
Pasalnya penembakan brutal ini bukan hanya menghilangkan nyawa warga sipil, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas yang selama ini dijunjung tinggi masyarakat Papua.
Sekretaris Umum PGI, Pendeta Darwin Darmawan, menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia yang harus disikapi dengan tegas dan serius oleh semua pihak.
"Peristiwa ini tidak boleh dibiarkan. Komnas HAM bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta unsur gereja harus membentuk tim independen untuk mengusut tuntas kejadian ini. Pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Pendeta Darwin Darmawan.
Lebih lanjut Pendeta Darwin Darmawan menilai tragedi ini sebagai cerminan mendalam bahwa pendekatan dialogis dan damai masih sangat dibutuhkan untuk meredam konflik berkepanjangan di Papua.
"Penembakan ini memperlihatkan wajah kejam KKB yang tidak segan melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk para pekerja gereja yang sama sekali tidak bersenjata,”[/] ungkapnya.
Ia pun menekankan bahwa ketegasan negara dalam menegakkan hukum serta keterlibatan aktif gereja dalam proses dialog damai menjadi kunci agar wilayah Papua Pegunungan tidak terus menjadi medan konflik bersenjata yang memakan korban tak berdosa.
Pendeta Darwin menyerukan pentingnya menjaga perdamaian di Kota Wamena sebagai ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Menurutnya, Kota Wamena harus menjadi ruang aman bagi siapa pun yang tinggal dan bekerja di sana, tanpa takut menjadi korban kekerasan bersenjata.
"Kami mengajak semua pihak untuk menomorsatukan nilai kemanusiaan dan keadilan. Hentikan kekerasan, dan mari membuka ruang-ruang dialog yang tulus demi perdamaian di Tanah Papua," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, dua pekerja bangunan gereja asal Purwakarta Jawa Barat (Jabar) merengang nyawa dan bersimbah darah segar setelah tertembus timah panas, yang diduga dilesakkan dari senjata api kelompok separatis KKB Papua.
Saat ini, kedua jenazah tersebut sudah dievakuasi dan dikirim ke kampung halamannya di Purwakarta untuk dimakamkan. (*)
https://papua.tribunnews.com/2025/06...en-jayawijaya.
Pasca Penembakan di Jayawijaya, GKI Imbau Jemaat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Tayang: Kamis, 5 Juni 2025 16:27 WIT
Penulis: Amatus Hubby | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoPasca Penembakan di Jayawijaya, GKI Imbau Jemaat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Tribun-Papua.com/Amatus Huby
PENEMBAKAN DI JAYAWIJAYA: Ketua Klasis GKI Baliem Yalimo, Pdt. Eduard Su, S.Th, bersama warga Asotipo saat ditemui di Polres Jayawijaya. Ia ajak umat mengurangi aktivitas di luar rumah pasca ancaman TPNPB.
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Amatus Huby
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAWIJAYA – Ketua Klasis Gereja Kristen Injili (GKI) Baliem Yalimo Pdt. Eduard Su, S.Th, merespon penembakan yang menimpa dua tukang pekerja bangunan gedung Gereja GKI Imanuel Air Garam di Distrik Asotipo, Jayawijaya, Papua Pegunungan Rabu (04/06/2025) pagi.
"[b]Kami badan pekerja klasis dikagetkan dengan peristiwa hari ini. Sebagai bagian dari gereja, kami berdoa supaya Tuhan bekerja kuatkan keluarga korban, dan untuk pelaku biar Tuhan yang proses untuk peristiwa yang terjadi hari ini," ujarnya saat ditemui di Polres Jayawijaya, Rabu (04/06/2025).
Sebagai perwakilan pimpinan GKI di Papua Pegunungan, dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama ikut mendoakan kondisi dan situasi keamanan di Jayawijaya-Papua Pegunungan yang akhir-akhir ini kurang kondusif agar aman dan damai.
Pihak gereja juga telah mengeluarkan imbauan di setiap jemaat agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan juga ibadah-ibadah disesuaikan dengan situasi.
"Kami sudah imbau untuk warga jemaat dengan kondisi hari ini mungkin aktivitas di luar rumah dikurangi, ibadah-ibadah juga kami sesuaikan dengan situasi hari ini," jelasnya.
Selain itu, kepada jemaat dan para pelayan telah diimbau untuk membatasi pelayanan-pelayanan ke daerah luar.
"Kita tidak tahu pasti kapan ini berakhir, beberapa waktu lalu ada kejadian (penembakan) dan hari ini lagi, sebagai bagian dari gereja kami terus bawa dalam pergumulan doa Tuhan beri hikmat untuk pemerintah daerah, aparat keamanan, TNI-Polri untuk menyikapi ini," pungkasnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/2025/06...di-luar-rumah.
kecaman gereja


aryagondrong memberi reputasi
1
255
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan