- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kesalahpahaman Terbesar dalam Gentle Parenting


TS
radityase09
Kesalahpahaman Terbesar dalam Gentle Parenting
Gentle parenting, sebuah istilah yang mulai akrab kita dengar selama beberapa tahun terakhir. Gentle parenting sendiri adalah pendekatan pengasuhan anak yang berfokus pada empati, rasa hormat, komunikasi, dan batasan yang konsisten. Tujuan utama dari gentle parenting sendiri adalah membangun hubungan yang kuat dan sehat antara orang tua dan anak melalui pendekatan emosional, bukan melalui hukuman dan ancaman seperti yang diterapkan di banyak keluarga di Indonesia.
Manfaat gentle parenting tentunya sangat besar, sayangnya banyak yang salah mengartikan gentle parenting dengan parentik yang terlalu lembut, sehingga orang tua mengambil sikap sangat permisif terhadap segala keinginan anak-anak.
Yang banyak orang tua tidak sadari adalah, mendidik anak dengan tegas bahkan melalui hukuman dan kata-kata tegas, itu jauh lebih baik dibandingkan mendidik anak secara permisif. Dengan catatan, hukuman dan kata-kata tegas yang diberikan tidak bersifat abusif.
Berdasarkan data dan penelitian yang ada, pendekatan pengasuhan yang terlalu permisif, yang sering disalahartikan sebagai gentle parenting, justru dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Anak-anak yang dibesarkan tanpa batasan yang jelas cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur emosi, memiliki kontrol diri yang rendah, dan berisiko tinggi menunjukkan perilaku agresif atau menantang di kemudian hari.
Namun, gentle parenting yang diterapkan dengan benar bukanlah pola asuh tanpa disiplin, melainkan pola asuh yang menggabungkan kasih sayang dengan ketegasan. Dalam jurnal yang diterbitkan oleh American Psychological Association, disebutkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan pengasuhan yang hangat namun tegas menunjukkan perkembangan sosial dan emosional yang lebih baik, serta memiliki kemampuan berpikir kritis dan empati yang tinggi.
Di Indonesia, kesalahpahaman ini perlu diluruskan. Orang tua perlu memahami bahwa menetapkan batasan tidak berarti bersikap kasar, dan menunjukkan empati tidak berarti mengiyakan semua keinginan anak. Gentle parenting menuntut orang tua untuk hadir secara sadar dalam setiap interaksi dengan anak, memberikan penjelasan, mendengarkan, sekaligus tetap konsisten dengan aturan yang dibuat.
Penting juga bagi orang tua untuk mendapatkan edukasi pengasuhan yang tepat agar tidak terjebak dalam dua ekstrem: terlalu keras atau terlalu permisif. Dengan pemahaman yang utuh, gentle parenting dapat menjadi jembatan yang sehat antara otoritas dan kasih sayang, menghasilkan generasi yang kuat secara emosional dan mampu menjalin hubungan sosial yang sehat.
0
60
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan