- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Capung, Indikator Kualitas Air Alami yang Makin Langka Keberadaannya


TS
radityase09
Capung, Indikator Kualitas Air Alami yang Makin Langka Keberadaannya
Entah disadari atau tidak, keberadaan capung berkurang drastis selama 10 tahun terakhir. Saya masih ingat betul, ketika saya kecil tiap musim panas pasti ditandai dengan hadirnya capung-capung dengan beragam warna bahkan hingga ke rumah-rumah. Mulai dari yang berwarna merah menyala, orange, agak hijau, hingga biru, dengan ukuran yang bervariasi pula. Menjadi hiburan tersendiri buat saya dan teman-teman untuk berlomba-lomba menangkap capung paling banyak.
Namun sekarang, baik itu musim hujan atau musim kemarau, bahkan ketika pergi ke sawah sekalipun sangat sulit ditemui. Sayangnya, hilangnya capung bukan tanpa alasan. Melainkan tanda bahwa kualitas air kita semakin buruk.
Capung bukan sekadar serangga yang kerap beterbangan di sekitar sawah atau danau. Kehadirannya menyimpan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, khususnya sebagai indikator alami kualitas air.
Capung dan Lingkungan Air Bersih
Capung, khususnya pada fase larvanya (nimfa), hidup di perairan tawar seperti sungai, kolam, dan rawa. Larva capung membutuhkan air yang bersih dan kaya oksigen untuk bertahan hidup. Jika kualitas air buruk, misalnya tercemar limbah atau kekurangan oksigen, maka populasi capung akan menurun drastis. Oleh karena itu, kehadiran capung bisa menjadi tanda bahwa ekosistem air di suatu tempat masih sehat.
Mengapa Capung Semakin Langka?
Beberapa faktor menyebabkan populasi capung menyusut, antara lain:
Pencemaran Air: Limbah rumah tangga, pertanian, dan industri yang mengalir ke sungai dan danau membuat habitat capung rusak.
Alih Fungsi Lahan Basah: Pembangunan yang mengorbankan rawa atau sawah menghilangkan tempat berkembang biak capung.
Penggunaan Pestisida: Bahan kimia pertanian tak hanya membunuh hama, tetapi juga memengaruhi serangga lain seperti capung.
Dampaknya bagi Ekosistem
Capung berperan penting sebagai predator alami bagi serangga kecil, termasuk nyamuk. Jika populasi capung menurun, maka keseimbangan alami ini akan terganggu dan bisa menyebabkan peningkatan jumlah nyamuk serta serangga pengganggu lainnya. Selain itu, keberadaan capung juga penting bagi hewan lain seperti burung dan ikan kecil yang menjadikannya sumber makanan.
Menjaga Kehadiran Capung
Menjaga keberadaan capung berarti juga menjaga kesehatan lingkungan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Tidak membuang sampah ke sungai atau danau.
- Mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia di sekitar area pertanian atau perairan.
- Mendukung konservasi lahan basah dan habitat alami lainnya.
- Mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia di sekitar area pertanian atau perairan.
- Mendukung konservasi lahan basah dan habitat alami lainnya.
Capung memang kecil dan kerap tak dianggap penting. Namun, perannya sebagai indikator alami kualitas air tidak bisa diabaikan. Jika capung sudah jarang terlihat, bisa jadi lingkungan sekitar kita sedang tidak baik-baik saja.
Diubah oleh radityase09 26-05-2025 17:08






amrulseven dan 6 lainnya memberi reputasi
7
556
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan