- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengenal World App yang Viral karena Tawarkan Uang Tunai Lewat Pemindaian Retina


TS
ivoox.id
Mengenal World App yang Viral karena Tawarkan Uang Tunai Lewat Pemindaian Retina

Ilustrasi pencurian data pribadi. (www.freepik.com)
Aplikasi World App belakangan menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Aplikasi ini menarik perhatian publik setelah beredar kabar bahwa pengguna bisa mendapatkan uang tunai mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 800 ribu hanya dengan memindai retina mata.
Fenomena ini mulai viral setelah akun Twitter @txtxdrbekasi mencuitkan informasi tersebut pada 2 Mei 2025. “Woh ini lagi rame beut di Bekasi woi,” tulis akun itu.
Cuitan itu pun langsung menyebar luas dan memancing reaksi beragam dari warganet, mulai dari rasa penasaran hingga kekhawatiran.
Keresahan publik semakin meningkat setelah layanan pemindaian retina World App dikabarkan hadir di sejumlah lokasi seperti Bekasi, Otista Bandung, dan Sunter.
Banyak netizen mulai mempertanyakan keamanan data biometrik yang mereka anggap sangat sensitif dan tidak bisa dianggap sepele.
Salah satu komentar yang ramai di media sosial menyebutkan, “Jangan mau coy, 800 ribu data retina lu diambil. Kita gak tahu data itu dipakai buat apa. Ini bukan kayak data KTP yang udah bocor, data retina itu jauh lebih privasi dan bisa bahaya.” Tulisnya.
Lalu, sebenarnya apa itu World App?
Dilansir dari akun Instagram @unjentrepreneur (4 Mei 2025), World App merupakan dompet digital berbasis kripto yang dikembangkan oleh Sam Altman, pendiri OpenAI. Keunikan dan kontroversi World App terletak pada sistem verifikasi identitas yang menggunakan pemindaian mata lewat perangkat bernama The Orb.
Tujuan dari teknologi ini adalah membedakan manusia asli dari bot, sebagai bentuk perlindungan terhadap penyalahgunaan identitas digital, terutama di era kecerdasan buatan (AI).
Setelah berhasil melakukan verifikasi, pengguna akan diberi aset kripto bernama Worldcoin ($WLD) yang bisa dikonversi menjadi rupiah.
Namun, World App dan proyek Worldcoin tak lepas dari kontroversi. Menurut laporan dari MIT Technology Review (3 Mei 2025), lebih dari 450.000 pemindaian mata, wajah, dan tubuh manusia telah dilakukan di 24 negara. Meski begitu, beberapa negara seperti Spanyol, Jerman, Prancis, Brasil, Argentina, dan Kenya memilih untuk membatasi atau bahkan menghentikan operasional Worldcoin karena kekhawatiran soal privasi.
Dengan meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap program ini, para ahli dan otoritas pun mengimbau agar publik tetap waspada. Imbalan uang yang ditawarkan memang menarik, tetapi penting untuk mempertimbangkan risiko jangka panjang dalam membagikan data biometrik.
Data retina bersifat unik, tidak dapat diganti, dan jika disalahgunakan, bisa menimbulkan ancaman serius terhadap identitas digital dan keamanan pribadi seseorang.
0
345
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan