Klaten– Penyanyi muda Yogi Anggita resmi merilis single terbarunya berjudul “Modal Percoyo” pada Selasa, 20 Mei 2025, melalui penampilan perdana yang mengesankan di atas Panggung Ikan Bakar PRJ Klaten. Lagu ini menjadi curahan perasaan tentang cinta yang tertinggal, janji yang tak tersampaikan, dan harapan akan kesempatan kedua.
Ditulis dan diproduseri oleh Ronald Dewa Hutomo Putro, lagu ini menghadirkan kesederhanaan lirik yang membekas. Sementara proses mixing dan mastering digarap oleh Zulfikar, menjadikan kualitas rekaman terdengar matang dan emosional. Penampilan live Yogi diiringi oleh Cengkarock, band yang mendukung atmosfer panggung semakin kuat.

Lirik Bernuansa Rindu dan Pengakuan Diri
Dengan bahasa Jawa sebagai identitas utama, “Modal Percoyo” langsung mengajak pendengar memasuki ruang batin sang tokoh lagu. Pembuka lagu mengungkapkan rindu yang dalam:
Aku kangen... kangen awakmu sing tau ngancani sakbendino...
Lirik ini menggambarkan rasa kehilangan atas seseorang yang dulu selalu hadir. Bagian reff kemudian menjadi titik paling menyentuh dari lagu, di mana permintaan maaf dan kerinduan bercampur menjadi satu:
Cah ayu rungokno suoroo curhatku ikii
Kok yo tego ninggal lungo mbekas tatu
Arepo kabeh salahku aku sing kleru
Ngapuranen tenan balio ning uripku
Dengan nada rendah hati, lagu ini tidak hanya menyampaikan rasa bersalah, tapi juga harapan untuk memperbaiki segalanya dengan satu syarat: kembali percaya.

Disambut Hangat Penonton PRJ Klaten
Penampilan Yogi Anggita malam itu disambut antusias oleh pengunjung PRJ Klaten. Dibawakan secara langsung diiringi Cengkarock, aransemen lagu terasa lebih hidup tanpa menghilangkan nuansa sedih yang terkandung dalam liriknya.
Meski dinyanyikan dalam bahasa Jawa, lagu ini mudah dipahami dan dirasakan oleh berbagai kalangan. Banyak penonton terlihat terhanyut dalam alunan lagu, bahkan ikut menyanyikan bagian reff yang emosional.

Makna Percaya dalam Sebuah Hubungan



Judul “Modal Percoyo”secara harfiah berarti Modal Percaya. Sebuah frasa yang sederhana namun dalam maknanya. Ronald Dewa Hutomo Putro, selaku penulis dan produser, menyampaikan bahwa kepercayaan adalah kunci dari setiap hubungan.
“Saya ingin lagu ini bicara tentang perasaan yang sederhana, tapi sering kita alami: kehilangan karena kurang percaya,” ungkap Ronald. “Kadang kita baru sadar ketika semuanya sudah terlambat. Tapi selama masih ada niat baik, harapan itu tetap hidup.”

Produksi Musik yang Mengutamakan Emosi
Dibalik lirik yang sederhana, proses produksi lagu ini dilakukan secara serius. Zulfikar, sebagai sound engineer, menekankan pentingnya menghadirkan kualitas vokal yang jernih dan penuh perasaan.
“Kami ingin setiap kata yang dinyanyikan Yogi terdengar utuh, tidak tenggelam oleh instrumen. Justru dari kesederhanaan itu muncul kekuatan emosinya,” jelas Zulfikar.
Hasil akhir yang didapat adalah lagu dengan karakter khas, mampu menyentuh hati baik dalam versi live maupun rekaman.

Potensi untuk Tembus Pasar Nasional
Walaupun saat ini dipromosikan melalui panggung-panggung lokal, “Modal Percoyo” diyakini mampu menembus pasar lebih luas. Perpaduan antara lirik yang jujur, vokal yang kuat, dan aransemen yang menyentuh menjadikan lagu ini relevan dengan selera pendengar masa kini.
Lagu ini juga menjadi representasi musik daerah yang modern—menggabungkan identitas budaya dengan tema universal tentang cinta dan penyesalan.

Penutup: Lagu yang Menyuarakan Isi Hati Banyak Orang
“Modal Percoyo” adalah lagu yang tidak berusaha rumit. Justru dari kesederhanaannya, muncul kekuatan untuk berbicara langsung kepada hati pendengar. Yogi Anggita berhasil menyampaikan pesan dengan jujur, penuh penghayatan, dan tanpa dramatisasi berlebihan.
Peluncuran pada 20 Mei 2025 di PRJ Klaten menandai awal langkah lagu ini menjangkau khalayak lebih luas. Lagu ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ungkapan hati banyak orang yang pernah merasa kehilangan, berharap, dan belajar kembali percaya.