Kaskus

News

dharma8888Avatar border
TS
dharma8888
Bakar Mobil Polisi, Segel Pabrik: Siapa Hercules GRIB dan Apa HUbungan Dengan Prabowo
Bakar mobil polisi, segel pabrik, hingga sebut Sutiyoso 'bau tanah' – Siapa Hercules, GRIB Jaya, dan apa hubungan dengan Prabowo Subianto?

Bakar Mobil Polisi, Segel Pabrik: Siapa Hercules GRIB dan Apa HUbungan Dengan Prabowo


Sosok Hercules Rosario Marshal dan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya kembali menjadi sorotan publik setelah dikaitkan dengan aksi pembakaran mobil yang disertai penganiayaan terhadap polisi, penyegelan sebuah pabrik, hingga pernyataan yang menyebut Sutiyoso "bau tanah".


Rangkaian aksi itu disebut tak lepas dari sosok Presiden Prabowo Subianto, yang dianggap oleh Hercules dan GRIB Jaya sebagai "ayah" mereka.

"Saya membacanya, Hercules memiliki persepsi bahwa ada kedekatan khusus atau utang budi di masa lalu, terlepas ini benar atau tidak. Artinya, mereka [Hercules dan GRIB Jaya] merasa punya beking yang sangat kuat," kata Guru Besar Bidang Sosiologi Universitas Indonesia, Ricardi S Adnan, kepada BBC News Indonesia, Senin (05/05).

Hercules adalah seorang pemuda dari Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang "dipungut" oleh dua petinggi militer saat itu, Prabowo Subianto dan Zacky Anwar Makarim, pada 1980-an ke Jakarta—merujuk pada buku karya Ian Wilson berjudul 'Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru'.


Salah satu tujuannya, tulis Wilson, adalah untuk alat kampanye publisitas "merangkul masyarakat Timor yang terbuang" sebagai imbalan atas kesetiaan kepada Indonesia.

Hercules, tulis Wilson dalam buku itu, mengaku "berutang nyawa" kepada Prabowo dan menyebut mantan 'patron militernya' itu adalah "satu-satunya orang yang bisa mukul saya tanpa saya balas."

Kabid Media dan Publikasi DPP GRIB Jaya, Marcel Gual, mengakui adanya hubungan emosional kuat antara Prabowo dengan Hercules dan GRIB Jaya. Namun, dia menolak jika disebut GRIB Jaya memanfaatkan nama Prabowo sebagai beking.


"Kami tidak sedang menjual nama Pak Prabowo karena kami ada hubungan yang kuat antara Pak Hercules dengan Pak Prabowo, begitu juga dengan GRIB Jaya," kata Marcel.


Rangkaian aksi GRIB Jaya dan Hercules baru-baru ini memunculkan pertanyaan: siapa sosok Hercules dan bagaimana hubungan emosional dengan Prabowo terjalin?

Kontroversi GRIB Jaya dan Hercules di era Prabowo



Baru-baru ini, publik digegerkan dengan aksi sekelompok massa yang melakukan penyegelan sebuah pabrik di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.



Mereka memasang spanduk di depan pabrik, bertuliskan "pabrik dan gudang ini dihentikan operasionalnya oleh DPD GRIB Jaya Kalteng".



GRIB Jaya Kalteng mengeklaim aksi itu dilakukan karena pihak pabrik belum membayar kewajiban Rp1,4 miliar kepada seorang warga.



Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, menentang aksi GRIB Jaya itu. "Ini bukan negara ormas ya, negara itu ada konstitusi," tegasnya.


Bahkan, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan mengaku bahwa aksi itu telah menyimpang dari aturan hukum dan akan melakukan penegakan hukum yang tegas.


Bukan hanya sekelompok anggota GRIB Jaya yang menjadi sorotan, Hercules selaku pimpinan ormas tersebut juga menyampaikan pernyataan yang disebut "offside" oleh Guru Besar Bidang Sosiologi Universitas Indonesia, Ricardi S Adnan.



Pertama, Hercules mengancam akan mengerahkan puluhan ribu anggotanya ke Gedung Sate, tempat kerja Gubernur Dedi Mulyadi yang didukung Partai Gerindra.



Pernyataan itu sebagai respons atas rencana Dedi yang ingin membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-premanisme di wilayahnya.


Kedua, Hercules menyebut Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso "bau tanah", sebagai respons atas pernyataan Sutiyoso yang mendukung revisi UU Ormas dan tidak suka melihat pakaian ormas "yang terkesan lebih tentara dari tentara."

Tidak terima seniornya dihina, sejumlah purnawirawan TNI marah. Mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo bahkan menyebut Hercules sebagai "preman memakai pakaian ormas".


Mantan Kepala Bais TNI Letjen TNI (Purn) Yayat juga bersuara. "Itu Hercules itu diselamatkan, harusnya dia sadar bahwa dia bukan saja bau tanah, dia itu hampir dikubur," kata Yayat.


Hercules kemudian meminta maaf kepada Sutiyoso atas pernyataannya. Namun tidak untuk Gatot Nurmantyo.

"Saudara Gatot, saya tidak takut sama Anda, saya tidak menghargai Anda. Kenapa kok Anda bisa begitu terhadap saya? Bengis banget begitu loh. Aku salah apa? Aku tidak punya salah dengan Pak Gatot," kata Hercules.



Pada awal tahun ini, Hercules juga menjadi sorotan setelah GRIB Jaya bentrok dengan Pemuda Pancasila di Blora dan Bandung. Bahkan dalam bentrok di Blora, sekitar 12 orang mengalami luka.



Bertahun-tahun sebelumnya, sosok Hercules juga kerap berurusan dengan hukum.



Pada 2019, Hercules divonis delapan bulan penjara dari tuntutan tiga tahun, karena terbukti menyerobot tanah di Kalideres, Jakarta Barat.



Pada 2014, Hercules dipenjara tiga tahun karena tersangkut kasus pemerasan dan pencucian uang. Padahal tahun sebelumnya, Hercules baru saja divonis empat bulan penjara karena terbukti melakukan perbuatan melawan aparat.


Pada Mei 2003, Hercules dijatuhkan hukuman dua bulan penjara atas kasus penyerangan kantor harian Indopos.

Dari pembantu militer di Timor Leste hingga preman Tanah Abang


Dari rangkaian aksi tersebut, siapa sosok Hercules dan bagaimana rekam jejak warga sipil Timor Timur pro-integrasi yang menerima penghargaan Bintang Satyalencana Seroja itu?


"Saya terdaftar di Departemen Pusat Rehabilitasi Cacat [Kemhan Bintaro], dan jelas kesatuan saya Kopassus, dan jelas terdaftar, dan ada suratnya," ujar Hercules, dilansir dari akun Youtube, GRIB TV.



Hercules bercerita, sebuah kecelakaan di Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang membuat tangan kanannya terluka menjadi langkah awal dirinya menginjakkan kaki di Jakarta pada akhir 1980-an.



Terbang dengan pesawat Hercules, dia menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Namun, saat ingin dikembalikan ke Korem Dili, Timtim, Hercules mengaku menolak.


"Sehingga saya terjunlah ke dunia lembah hitam. Di situ kerjaan saya dari Tanah Abang, Alun-Alun Senen, Tanjung Priok, semua itu dikuasai saya semua," kenangnya.

Buku karya Ian Wilson berjudul 'Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru' (Marjin Kiri, 2018), mengambarkan rekam jejak Hercules.



Lahir dengan nama Rosario Marshal, dia adalah putra dari seorang petani di Dili.

Pada usia belasan tahun, Rosario menjadi yatim piatu karena orang tuanya terbunuh dalam pengeboman udara kota Ainaro pada 1978.


Rosario, tulis Wilson, lalu secara tidak resmi "dipungut" oleh militer Indonesia pada pertengahan 1980-an. Dia bekerja sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO), yaitu pembawa perlengkapan atau juru angkut logistik, bagi militer Indonesia di Timtim.

Bakar Mobil Polisi, Segel Pabrik: Siapa Hercules GRIB dan Apa HUbungan Dengan Prabowo

Pada masa-masa ini, kata Wilson, Hercules menjalin hubungan erat dengan Prabowo yang menjabat panglima Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad di Timtim serta Mayjen Zacky Anwar Makarim (Kepala Satgas Panitia Penentuan Pendapat Timor Timur).



"Menurut Hercules, ia 'berutang nyawa' kepada Prabowo pada masa-masa ini, dan sejak saat itu Prabowo menjadi 'satu-satunya orang yang bisa mukul saya tanpa saya balas'," tulis Wilson, berdasarkan hasil wawancaranya dengan Hercules di Jakarta pada 2006.


Wilson menulis bahwa Prabowo dan Zacky membawa Hercules ke Jakarta untuk pengobatan serta kampanye publisitas guna merangkul "masyarakat Timor yang terbuang", dengan memberi mereka pekerjaan dan pelatihan sebagai imbalan atas kesetiaan kepada Indonesia.



BBC





Diubah oleh dharma8888 09-05-2025 15:06
MemoryExpressAvatar border
kakekane.cellAvatar border
kakekane.cell dan MemoryExpress memberi reputasi
2
369
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan