Kaskus

Entertainment

yantosauAvatar border
TS
yantosau
Menara di Ujung Hutan Kabut
Menara di Ujung Hutan Kabut

Di sebuah desa kecil bernama Lurama, penduduk hidup damai di bawah bayang-bayang sebuah hutan tebal yang selalu diselimuti kabut. Tak seorang pun berani masuk ke sana. Hutan itu memiliki reputasi kelam: setiap orang yang pernah masuk, tak pernah kembali. Namun dari kejauhan, selalu terlihat siluet sebuah menara tinggi menjulang di tengah hutan. Orang-orang menyebutnya **Menara Aruna**.

Aira, gadis berusia 17 tahun, tinggal bersama neneknya di desa itu. Ia tumbuh mendengar dongeng tentang seorang penjaga waktu yang tinggal di Menara Aruna. Dalam cerita itu, sang penjaga menyimpan sebuah jam pasir abadi yang bisa membalikkan waktu, namun hanya dapat digunakan oleh jiwa yang murni.

Sejak kecil, Aira merasa ada sesuatu yang memanggilnya dari menara itu. Ia bermimpi tentang tangga tanpa ujung, tentang suara detik jam yang menggema di hatinya, dan tentang seorang perempuan berjubah biru yang selalu berkata: *“Waktumu belum tiba, tapi waktumu akan datang.”*

Suatu hari, kabut yang biasa menyelimuti hutan tiba-tiba menipis. Warga desa panik, menganggap itu sebagai pertanda buruk. Tapi Aira merasakan sebaliknya—seolah hutan itu membuka jalan untuknya. Didukung oleh rasa ingin tahu yang membara dan petunjuk samar dari buku tua peninggalan ibunya, Aira memutuskan masuk ke Hutan Kabut.

Langkahnya tidak mudah. Pohon-pohon hidup dan mengubah arah jalan. Makhluk-makhluk bayangan mengikuti di kejauhan. Namun setiap kali ia merasa ingin menyerah, suara detik jam bergema di telinganya, membimbingnya. Ia menemukan patung-patung batu berbentuk manusia yang menangis, burung-burung yang membisikkan teka-teki, dan akhirnya, pintu besar dari perunggu dengan ukiran matahari dan bulan.

Pintu itu terbuka hanya saat Aira menyebut nama ibunya—*“Elina.”*

Ia naik ratusan anak tangga, tubuhnya hampir rubuh saat akhirnya tiba di puncak menara. Di sana, sebuah jam pasir raksasa melayang di udara, berputar perlahan, dan di depannya berdiri sosok berjubah biru—wanita dari mimpinya.

“Aku adalah penjaga waktu, dan kau adalah penerusku,” kata wanita itu.

Aira terdiam. Dalam dirinya, tiba-tiba mengalir ingatan masa lalu—ia adalah bagian dari garis keturunan penjaga waktu yang sejak kecil disembunyikan di desa untuk melindunginya dari kekuatan jahat yang ingin menguasai waktu.

Sang penjaga memberi Aira pilihan: kembali ke desa dan melupakan semua ini, atau menerima takdir sebagai pelindung keseimbangan waktu. Tanpa ragu, Aira memilih jalan kedua.

Dengan satu sentuhan pada jam pasir, waktu di dunia luar seolah berhenti. Segalanya menjadi hening. Dunia kini bergantung padanya—sang penjaga muda yang menatap masa depan, masa lalu, dan segala kemungkinan di antaranya.

---
intanasaraAvatar border
intanasara memberi reputasi
1
76
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan