Kaskus

Entertainment

chua84Avatar border
TS
chua84
Kode di Balik Lantai Dua — Kosan Berhantu, Tapi WiFi-nya Kenceng

Kode di Balik Lantai Dua — Kosan Berhantu, Tapi WiFi-nya Kenceng

Cerita nyata berdasarkan halusinasi, cocok buat yang suka misteri, tapi tetap waras di tengah keanehan...


1. Prolog - Kosan 300 Ribu Tapi Punya Rahasia
Gue, mahasiswa semester akhir yang hidupnya udah kayak nasi goreng—berantakan tapi masih bisa dinikmati, nemu kosan murah di pinggiran kota.
Harga? 300 ribu sebulan.
Fasilitas? Listrik gratis, air ngalir, WiFi ngebut, dan... rumah dua lantai dengan aura "kamu akan menyesal".
Pemilik kos cuma bilang satu hal:
"Jangan ke lantai dua ya, Mas. Udah kosong lama..."
Lah, makin murah makin misteri, makin menarik dong.
Gue langsung angkut kardus dan ekspektasi, masuk ke kosan penuh teka-teki ini.


2. Malam Pertama: Suara Langkah di Atas Plafon
Jam 2 pagi. Lagi ngedit tugas sambil nonton YouTube "Cara Membuka Usaha dengan Modal 0 Rupiah" (alias niat doang), tiba-tiba...
tek... tek... tek...
Langkah pelan dari atas.
Gue diem. Hening.
Padahal kata pemilik kos, gak ada siapa-siapa di lantai dua.
Kucing? Gak mungkin.
Pocong? Gak logis, dia lompat bukan jalan.
Gue chat pemilik kos:
"Pak, ada orang di atas?"
"Gak ada Mas. Sudah 5 tahun kosong."
Cuma dibales gitu doang. Gak ada emot. Gak ada penjelasan. Ngeri-ngeri males.


3. Kode Pertama: Dinding Bicara
Besoknya, gue bangun dan nemu coretan di tembok:
“17B – Jangan Percaya”
Tulisan itu muncul kayak dari kapur yang dicoret asal, padahal semalem tembok masih bersih.
Gue tanya ke temen:
“Bro, lo nulis di tembok kamar gue?”
“Gue aja belum pernah ke sana, anjir!”
Kode 17B ini mulai sering muncul. Kadang di jendela, kadang di lantai.
Setiap muncul, selalu ada suara langkah sebelumnya. Kayak pengantar notifikasi mistis gitu.

4. Lantai Dua Memanggil
Larangan makin membuat penasaran.
Gue akhirnya coba naik ke lantai dua siang-siang. Tapi pas kaki nginjek anak tangga ke-5...
krkkktt...
Suara jeritan kayak dari dalam dinding.
Gue ngibrit balik ke bawah sambil baca ayat kursi, walau hafal setengah-setengah.
Malamnya, suara langkah makin sering. Tapi kali ini ditambah suara bisikan:
“Buka pintunya... dia udah nunggu...”
Siapa "dia"? Kenapa kayak undangan kondangan tapi versi gaib?


5. Penampakan Pertama (dan Semoga Terakhir)
Gue iseng naro HP di depan tangga buat rekam.
Hasilnya?
Video 3 menit, dan di detik ke-43, ada sosok putih berdiri ngeliatin kamera dari atas tangga.
Mukanya kabur. Tangannya panjang. Dan jelas, dia ngangguk pelan ke arah kamera.
Gue replay 3x buat mastiin.
Setelah itu, HP gue lempar ke kasur dan gue tidur pake headset sambil muter lagu ceria.
(Maaf ya Didi Kempot, lagu sampeyan jadi pengusir setan malam itu.)


6. Temuan di Loteng: Buku Harian & Gunting Karatan
Akhirnya gue nekat.
Gue tunggu waktu subuh, naik ke lantai dua sambil bawa senter, sarung, dan mental yang setipis wafer.
Lantai dua kosong. Debu tebel. Tapi di pojok, ada kotak kayu.
Isinya?
Buku harian
Foto cewek pake seragam SMA
Gunting berkarat

Buku harian itu punya “Laras”, anak kos yang tinggal di situ 6 tahun lalu.
Isi tulisan terakhir:
“Aku udah tahu kode itu. Tapi mereka gak percaya. Sekarang, aku harus jaga dia tetap di sini...”
Gue langsung merinding kayak abis lihat tagihan Shopee.


7. Kode 17B Terpecahkan
Gue cari info, ternyata “17B” adalah nomor kamar Laras dulu.
Gak ada kamar itu sekarang—dindingnya udah ditutup dan jadi gudang.
Gue bobol pelan-pelan.
Dan bener aja... di balik tembok ada ruangan kecil, ada kasur tua, dan tembok penuh coretan:
“Dia bohong”
“Kode itu bukan milikku”
“Lantai dua bukan untuk manusia”
Gue akhirnya sadar: ada dua entitas di sana. Laras dan... “dia”.


8. Konfrontasi Mistis (Versi Banci Teriak)
Suatu malam, gue kebangun dan...
Laras muncul. Duduk di pojok kamar.
Wajahnya pucat, nangis, tapi suaranya jelas:
“Dia udah bebas. Aku gagal...”
Tiba-tiba, suara geraman dari plafon. Lampu kamar mati.
Gue gak bisa gerak.
Dada gue sesek. Kayak ditindihin kenangan mantan.
Setelah 2 menit berasa kayak 2 abad, lampu nyala. Laras udah gak ada.
Tapi di lantai, ada bekas telapak kaki... basah.


9. Pindah Kos adalah Solusi Terbaik
Besoknya, gue kemas barang.
Nggak peduli refund atau kagak, yang penting hidup.
Pemilik kos cuma bilang:
“Laras udah 6 tahun gak ganggu. Tapi kalo ‘dia’ udah bangun... ya saya juga gak bisa apa-apa.”
LAH, KENAPA GAK BILANG DARI DULU, PAK?


10. Epilog - Kode Terakhir: Lanjut atau Mati?
Dua minggu setelah pindah, gue dapet surat. Tanpa nama pengirim.
Isinya cuma secarik kertas, tulis tangan:
“Terima kasih sudah membebaskan dia. Tapi sekarang... dia cari rumah baru.”
Di bawahnya, satu kode:
“KOS 7A”
Itu kosan gue yang sekarang. 😱


Akhir kata gan...
Jangan pernah tergiur kosan murah tanpa nyari review.
Kalau lantai dua dikunci, ya biar aja.
Gak semua misteri layak dipecahin—apalagi kalo yang bangun bukan cuma manusia.


💬 Ada pengalaman horor juga? Cerita di bawah, gan! Jangan cuma nyimak, nanti Laras dateng ke kosan lo.
🧄 Jangan lupa share, rate 5, dan taburkan bawang putih virtual!
🔥 original post by Chua84
amekachiAvatar border
amekachi memberi reputasi
1
106
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan