Kaskus

Entertainment

millenieAvatar border
TS
millenie
Kenapa Kita Diajarin Hal Nggak Penting di Sekolah? Ini Fakta Pahitnya!
Kenapa Kita Diajarin Hal Nggak Penting di Sekolah? Ini Fakta Pahitnya!
"Banyak yang bilang sekolah itu jalan menuju masa depan. Tapi kalau jalannya dipenuhi omong kosong, lo bakal sampe ke mana?"

Gue pernah duduk di bangku sekolah 12 tahun. Tambah 4 tahun kuliah . Total 16 tahun hidup gue dihabiskan buat belajar.
Dan setelah lulus? Gue sadar...
Nggak ada satu pun perusahaan yang nanya gue bisa menghitung luas permukaan limas atau nggak.
Yang ditanya malah:
"Punya pengalaman kerja berapa tahun?"
"Bisa kerja di bawah tekanan?"
"Bisa cepat adaptasi, multitasking, loyal kayak budak?"

Dan semua itu... gak diajarin di sekolah.
Jadi mari kita ngomong jujur dan buka luka bareng-bareng: Sistem pendidikan kita lebih mirip mesin cetak pekerja patuh, bukan pembentuk manusia merdeka.

1. Kita Diajarin Jadi Produk, Bukan Jadi Manusia

Lo mungkin pernah denger istilah "dididik jadi SDM unggul". Keren, ya? Tapi kenyataannya... lo cuma dijadiin produk murah siap pakaibuat pasar tenaga kerja.
Sekolah bukan ngajarin lo berpikir bebas. Sekolah ngajarin lo buat ikut aturan tanpa nanya.
Disuruh baris? Baris.
Dilarang nanya saat guru ngomong? Nurut.
Nilai jadi standar harga lo di pasar kerja.

Kalau lo jago mikir, tapi gak jago menghafal, lo dianggap bodoh. Kalau lo jago gambar tapi nilai IPA jeblok, lo dianggap "gak punya masa depan".
Padahal dunia nyata nggak butuh tukang hafal. Dunia nyata butuh orang yang tahu apa yang dia mau.

2. Fakta Gelap: Sekolah Bukan Buat Bikin Lo Sukses, Tapi Biar Lo Nurut

Ini bukan teori konspirasi. Ini kenyataan sistemik. Sistem pendidikan modern baik di Indonesia maupun dunia ahir dari kebutuhan industri: mencetak buruh taat.
Lo tau kenapa sekolah kayak pabrik?
Jam masuk kayak jam kerja
Seragam = standarisasi
Bel sekolah = sistem shift
Duduk diem ngadep depan = pelatihan tunduk otoritas
Ujian = alat kontrol tekanan mental

Sekolah bukan tempat mikir, tapi tempat latihan sabar.
Dan sabar bukan karena spiritualitas, tapi karena lo dipersiapkan untuk dunia kerja yang brutal dan gak peduli sama idealisme lo.

3. Gaji Lo Nanti Nggak Ada Hubungannya Sama Nilai UN

Inget nggak, waktu UN dulu? Panik. Nangis. Orang tua sampe ngadain doa bersama. Lo begadang demi hafalin rumus yang sekarang bahkan lo lupakan total.
Sekarang?
Tukang bangunan bisa dapet Rp200 ribu sehari
Anak SMK yang jualan online bisa tembus Rp10 juta sebulan
Lo yang kuliah S1, skripsi 150 halaman, IPK 3,8? Gaji UMR, plus disuruh loyal sampai jam 9 malam

Sistem ini gak pernah fair. Dan mereka gak pernah niat bikin lo menang.

4. Pendidikan Itu Dagangan, Bukan Jalan Pencerahan

Lo pikir pendidikan gratis karena negara sayang sama lo? Enggak bro. Pendidikan itu bisnis gede.
Sekolah swasta harga ratusan juta
Bimbel kayak kafe mahal
Kursus online isinya motivasi doang tapi harga selangit
Buku pelajaran diubah tiap tahun biar lo beli terus

Lalu lo disuruh percaya bahwa “Ilmu lebih penting dari uang”? Bullshit. Coba bayar UKT pake motivasi. Kagak diterima.

5. Gue Nggak Anti Ilmu. Gue Anti Sistem yang Munafik

Biar jelas, ya. Gue gak benci guru. Gue gak anti belajar. Tapi yang gue soal adalah kenapa sistem ini terus ngejual mimpi, padahal ujungnya jebakan.
Lo dipaksa percaya:
“Kalau rajin belajar, pasti sukses.”
Padahal kenyataannya:
“Kalau lo anak orang kaya, whatever, lo tetep punya peluang besar sukses.”
Lulusan terbaik pun kalau gak punya koneksi bisa kalah dari anak pejabat yang IPK-nya pas-pasan tapi punya "jalan belakang".

6. Sekolah Cuma Awal, Tapi Sistem Bilang Itu Segalanya

Lo diajarin bahwa hidup itu kompetisi. Lo harus jadi ranking 1, harus masuk jurusan favorit, harus kerja di perusahaan besar. Tapi gak pernah dikasih tau:
Gimana kalau lo gak tau passion lo?
Gimana kalau lo gagal di tengah jalan?
Gimana cara bangkit kalau lo depresi?

Semua itu gak pernah masuk kurikulum.
Mental health? Gak penting. Yang penting nilai naik.
Padahal sekarang, anak muda lebih banyak mati karena stres daripada karena gagal UN.

7. Jadi, Lo Mau Gimana?

Gue gak punya solusi mujarab. Gue juga masih belajar. Tapi satu hal yang pasti: Jangan anggap sekolah sebagai satu-satunya cara lo jadi manusia.
Gunakan sekolah buat nyari struktur, tapi jangan dibatasi olehnya
Belajar dari mana aja: internet, orang lain, pengalaman pahit
Jangan cuma kejar nilai. Kejar skill. Kejar makna. Kejar arah
Dan yang paling penting, jangan percaya omong kosong bahwa semua pelajaran itu penting

Karena hidup gak nanya lo hafal teori fotosintesis.
Hidup nanya: Lo bisa bertahan nggak waktu dihianatin dunia?


8. Yang Lebih Parah: Orang Tua Kita Juga Korban Sistem yang Sama

Ini bagian paling getir.
Lo tahu kenapa banyak orang tua maksa anaknya sekolah tinggi-tinggi padahal mereka sendiri gak ngerti apa isi sekolah?
Karena mereka percaya penuh sama sistem yang bahkan gak ngerti cara sistem itu ngebentuk manusia.
Mereka cuma lulusan SD/SMP
Mereka kerja banting tulang seumur hidup
Dan mereka berharap anaknya "jangan kayak mereka"

Itu harapan yang mulia. Tapi tragisnya, harapan itu dititipin ke sistem pendidikan yang udah busuk sejak awal.
Mereka gak ngerti gimana dunia kerja modern ngerusak mental.
Mereka gak paham dunia sekarang butuh skill lebih dari sekadar ijazah.
Tapi mereka tetep maksa lo sekolah dan "ikutin sistem", karena itu satu-satunya jalan yang mereka tahu.
Akhirnya?
Lo sekolah, lo nurut, lo lulus… tapi pas keluar?
Lo jadi orang asing.
Bingung mau kerja apa
Ngelamar kerja ditolak mentah-mentah
Gak punya skill real
Mental udah capek karena kebanyakan ikut seminar motivasi yang cuma bilang “Jangan menyerah, sukses sudah dekat!”

Padahal, setelah lima tahun ikut motivasi?
Yang sukses motivatornya.
Lo?
Masih nganggur, atau malah kerja gak sesuai jurusan dengan gaji gak cukup buat bayar kos.
Dan lo gak bisa cerita ke orang tua lo, karena mereka udah pasrah percaya: “Kamu pasti bisa, Nak, asal sekolah yang bener.”

9. Motivasi Sukses: Obat Palsu Buat Luka Yang Dalam

Gue tau lo pernah denger:
“Orang miskin dilarang sakit!”
“Kalau gak jadi orang sukses, jangan pulang kampung!”
“Sukses itu pilihan!”

Bullshit.
Banyak yang udah milih sukses, tapi dunia tetep gak kasih ruang.
Karena motivasi tanpa akses, cuma jadi bahan candu.
Lo jadi kecanduan mimpi yang lo sendiri gak bisa wujudkan.
Lo dipaksa kuat padahal lo rapuh.
Lo disuruh sabar padahal lo lapar.
Dan lama-lama, lo mulai nyalahin diri sendiri.
Padahal yang salah bukan lo. Yang salah adalah sistem yang bikin lo percaya dunia akan adil kalau lo cukup berjuang.
Nyatanya?
Yang menang itu yang punya koneksi, privilege, atau modal bukan cuma niat.

Penutup:
“Mereka bilang belajar itu cahaya. Tapi kenapa setelah 16 tahun belajar, hidup tetap gelap?”
Mungkin karena bukan cahaya yang kita kejar, tapi ilusi.
Dan jangan salahin orang tua lo.
Mereka juga korban, cuma beda zaman. Mereka gak salah berharap. Tapi kita salah kalau nerima harapan itu tanpa mikir ulang.
Bukan lo yang gagal. Bukan juga mereka.
Yang gagal adalah sistem yang gak pernah jujur sejak awal.
Kalau lo masih hidup dan belum nyerah, itu udah bentuk perlawanan paling keren.
Bagikan tulisan ini buat mereka yang lagi nyalahin diri sendiri karena gak “berhasil” setelah lulus. Biar mereka tau: kadang hidup gagal bukan karena malas, tapi karena sistemnya dari awal udah nyusahin.


Spoiler for 📚 Sumber Valid + Link Resmi:




zeze6986Avatar border
deso123Avatar border
suvvAvatar border
suvv dan 15 lainnya memberi reputasi
16
695
43
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan