Kaskus

News

SunDaimondAvatar border
TS
SunDaimond
Pengadilan Perdagangan AS Blokir Tarif Trump, Sebut Presiden Melampaui Wewenangnya



NEW YORK. KOMPAS.com - Pengadilan perdagangan AS memblokir sebagian besar kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump. Pengadilan menyatakan bahwa sang presiden telah melampaui wewenangnya dengan memberlakukan tarif menyeluruh terhadap barang-barang impor dari mitra dagang AS.

Pengadilan Perdagangan Internasional AS Rabu (28/5/2025) waktu setempat, menyatakan bahwa Konstitusi AS memberikan wewenang eksklusif kepada Kongres untuk mengatur perdagangan dengan negara lain, dan wewenang ini tidak dapat digantikan oleh kekuasaan darurat presiden untuk melindungi ekonomi AS.

“Pengadilan tidak menilai kebijaksanaan atau efektivitas penggunaan tarif oleh Presiden sebagai alat tawar-menawar,” tulis panel tiga hakim dalam putusan yang mengeluarkan perintah penghentian permanen terhadap seluruh tarif menyeluruh yang dikeluarkan Trump sejak Januari 2025.


“Penggunaan tersebut dilarang bukan karena tidak bijak atau tidak efektif, tetapi karena undang-undang federal tidak mengizinkannya,” tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (29/5/2025).

Para hakim juga memerintahkan pemerintahan Trump untuk mengeluarkan perintah baru yang mencerminkan penghentian permanen tersebut dalam waktu 10 hari. Beberapa menit kemudian, pemerintahan Trump mengajukan banding dan mempertanyakan kewenangan pengadilan.

Pengadilan segera membatalkan seluruh perintah tarif Trump sejak Januari yang didasarkan pada *International Emergency Economic Powers Act* (IEEPA), undang-undang yang dimaksudkan untuk menangani ancaman yang “tidak biasa dan luar biasa” dalam keadaan darurat nasional.

Pengadilan tidak diminta untuk meninjau tarif khusus sektor tertentu yang diberlakukan Trump terhadap mobil, baja, dan aluminium, karena menggunakan undang-undang yang berbeda.

Keputusan dari Pengadilan Perdagangan Internasional yang berbasis di Manhattan, yang menangani sengketa perdagangan dan bea cukai internasional, dapat diajukan banding ke Pengadilan Banding Federal AS di Washington, D.C., dan pada akhirnya ke Mahkamah Agung AS.


Dampak putusan

Putusan ini, jika tetap berlaku, akan menghantam strategi Trump yang mengandalkan tarif tinggi untuk memaksa konsesi dari mitra dagang.

Ini menciptakan ketidakpastian besar terhadap berbagai negosiasi yang sedang berlangsung dengan Uni Eropa, Tiongkok, dan banyak negara lain.

Namun, analis Goldman Sachs mencatat bahwa putusan tersebut tidak memblokir tarif sektor-spesifik dan masih ada jalur hukum lain yang bisa digunakan Trump untuk memberlakukan tarif menyeluruh maupun spesifik terhadap negara tertentu.

“Putusan ini merupakan kemunduran bagi rencana tarif pemerintahan Trump dan meningkatkan ketidakpastian, tetapi mungkin tidak mengubah hasil akhir bagi sebagian besar mitra dagang utama AS,” tulis analis Alec Phillips dalam rekomendasinya.

Trump menjanjikan kepada rakyat AS bahwa tarif akan membawa kembali pekerjaan manufaktur ke AS dan mengurangi defisit perdagangan barang sebesar 1,2 triliun dollar AS, yang merupakan janji utama dalam kampanye presidennya.

Tanpa alat tawar instan berupa tarif, pemerintahan Trump harus mencari bentuk tekanan baru atau mengambil pendekatan yang lebih lambat dalam negosiasi perdagangan. Reaksi awal dari para pembuat kebijakan Asia cukup tenang.

Menteri Ekonomi Jepang mengatakan akan mempelajari rincian putusan tersebut, sementara Bank of Korea memperkirakan tarif efektif atas ekspor Korea Selatan ke AS akan turun dari 13,3 persen menjadi 9,7 persen. Menteri Keuangan Hong Kong mengatakan keputusan pengadilan tersebut akan setidaknya membuat Presiden Trump lebih masuk akal.







Ts comment:

Tuntutan ke pengadilan federal ini atas 2 gugatan terpisah dari 5 pengusaha kecil, dan ada gugatan dari 13 negara Bagian.


Sudah di bilangin dari sejak keluar "Tarif Trump" kita Indonesia tidak usah buru buru menyatakan statment dan berunding juga tidak perlu terburu buru,

Sudah di kata mending biar "Asean" saja yang beraksi dan mengeluarkan pernyataan.

Ini adalah sebuah cara mundur atau celah mundur dari kegagalan kebijakan "Tariff Trump" ke mama rica


Sudah di bilang Trump ini "Drama Queen" / "Mad Man" lagi sedang gigit sana sini menyebar "Rabies" dan juga sedang "Tantrum" seperti anak kecil.





Trump dapet julukan baru dari Wallstreet Traders yaitu "TACO => TRUMP ALWAYS CHICKEN OUT", TACO Trade.

Menurut prakiraan tidak usah heran dan kaget bila permainan "Trump Tariffs" ini akan membuat Mama Rika kedatangan "The Great Depression" Era untuk kedua kalinya.

Inflasi tentu akan naik ke 10% sampai 30% (sesuai Tarif [duty import TAX], universal tarif 10% dan 30% tarif ke china).

Akibat nya akan banyak PHK (pengangguran),
Harga Rumah naik drastis,
UST bond naik tinggi,
Dst

Pengangguran yg nyata saat ini di mama rika dari :

Design interior banyak proyek yg batal karena bahan baku seperti "Wall paper" naik drastis.

Driver Truk, karena barang2 berkurang datang ke "warehouse/ Gudang" hingga pengiriman berkurang drastis.

Pekerja pelabuhan karena kapal berkurang datang ke pelabuhan Mamarica.

Tukang yg membuat Rumah karena timber (kayu) dari Kanada harga naik 10% dst

Karena harga Aluminium naik kena Tarif maka harga "Coca Cola Kaleng" tentunya akan ikut Naik, ini tentu nya tidak hanya ke "Coca cola kaleng" saja tapi harga minuman yg menggunakan kaleng terbuat dari Aluminium dan makanan kaleng terbuat dari aluminium yang di buat manufaktur di Mama Rika akan ikut naik.



Diubah oleh SunDaimond 30-05-2025 02:44
carambolaAvatar border
fullfilledem700Avatar border
superman313Avatar border
superman313 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
352
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan