

TS
yantosau
Legenda Pok Pok: Si Penjaga Malam dari Lembah Suwawa
Konten Sensitif

Di sebuah desa sunyi di daerah Suwawa, Gorontalo, masyarakat dahulu hidup dengan tenang. Desa itu dikelilingi oleh hutan rimbun dan sawah yang hijau membentang. Namun, di balik ketenangan itu, tersimpan sebuah legenda kelam tentang makhluk gaib bernama **Pok Pok** — sesosok perempuan jadi-jadian yang bisa melepaskan kepalanya bersama isi perutnya dan terbang di malam hari mencari darah bayi dan perempuan hamil.
Menurut cerita turun-temurun, Pok Pok dulunya adalah seorang dukun wanita bernama **Ina Patu**. Ia dikenal bijaksana, pandai meracik ramuan dari dedaunan hutan, dan sering menolong orang sakit. Namun di balik kebaikannya, tersimpan ambisi besar: **kehidupan abadi dan kekuatan tak terbatas**. Untuk itu, Ina Patu mempelajari ilmu hitam dari buku kuno warisan leluhurnya yang konon berasal dari utara Sulawesi, wilayah yang pernah dikuasai oleh penyihir-penyihir laut.
Salah satu ritual yang ia lakukan membutuhkan tumbal darah bayi yang baru lahir. Sejak itulah, desanya mulai dilanda teror. Bayi-bayi ditemukan tak bernyawa, dengan luka kecil di bagian leher. Setiap malam, terdengar suara **“pok… pok… pok…”** seperti bunyi sayap atau daging yang menghantam dinding, disertai angin dingin yang menusuk kulit. Warga menyebut suara itu sebagai pertanda kedatangan **Pok Pok**.
Penduduk mulai curiga, namun tak ada yang berani menuduh Ina Patu secara langsung. Sampai suatu malam, seorang pemuda bernama **Tadungga** memutuskan mengikuti suara pok pok itu. Ia melihat bayangan kepala dengan rambut panjang dan isi perut menggantung, melayang ke sebuah rumah ibu hamil. Tadungga membacakan doa-doa dari leluhur, sambil membawa tali ijuk dan daun bidara—dua benda yang dipercaya bisa melemahkan makhluk gaib.
Saat makhluk itu menyadari kehadiran Tadungga, ia menjerit keras dan melesat ke hutan. Esok paginya, warga menemukan Ina Patu tergeletak lemas di belakang rumahnya, dengan luka bakar aneh di leher. Sejak itu, ia menghilang tanpa jejak, dan desanya kembali tenang... untuk sementara.
Namun, banyak orang percaya **roh Pok Pok tidak pernah benar-benar pergi**. Ia hanya bersembunyi di antara pepohonan hutan Suwawa, menunggu waktu yang tepat untuk kembali mencari mangsa.
### **Tanda dan Pencegahan**
Orang tua di Gorontalo masih sering memperingatkan anak-anak mereka:
* Jangan keluar malam sendirian
* Gantung bawang putih dan daun pandan di jendela
* Selalu baca doa ketika hamil atau memiliki bayi
Jika terdengar suara **“pok… pok…”** di malam hari, jangan berani-berani membuka pintu atau jendela. Karena bisa jadi, **Pok Pok** sedang mengintai.
---
Cerita ini telah menjadi bagian dari budaya lisan masyarakat Gorontalo. Entah nyata atau tidak, ia tetap hidup dalam ketakutan dan waspada masyarakat akan kekuatan gelap yang tidak bisa dijelaskan dengan akal.


intanasara memberi reputasi
1
8
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan