Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Warga Papua Diduga Tewas Akibat Serangan Udara TNI

Warga Papua Diduga Tewas Akibat Serangan Udara TNI
Seorang warga Walenggaru, Kabupaten Puncak, Papua Tengah ditemukan tewas di kediamannya. Ia diduga menjadi korban serangan udara pasukan TNI.
29 Mei 2025 | 05.00 WIB
, Distrik Megebume, Kabupaten Puncak, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga sipil asal kampung Walenggaru, Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, Papua Tengah ditemukan meninggal di kediamannya. Warga Walenggaru bernama Sole Mosip tersebut diduga tewas akibat terkena serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan TNI-Polri pada Senin, 26 Mei 2025.

Seorang narasumber Tempo yang ikut menemukan jenazah korban tersebut menduga Sole tewas akibat terkena ledakan mortir yang dijatuhkan oleh pasukan TNI-Polri saat terjadi kontak senjata dengan milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Gome Utara.

"Meninggal dunia akibat letusan bom udara yang menyebabkan rumah dan tubuh korban terbakar," kata warga ini yang tak berkenan disebutkan identitasnya dengan alasan keamanan saat dihubungi Tempo lewat telepon, Rabu, 28 Mei 2025.

Ia bercerita, sebelum ditemukan warga, kampung Walenggaru sempat menjadi palagan pertempuran antara milisi TPNPB dengan pasukan TNI-Polri. Saat itu, pasukan TNI-Polri menggempur TPNPB-OPM dengan serangan darat dan udara.

Nara sumber ini menduga Sole Mosip bukan satu-satunya warga setempat yang menjadi korban akibat kontak senjata itu. Tapi masyarakat kesulitan mencari korban karena terkendala medan yang terjal dan pengawasan aparat keamanan di lokasi.

"Kami mendesak dilakukan investigasi oleh Komnas Hak Asasi Manusia dan lembaga independen lain mengingat adanya dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional pada peristiwa ini," kata dia.

Juru bicara markas pusat TPNPB-OPM Sebby Sambom membenarkan informasi tersebut. Sebby mengatakan dalam kontak senjata di Gome Utara itu memang terdapat serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan TNI-Polri. Serangan udara itu menggunakan dua unit helikopter yang menjatuhkan beberapa buah granat ke arah milisi dan pemukiman warga.

"Kami memiliki saksi, bahwa serangan udara yang dilakukan TNI-Polri adalah benar," kata Sebby.

Saksi yang dimaksud, kata dia, bernama Mayor Numbuk Telenggen, salah satu pimpinan milisi TPNPB di Kabupaten Puncak. Numbuk adalah salah satu figur yang terlibat langsung dalam kontak senjata dengan pasukan TNI-Polri pada Senin lalu.

Sebby mengatakan pasukan TNI-Polri seharusnya mematuhi hukum humaniter internasional, yaitu tidak menyerang pemukiman, tidak menghabisi warga sipil, dan tidak menggunakan senjata yang dilarang dalam peperangan.

Ia mengingatkan sasaran pasukan TNI-Polri adalah milisi TPNPB-OPM, bukan warga sipil Papua. Karena itu, Sebby meminta agar Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menerjunkan tim investigasi independen untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang yang terjadi di Papua.

"Penggunaan bom oleh TNI-Polri bukan hanya kali ini, tetapi di setiap kali," kata Sebby.

Kepala Operasi Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani dan Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Damai Cartenz Komisaris Besar Yusuf Sutejo belum menjawab pesan konfirmasi mengenai informasi tersebut. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi juga menjawab perntanyaan soal inil.

Sebelumnya, Kristomei membantah penggunaan peledak dalam operasi pengamanan yang dilakukan oleh prajurit TNI di Papua. "Itu hanya propaganda OPM untuk mendesak penarikan mundur TNI-Polri dari Papua," kata Kristomei.

https://www.tempo.co/politik/warga-p...a-tni--1573770



TPNPB OPM Bertanggung Jawab atas Pembacokan Anggota Polres Yahukimo
Warga Papua Diduga Tewas Akibat Serangan Udara TNI
Kamis, 29 Mei 2025 | 09:55 WIB
SP
IC
Penulis: Sevianto Pakiding | Editor: CAH
Anggota Polres Yahukimo, Bripda Josua Ridwan Oberlin Nainggolan usai dibacok OTK di RSUD Dekai, Rabu 28 Mei 2025.

Anggota Polres Yahukimo, Bripda Josua Ridwan Oberlin Nainggolan usai dibacok OTK di RSUD Dekai, Rabu 28 Mei 2025. (Istimewa/Istimewa)
Timika, Beritasatu.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM bertanggung jawab atas aksi pembacokan yang dilakukan pihaknya terhadap 1 personel Polres Yahukimo Bripda Josua Ridwan Oberlin Nainggolan (22).

Diberitakan sebelumnya, Josua dibacok oleh orang tak dikenal (OTK) di lingkungan RSUD Dekai, Rabu (28/5/2025) sekitar pukul 20.55 WIT malam.

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan markas pusat mereka telah menerima laporan dari Komandan TPNPB Batalion Sisibia Mayor Yosua Sobolim yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Kami bertanggung jawab atas penikaman terhadap Bribda Josua Nainggolan, anggota Polres Yahukimo di RSUD Dekai, sehingga korban mengalami luka para di bagian leher, pinggang dan mata hingga kritis,” ucap Sebby, Kamis (29/5/2025).

Dia mengatakan aksi pembacokan tersebut dilakukan anggotanya di bawah pimpinan Komandan TPNPB Batalion Sisibia Mayor Yosua Sobolim, Komandan Operasi TPNPB Batalion Sisibia, Mayor Kempes Matuan dan pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo.

Sementara itu, Satgas Ops Damai Cartenz-2025 menerangkan tim yang dipimpin Ipda Balthazar Tuhumury langsung bergerak cepat merespons informasi mengenai insiden tersebut.

Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan pengamanan, olah tempat kejadian perkara (TKP), serta pengumpulan keterangan dari sejumlah saksi.

Bripda Josua mengalami sejumlah luka serius. Korban saat ini masih dalam kondisi sadar dan stabil, serta tengah mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis di RSUD Dekai.

Dari keterangan saksi pertama, Bripda Randy M Depondoye, diketahui korban sebelumnya meminta diantar ke RSUD Dekai untuk menjenguk pacarnya yang sedang dirawat.

Saat diturunkan di lokasi, korban terlihat sempat berbincang dengan tiga orang remaja orang asli Papua (OAP). Tak lama setelah saksi kembali ke Mako, informasi pembacokan pun diterima.

Sementara itu, saksi kedua yang berada di dalam RSUD menyebutkan mendengar teriakan minta tolong dan melihat korban berlari dalam kondisi luka sebelum kemudian dibawa ke unit instalasi gawat darurat (IGD).

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani didampingi Wakaops Damai Cartenz Kombes Pol Adarma Sinaga menegaskan kejadian ini menjadi prioritas penanganan dan pelaku akan dikejar sampai tertangkap.


“Kami tidak akan menolerir setiap bentuk kekerasan terhadap anggota Polri yang sedang menjalankan tugas. Tim sudah diterjunkan untuk mengungkap pelaku penganiayaan ini dan kami pastikan proses hukum berjalan tegas. Situasi di Yahukimo tetap kita jaga agar tetap kondusif,” ujar Faizal.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung proses hukum.

“Kami mengimbau masyarakat Yahukimo untuk tidak terpengaruh isu-isu liar dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada kepolisian. Polri hadir untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi seluruh warga dan kami terus bekerja keras menjaga stabilitas keamanan di Papua, khususnya Yahukimo,” imbuhnya.

Hingga kini, penyelidikan masih terus dilakukan dan tim Operasi Damai Cartenz bersama jajaran kewilayahan tengah mengembangkan informasi yang diperoleh di lapangan untuk mengejar pelaku.


https://www.beritasatu.com/nusantara...oogle_vignette

konflik terbaru


0
70
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan