- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Beast Mode: F-15E Membawa 42 Roket Berpemandu Laser, Ideal Buat Berburu Drone


TS
si.matamalaikat
Beast Mode: F-15E Membawa 42 Roket Berpemandu Laser, Ideal Buat Berburu Drone
Quote:
Sebuah foto yang dibagikan media The Merge pada 23 Mei lalu lewat X, menampilkan F-15E yang membawa 6 pod roket Hydra kaliber 70 mm yang masing-masing berada di bawah sayap kiri dan kanan. Namun, dalam foto hanya ditampilkan pod yang berada di sisi kiri. Total ada 42 roket berpemandu laser yang dibawa pesawat tempur tersebut Gan.
Bukan untuk digunakan dalam misi serangan udara ke darat, tapi roket dipakai untuk serangan udara ke udara, fungsi utamanya untuk menggasak drone. Tidak diketahui secara pasti kapan foto F-15E tersebut diambil. Pod roket APKWS II berpemandu laser relatif mudah dikenali karena senjatanya lebih panjang daripada jenis roket 70 mm yang tidak berpemandu. Penambahan sistem pemandu membuat moncong roket menonjol ke depan.
Selain membawa roket 70 mm, F-15E juga membawa Strike Eagle rudal AIM-120 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile (AMRAAM) tanpa sirip kendali san pod data uji terbang di sayap kirinya. Jet tempur juga membawa pod Penargetan Canggih AN/AAQ-33 Sniper (ATP) dan pod navigasi AN/AAQ-13 (dilengkapi sensor inframerah yang menghadap ke depan dan radar pelacak medan) terlihat dipasang di bawah saluran masuk udara kiri dan kanan jet.
Quote:
Menurut The War Zoneyang mendapat informasi dari Gabriel Myers, juru bicara 96th Test Wing; jet tempur difoto saat terbang di Pangkalan Udara Eglin di Florida. Kode ET di ekor pesawat merupakan tanda jika F-15E ditugaskan di Eglin. Namun, Gabriel Myers menolak memberi keterangan terkait uji coba yang dilakukan F-15E.
Sejauh ini belum diketahui kapan tepatnya roket 70 mm yang memakai kit APKWS II diizinkan secara operasional dibawa oleh F-15E. Sementara itu, penambahan roket yang dilengkapi APKWS II akan membantu Strike Eagle menghajar target darat seperti kendaraan lapis baja ringan, menjadi lebih efektiv.
Namun, potensi Strike Eagle dan APKWS II dalam peran udara-ke-udara mungkin yang paling menarik. Sebelumnya, F-16 Angkatan Udara AS adalah yang pertama mulai menggunakan roket berpemandu laser dalam konfigurasi anti-udara yang dioptimalkan untuk menembak jatuh drone Houthi selama operasi di atas dan di sekitar Laut Merah pada akhir tahun 2024 lalu.
Angkatan Udara AS sendiri telah mengumumkan pada tahun 2019 bahwa, mereka telah menunjukkan kemampuan APKWS II untuk digunakan sebagai senjata udara-ke-udara dalam sebuah uji coba di mana sebuah F-16 menjatuhkan tiruan rudal jelajah subsonik.
Quote:
APKWS II merupakan akonim dari Advanced Kill Precision Weapon System II, selain pemandu laser, versi terbaru juga telah dilengkapi infrared (IR). Varian terbaru dihadirkan oleh BAE Systems dalam acara Sea Air Space di Maryland awal tahun ini.
Penambahan pemandu infrared (IR) akan menghindarkan pilot dari kebutuhan untuk terus-menerus membidik target udara seperti drone kamikaze murah yang digunakan oleh Houthi, sehingga mereka dapat dengan cepat bergerak ke target lain.
Keberhasilan F-16 menggunakan APKWS II dalam peran udara-ke-udara melawan drone Houthi di atas Laut Merah sejak tahun 2024 menjadikan senjata ini kedepannya akan semakin diminati Gan. Di sisi lain, APKWS II berpemandu laser merupakan solusi atas kerugian biaya yang ditimbulkan oleh penggunaan AIM-9 Sidewinder yang lebih besar dan AIM-120 AMRAAM, yang menghabiskan biaya jutaan dolar. Sementara drone yang dijatuhkan nilainya tidak lebih dari US$15.000.
Quote:
APKWS II, yang diberi nama AGR-20 oleh Departemen Pertahanan AS, terdiri dari roket Hydra 70 mm dengan tambahan bagian pemandu laser serta hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 4,5 kg di bagian depan dan motor roket Mk66 Mod 4 di bagian belakang. Skuadron Uji dan Evaluasi ke-85 Angkatan Udara AS pertama kali menguji APKWS II dalam peran udara-ke-udara pada 19 Desember 2019, dengan menembak jatuh drone. Dalam uji coba ini, memperlihatkan F-16 menembakkan roket dan mengarahkannya ke sasaran dengan pod penargetan.
Memasangkan F-15E dengan APKWS II, akan memberikan keuntungan tambahan dalam peran udara-ke-udara mengingat jangkauan dan daya tahan Strike Eagle, serta kapasitas muatan yang bisa dibawa cukup besar. F-15E juga merupakan pesawat dengan dua tempat duduk, yang memungkinkan pilot untuk tetap fokus sepenuhnya dalam menerbangkan pesawat, sementara kru di kursi belakang menangani tugas penargetan sasaran.
Secara khusus, APKWS II akan bermanfaat bagi F-15E kedepannya. Contoh kasus pada April 2024, F-15E ditugaskan melindungi Israel dari serangan rudal dan drone Iran. Pesawat sempat kehabisan rudal serta harus kembali ke darat untuk isi ulang amunisi. Satu pilot Strike Eagle kemudian menembakkan kanon M61 Vulcan 20 mm karena kehabisan rudal, tapi kanon itu gagal total menembak sasaran.
Pada akhirnya, ancaman yang murah seperti drone, juga harus dilawan dengan senjata murah juga Gan. Penambahan APKWS II ke dalam inventaris F-15E Strike Eagle tentu akan disukai oleh para pilotnya.
Referensi Tulisan: The War Zone& The Aviationist
Sumber Foto: sudah tertera






4l3x4ndr4 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
906
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan